29🌔🌕

608 27 0
                                    

Tiga hari terhitung Rara siuman dari koma nya, dan sejak saat itu juga vandra selalu disisi Rara bahkan vandra rela membolos hanya demi Rara seorang

"Kak" panggil Rara, Vandra yang sedang sibuk membuka makanan pun langsung menoleh ke arah Rara

"Ada apa??butuh sesuatu??" Tanya vandra dan lebih mendekat lagi ke samping Rara

"Kayaknya Rara bakal jujur deh ke keluarga Mahendra"  ucap Rara, setelah dipikir pikir lelah juga hidup dengan kebohongan apalagi Rara hidup enak dirumah itu ya walau sebelumnya kekurangan kasih sayang sih, tapi kan uang selalu ngalir gitu loh

"Lo yakin Ra?" Tanya vandra lagi, ya Vandra sebenarnya tidak khawatir bila nantinya Rara di usir dari rumah nya sendiri Vandra akan membawa Rara ke rumahnya dan langsung memperkenalkan Rara ke keluarga baru nya

Untuk Vandra sendiri, ia sudah memberitahu keluarga nya apa yang sebenarnya terjadi tepat saat setelah ia masuk ke tubuh ini

"Rara udah yakin kak, ya bagaimana pun juga gw ga ada hak buat semua ini" Rara makan dengan lahap ya walau sakit nafsu makan Rara itu tetap

Vandra hanya mengangguk dan membersihkan bibir Rara yang belepotan Karna makanan "i miss you so much"

"Rara ngga hehehehe" vandra hanya menatap datar Rara jujur saja anak ini sangat tidak bisa di ajak romantis

BRAK

Plak

"Aduh" suara gebrakan pintu terbuka disusul suara geplakan mulus dan disusul lagi suara mengaduh dai seorang gadis

"Ini rumah sakit tolol" ucap gadis lain

"Kak Al, kak Revan, Nissa, Linda Elyn" pekik Rara saat menoleh ke arah pintu

Semua menoleh ke arah Rara, Nissa, Linda, dan Emelyn langsung mendekati Rara yang masih duduk bersandar di kasur rumah sakit dan langsung memeluk Rara

"Kok bisa gini sih Ra?" Tanya Nissa sambil melepas perlahan pelukan nya

"Iya, mana ngga ada ngehubungin kita lagi. Kalau ga di kasih tau kak Harsa kemarin mungkin kami ngga akan pernah tau" ucap Emelyn

"Nahh bener tuh, Lo harus ceritain gimana bisa terjadi kaya gini" lanjut Linda

Kalian pasti bertanya tanya, darimana Harsa tau bahwa Rara sakit. Nahh sini author ceritain panjangnya tuh pas Harsa mau ngajak jalan Rara karna dia kangen adik manis kecil mungil lucu nya itu, pas sampai rumah bukanya di sambut hangat oleh Rara tapi malah di kasih kabar kalau Rara koma selama 2 Minggu

Dari situ Harsa dan Vandra berkenalan walau awal nya ingin saling bogem membogem, tapi untung nya di cegah oleh bibi Ahn dan dari situ lah Harsa dan Vandra berkenalan dan Harsa yang mengetahui kejadian aslinya

"Nahh jadi tuh gini wan kawan dan kakak kakak, Rara tenggelem dah gitu doang" dengan santai nya Rara berucap dan langsung melanjutkan acara makan nya

Semua yang berada disana melongo atas sikap Rara, dia habis saja koma tapi ini apa!? Sungguh bisa bisa nya pasien yang baru bangun koma sesantai ini dan menganggap remeh

"Ra Lo sehat kan?" Tanya Emelyn

"Rara sehat kok, sehat banget" jawab Rara

Vandra terkekeh dan mengusap gemas kepala Rara, Vandra mendekat dan membisikan sesuatu "gw bantu"

Senyum Rara merekah, memang kekasih nya ini sungguh sungguh the best dan paling mengerti dirinya, dan yang lain hanya menatap bingung keduanya

"Ra dia siapa?" Tanya Revan

"Pacar Rara, hidup Rara, cahaya Rara, semesta Rara, dunia Rara, galaxy Rara, bintang Rara, bulan nya Rara, dan masa depan Rara" ucap Rara yang langsung saja membuat telinga Vandra memerah ia akui bahwa mulut kekasih nya ini memang sangat lah manis hingga banyak yang menyukai nya walau tau Rara ini buaya betina

Revan dan yang lain kembali terdiam "sejak kapan?" Tanya Al

"Sejak 1 tahun yang lalu, dan hampir 2 tahun iya kan kak?" Vandra mengangguk dan membereskan bekas makan Rara lalu membuang nya ke tempat sampah di luar ruangan

Hampir 3 jam teman teman Rara disana dan Rara tak masalah tentang itu tapi Vandra dia tak suka karna dari tadi ia di abaikan oleh sang kekasih bahkan yang biasanya Rara sangat peka pun sekarang jadi tak peka, bukanya ngga peka cuman pura pura ngga peka aja

Karna Vandra sudah tak tahan akhirnya dia menghampiri Rara dan langsung memeluk Rara dari samping, tak lupa juga ia menatap tajam satu persatu teman teman Rara

"Pulang sana, gara gara kalian waktu gw sama pacar gw jadi berkurang" ucap Vandra dengan nada datar dan masih memeluk posesif tubuh Rara

Semuanya menahan tawa nya, Rara pun juga tapi ia harus menahan nya karna tak ingin Vandra ngambek

"E-eh yaudah kita pulang dulu ya Ra, cepet sembuhh bye bye Rara" ucap Linda dan langsung keluar dari kamar rawat itu di susul oleh Nissa, Emelyn, Al, dan Revan

"Kakak tuh ga suka dicuekin" keluar sudah sifat bayi seorang Vandra

"Hehehe iya kak iya maaf yaa" Rara membalas pelukan Vandra dan mengusap sayang kepala Rara

Dan beberapa menit kemudian keluarga Rara datang dan itu membuat Vandra kembali kesal ia baru saja berhasil mengusir teman teman Rara dan sekarang para tetua dan 3 curut mereka ikut,benara benara menyebalkan

Nico yang melihat adik nya di peluk pun emosi dan menarik Vandra dengan keras hingga pelukan antara Vandra dan Rara terlepas

Vandra yang tak terima pun kembali maju tapi sebelum ia kembali memeluk Rara Jovan dan Novan menahan Vandra dan mendudukkan Vandra di kursi agak jauh dari ranjang

Tak lupa juga Jovan dan Novan menghimpit Vandra di tengah tengah mereka hingga Vandra tak bisa berdiri lagi

Rara sudah tertawa lepas dari tadi melihat 3 kakak nya yang mencoba mengurung Vandra supaya tak memeluknya lagi, sekarang muka Vandra benar benar merah dan itu membuat Rara tambah tertawa lebar

Hingga beberapa menit kemudian

"Pa, ma, bang, Rara mau ngomong sesuatu yang penting" ucap Rara tiba tiba

Semua nya menatap Rara dengan penasaran

"Sebenarnya Rara bukan lah Aurora tapi Rara adalah orang lain" ucap Rara yang membuat semua orang bingung terutama Novan yang menggaruk kepalanya tanda tak mengerti

"Maksudnya dia bukan lah Aurora anak kalian tapi orang lain" ucap Vandra memperjelas maksud yang Rara ucapkan

"Jangan Ngadi Ngadi woeee jelas jelas itu adek gw si Aurora, muka muka nya juga muka ngeselin si Aurora" ucap Novan

"Kalian tau transmigrasi kan??" Tanya Rara

"Perpindahan penduduk?" Nico berucap, Rara hanya menepuk dahi nya pertanda ia sudah lelah tapi disini yang goblok tuh Rara sih kalau ngejelasin nya cuma setengah setengah

"Dih bego lu Ra" ucap Vandra Rara pun melotot tak terima ke arah Vandra, apa apaan itu kekasih nya mengatai nya bego

"Maksud Rara bukan perpindahan penduduk tapi perpindahan jiwa, yang kalian lihat hanyalah tubuh nya Aurora tapi jiwa nya adalah orang lain, maaf baru memberitahu kan nya" Rara menunduk takut takut jika nanti ia mendapatkan dorr prise

"Jika kalian tak percaya saya lah buktinya, karna saya juga mengalami nya, saya adalah kekasih Rara dulu sebelum memasuki tubuh ini kami sudah menjalin hubungan sebelum berpindah raga" ucap Vandra yang tiba tiba saja memakai bahasa formal

Semua orang menatap Vandra dan Rara bingung, ntah mah percaya atau tidak tapi mereka begitu sakit mendengar bahwa yang dihadapan mereka bukan lah Aurora

"Lalu dimana Aurora sekarang?" Tanya Jovan

"Dia sudah tenang di sana, dia lelah menjalani hidup karna kalian" ucap Rara tanpa sadar

Lili menangis di sana ia langsung terduduk


Haiiii, maaf untuk yang menunggu yaa, author lagi berusaha nyari end yang seru hehehe
Semoga yang baca tambah banyak yaa
See you next chapter guys

TUBUH GADIS NERD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang