23. Keadaan

5.4K 551 4
                                    

Alleira terdiam, sembari memandang jendela. Ada rasa bersalah di hatinya saat melihat ekspresi Deon tadi.

Orang yang membunuh Marchioness Vein adalah Raja Kerajaan Akviarn. Saat mengetahui itu, Alleira marah dan benci pada Deon. Tapi, perlahan-lahan rasa bencinya itu memudar, dia sadar bahwa hal itu bukanlah kesalahan Deon.

Tapi, tetap saja, bagaimana bisa dia menikah dengan Deon yang merupakan putra dari pembunuh ibunya?

Tok tok tok

Mendengar suara pintu diketuk, membuyarkan lamunan Alleira, "Masuk."

Pintu terbuka, Helena datang bersama dengan seorang pemuda, pemuda itu adalah Grez Grandelin, sepupu Alleira.

"Nona, Tuan Muda Grandelin datang menemui anda." ucap Helena.

"Tinggalkan kami." ucap Alleira, Helena kemudian pergi dari sana.

Grez duduk di sofa, dia menatap Alleira dan tersenyum, "Kenapa ekspresimu seperti itu?"

"Jangan berpura-pura tidak tahu, aku yakin kau tahu mengenai rumor itu."

"Hahaha... Kau pikir rencanamu bisa berjalan semulus itu?" Grez tertawa, "Sekarang, kau harus menghadapi Yang Mulia Raja karena rumor ini. Jika salah sedikit saja, maka semuanya akan hancur,"

Grez menatap Alleira, "Yang Mulia Raja memang ingin menghancurkan Keluarga Marques Vein sejak dulu, tapi dia mengurungkan niatnya karena ingin kau menjadi menantunya. Entah apa yang ada dipikirannya itu."

Sejujurnya, Alleira telah mengetahui alasan Raja Kerajaan Arlian menginginkannya menjadi menantunya. Itu karena Raja Kerajaan Arlian tahu bahwa dia memiliki sihir waktu, karenanya dia meminta Alleira menjadi menantunya. Jika Alleira menolak pada saat itu, dia akan menghancurkan keluarga Marques Vein. Yang pertama dihancurkannya adalah nama baik Marques Vein, kemudian keluarga itu akan hancur setelah nama baiknya.

Seperti itulah Raja Kerajaan Arlian, dia tidak sebaik yang ditunjukkannya selama ini. Dengan kekuasaannya, Keluarga Marques Vein bisa hancur dengan mudah.

Grez memberikan sebuah amplop kepada Alleira, Alleira mengambil dan membuka amplop itu, di sana ada banyak bukti kejahatan Celina, juga usahanya mendekati Leonard. Padahal, jika sedikit lagi Leonard melirik ke Celina, semuanya akan sempurna untuk membatalkan pertunangannya dan menghancurkan Celina.

Jika semua itu berjalan lancar, yang tersisa hanya cara menghindari Raja kerajaan Arlian. Dan perang itu, tetap akan terjadi tanpa merugikan Kerajaan Arlian.

Kedatangan Deon ke Kerajaan Arlian untuk melamarnya, membuat semua rencana itu hancur begitu saja.

"Jadi, bagaimana dengan bukti-bukti ini?" Grez bertanya pada Alleira, "Aku sudah mengumpulkannya dengan susah payah,"

"Untuk sementara simpan saja. Jika kondisinya terdesak, mungkin aku akan menggunakannya." ucap Alleira.

Grez telah banyak membantunya selama ini, baik di kehidupan sebelumnya maupun sekarang. Alleira menemui Grez 1 tahun yang lalu, dia meminta Grez untuk membantunya. Tentunya tidak semudah itu, dia harus mendapat kecurigaan dari Grez, tapi Grez tetap membantunya meski curiga tentang semuanya.

"Sebenarnya kenapa kau dendam kepada Putra Mahkota?" ucap Grez bingung, dia selama ini membantu Alleira tanpa mengetahui apapun.

Grez mau membantu Alleira, karena Alleira membantunya untuk mendapatkan posisi penerus keluarga Duke Grandelin. Ibu Grez yang merupakan adik dari ayah Alleira menikah dengan Duke Grandelin, dan dia adalah Putra Kedua Duke Grandelin.

Grez menginginkan posisi penerus yang seharusnya adalah milik kakaknya. Alleira yang mengetahui itu menawarkan kesepakatan pada Grez, Alleira membantunya dengan pengetahuannya tentang masa depan.

Saat ini, Grez telah banyak melakukan hal-hal yang menguntungkan keluarga Duke Grandelin, membuat ayahnya berpikir dua kali untuk meneruskan posisi kepala keluarga kepada kakak Grez.

"Itu bukan urusanmu." balas Alleira kepada Grez.

Bersambung...

Mengubah Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang