26. Pertemuan Leonard dan Deon

3.4K 347 8
                                    

Malam ini, sebuah pesta dansa diadakan di istana. Para bangsawan di undang ke istana, juga seorang pangeran dari kerajaan lain yang berada di Kerajaan Arlian, siapa lagi kalau bukan Deon.

Deon telah tiba di istana, dia melihat istana yang telah ramai oleh para bangsawan.

'Alleira pasti berada di pesta ini, bukan?' batin Deon melihat acara pesta di depannya.

Dia masuk ke aula istana, tempat pesta diadakan. Di sana, beberapa bangsawan berdansa.

Melihat kedatangan Deon, para bangsawan langsung berbisik dan membicarakan rumornya dengan Alleira.

Leonard yang duduk di singgasananya, melihat Deon yang baru saja tiba. Dia berdiri dan menghampiri pria itu.

Dia tersenyum ramah, "Halo, Pangeran Deon, perkenalkan, saya Leonard Arlian, Putra Mahkota Kerajaan Arlian." ucapnya.

Melihatnya, Deon balas tersenyum ramah, meski rasanya amarah ingin menguasainya saat melihat Leonard, "Ya, perkenalkan, Putra Mahkota, saya Deon Akviarn, Pangeran Kerajaan Akviarn."

"Ya, saya mendengar kedatangan anda beberapa hari yang lalu. Semoga anda merasa nyaman di Kerajaan ini." ucap Leonard.

Melihat Leonard dan Deon yang berbincang akrab, membuat para bangsawan bingung. Bagaimana bisa Leonard yang merupakan tunangan Alleira, bersikap santai dengan orang yang melamar tunangannya?

Tidak mungkin kalau Leonard tidak mengetahui hal itu, karena rumornya telah menyebar luas di kerajaan.

Deon tahu perbuatan Leonard ini adalah pura-pura, entah apa tujuan utama dari Putra Mahkota Kerajaan Arlian itu.

Alleira masuk ke ruang pesta. Hal pertama yang membuatnya terkejut adalah Leonard dan Deon yang sedang berbincang.

Meski kelihatannya mereka berbincang dengan ramah, Alleira tahu mereka berdua berpura-pura.

Karena tidak ingin memperburuk suasana, Alleira menjauh dari kedua orang itu. Dia menghampiri para Lady bangsawan yang berkumpul jauh dari mereka.

Leonard menyadari kedatangan Alleira, membuat perbincangannya dengan Deon terhenti.

"Pangeran Deon, saya pamit pergi dulu. Silahkan nikmati pestanya." ucap Leonard.

Leonard berjalan menghampiri Alleira yang sedang berbincang dengan para Lady bangsawan.

"Berdansalah dengan saya, Nona Vein." Leonard mengulurkan tangannya pada Alleira.

Alleira menatap tangan Leonard sebentar, kemudian menerima uluran tangan itu. Leonard membawa Alleira ke tengah aula, musik dimainkan dan mereka berdansa, disaksikan oleh banyak bangsawan.

"Kenapa kau mengadakan pesta dansa ini?" tanya Alleira, seingatnya di masa lalu, Leonard tidak pernah membuat pesta dansa ini.

"Aku hanya ingin saja," ucap Leonard.

Alleira tidak membalasnya, dia melirik ke arah Deon yang menyaksikan sabdanya dengan Laonard. Dapat dia rasakan api cemburu dari pria itu.

Menyadari arah tatapan Alleira, membuat Leonard jengkel, "Apa kau menyukai Pangeran Deon?" tanyanya.

Alleira menatap ke arah Leonard, yang menatapnya penuh selidik, "Entahlah." balasnya, membuat Leonard tambah kesal.

"Aku tunanganmu, ingat itu." peringat Leonard.

"Aku tahu." ucap Alleira.

Dansanya dengan Leonard telah berakhir. Alleira memilih untuk menjauh dari tengah pesta, dia berdiam di pinggir pesta itu.

Deon menghampirinya, sambil membawa segelas minuman. Dia memberikan minuman itu pada Alleira, Alleira mengambil minuman yang diberikan oleh Deon.

"Anda tahu? Saya cemburu melihat anda berdansa dengan Putra Mahkota. Tapi saya tidak bisa melakukan apapun, karena anda memang tunangannya." ucap Deon, terlihat kesedihan di matanya.

Alleira hanya terdiam mendengar ucapan Deon. Melihat Deon seperti ini membuatnya teringat dengan kehidupan lalu.

"Tapi Nona Vein, saya tidak akan menyerah." ucap Deon, 'Tidak akan aku biarkan kau berakhir sama seperti dulu.' lanjutnya dalam hati.

Setelah terdiam beberapa saat, Deon bertanya, "Apa anda mencintai Putra Mahkota?"

Bersambung...

Mengubah Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang