Alleira kini sedang berada dalam perjalanan menuju menara sihir. Tak lama kemudian, kereta kudanya berhenti. Alleira turun dari kereta kudanya, kemudian dia menatap menara sihir di depannya. Banyak penyihir yang berada di sana.
Seorang pria berambut perak dan iris mata biru menghampirinya, "Selamat datang di menara sihir, Nona Vein." ucap pria itu.
"Terima kasih telah menyambut saya, Tuan Kairay." ucap Alleira.
"Silahkan ikuti saya, Nona." ucap Ray.
**
Alleira kagum melihat ruangan tempatnya berada saat ini. Hampir semua benda di sini menggunakan sihir.
"Jadi, apa yang ingin anda tanyakan, Nona?" tanya Ray.
Alleira kini menatap Ray, pertanyaan Ray itu membuatnya kembali teringat dengan tujuannya datang kemari, "Apa anda tahu tentang sihir waktu?" tanya Alleira.
"Tentu saja, apa yang ingin anda ketahui tentang sihir waktu?"
"Apa sihir waktu bisa membuat seseorang kembali ke masa lalu?"
Pertanyaan Alleira membuat Ray terkejut, kemudian dia menatap Alleira, "Kenapa anda menanyakan itu?" Bukannya menjawab, Ray bertanya balik.
Alleira terdiam mendengar pertanyaan Ray. Dia tidak tahu harus menjawab apa, dia tidak ingin memberitahu Ray bahwa dirinya kembali ke masa lalu.
Melihat Alleira hanya diam, Ray berkata, "Ya, sihir waktu bisa membuat seseorang kembali ke masa lalu."
"Ikuti saya." Ray berjalan pergi ke tempat sebuah lukisan, dan Alleira mengikutinya. Di lukisan itu, terdapat banyak gambar jam.
Ray menyentuh lukisan itu, dia menggunakan sihir, dan sesaat setelahnya, lukisan itu menghilang, bersama dengan tembok di belakangnya, sebuah jalan muncul.
Ray masuk ke sana, dan Alleira mengikuti Ray. Alleira melihat ke kanan kiri, tetapi dia tidak dapat menemukan apapun, tempat ini sangat gelap.
Setelah berjalan cukup jauh, Ray berhenti. Setelahnya, ruangan itu menjadi terang.
Alleira terkejut melihat di depannya terdapat es, dan di dalam es itu, terdapat seseorang.
"Orang yang berada di dalam es itu adalah pemilik menara sihir pertama." Ray terdiam beberapa saat, kemudian melanjutkan perkataannya, "Dan dia memiliki sihir waktu."
Alleira terkejut mendengarnya, 'Sihir waktu?' batinnya.
"Setiap kali dia mati, dia akan kembali ke masa lalu. Karena itu, dia membekukan dirinya sendiri. Dengan kata lain, 'Tertidur selamanya'."
Perkataan Ray membuat Alleira teringat bahwa dirinya kembali ke masa lalu setelah dia mati di kehidupan pertamanya.
Melihat Alleira yang hanya terdiam, Ray kembali berbicara, "Pemilik menara sihir sebelumnya, yaitu kakek anda telah mengetahui kalau anda anda memiliki sihir waktu. Beliau tidak memberitahukan hal ini pada anda maupun orang tua anda."
Kakek Alleira dari pihak ibu adalah pemilik menara sihir sebelumnya. Ibu Alleira sebenarnya adalah penerusnya, tapi dia memilih untuk menikah dengan ayah Alleira dan meninggalkan menara sihir. Kemudian, kakek Alleira memberikan menara sihir ini kepada muridnya, yaitu Kairay.
'Aku memiliki sihir waktu? Kalau begitu...' Alleira kembali menatap orang yang berada dalam es itu, yaitu orang yang juga memiliki sihir waktu sepertinya, dia kembali mengingat penjelasan Ray, 'Jadi aku akan terus kembali ke masa lalu? Tak peduli berapa kali pun aku mati, aku akan terus kembali ke masa lalu?' batinnya.
"Nona Alleira, dari pertanyaan anda sebelumnya, sepertinya anda pernah kembali ke masa lalu, bukan?"
***
Alleira saat ini telah berada di dalam kereta kuda, dia menatap ke luar jendela, 'Aku harus menemui kakek. Untuk mengetahui semua tentang sihir waktu ini.' batinnya.
Tak lama kemudian, dia sampai di kediamannya. Alleira turun dari kereta kudanya, terlihat Helena yang menghampiri dirinya dengan terburu-buru, "Nona!"
"Ada apa, Helena?" tanya Alleira.
"Pangeran pertama kerajaan Akviarn datang ke sini untuk bertemu anda!"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengubah Takdir [END]
FantasyPutri keluarga Marques Vein, Alleira Vein jatuh cinta pada Leonard Arlian, Putra Mahkota kerajaan Arlian. Pada akhirnya, Alleira dan Leonard menikah. Tapi, kisahnya tak sampai di situ. Pada suatu hari, Leonard menceraikan Alleira karena Celina, seor...