14. Berjalan-jalan bersama Leonard

6.6K 711 2
                                    

Leonard mengajak Alleira untuk berjalan-jalan. Alleira menawarkan untuk berjalan-jalan di pasar ibukota.

Leonard turun dari kereta kuda, lalu dia mengulurkan tangannya untuk membantu Alleira turun dari kereta kuda. Alleira menerima uluran tangan Laonard.

"Putri Mahkota-"

"Alleira." Alleira menatap Leonard, "Selama berada di sini, tolong panggil saja seperti itu, dan jangan berbicara formal."

Leonard terdiam sebentar, kemudian mengatakan, "Baiklah, Alleira."

"Dan juga, apa anda bisa mengizinkan saya memanggil nama anda?" tanya Alleira.

"Ya, aku mengizinkannya." ucap Leonard.

Alleira dan Leonard pergi ke sebuah toko roti yang sering dibicarakan oleh orang-orang, bahkan beberapa bangsawan juga sering memesan roti di tempat itu.

"Permisi, saya ingin memesan 2 buah roti." ucap Alleira kepada pelayan toko roti.

"Baik, mohon ditunggu sebentar." ucap pelayan toko itu.

Alleira dan Leonard duduk di salah satu kursi di toko itu.

"Apa kau sering datang ke sini?" tanya Leonard.

"Tidak pernah, ini pertama kali saya datang ke toko ini." ucap Alleira, '...di kehidupan ini.' lanjutnya dalam hati.

Di kehidupan sebelumnya, dia pernah datang ke toko ini beberapa kali.

Seorang pelayan datang ke tempat Alleira dan Leonard duduk sambil membawakan pesanan merek, "Terima kasih telah menunggu, ini roti anda." ucapnya tersenyum ramah.

Kemudian, pelayan itu kembali ke tempatnya.

Alleira memakan roti itu, baik dulu maupun sekarang dia sangat menyukai roti ini.

Leonard juga memakan roti itu, dia sedikit terkejut karena rasanya benar-benar sangat enak.

***

Alleira dan Leonard berjalan-jalan di pasar. Hingga mereka tiba di sebuah tempat yang cukup ramai.

"Permisi, apa yang terjadi di sini?" tanya Alleira kepada seseorang yang berada di kerumunan itu.

"Hari ini akan ada teater."

"Terima kasih." balas Alleira.

Alleira kemudian menatap Leonard di sampingnya, "Apa anda ingin menonton teater, Leonard?"

"Itu terserah dirimu." balas Leonard.

***

Pada akhirnya, Alleira dan Leonard menonton teater itu.

Teater itu menceritakan mengenai seorang Putri Bangsawan yang menyukai Pangeran karena telah menyelamatkannya.

Dia terus mengejar Pangeran dengan harapan agar Pangeran membalas cintanya. Tetapi, Pangeran malah jatuh cinta dengan seorang gadis desa.

Putri Bangsawan itu membenci si gadis desa dan melakukan segala cara untuk menyingkirkannya. Tetapi, Pangeran selalu melindungi gadis desa itu.

Pada akhirnya, Putri Bangsawan itu bunuh diri karena cintanya tidak terbalas entah apapun yang dia lakukan.

Dan Pangeran kemudian menikahi gadis desa itu. Dan tak lama kemudian mereka menjadi Raja dan Ratu.

***

Alleira dan Leonard saat ini sedang berada di kereta kuda. Mereka sedang dalam perjalanan untuk kembali ke kediaman Marques Vein.

"Menurut anda, bagaimana cerita teater itu?" tanya Alleira kepada Leonard yang hanya diam sedari tadi.

"Aku merasa kasihan dengan Putri Bangsawan itu... Dia terus mengejar Pangeran, tetapi Pangeran jatuh cinta dengan orang lain. Meski begitu, apa yang dilakukannya untuk menyingkirkan gadis desa itu tetap tidak benar." ucap Leonard.

'Kasihan ya?' batin Alleira menatap Leonard. Dia jadi teringat dengan dirinya yang dulu terus mengejar Leonard, apa saat itu Leonard juga merasa kasihan padanya?

"Kalau menurutmu sendiri, bagaimana cerita itu?" tanya Leonard.

"Kalau menurut saya... gadis desa itu tidak cocok menjadi Ratu." Alleira menatap ke arah Leonard, "Bukankah anda tahu sendiri, apa saja yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi seorang Ratu."

"Pangeran di cerita itu lebih mementingkan 'cinta' dibandingkan 'kerajaan'." lanjut Alleira, 'Mirip dengan anda, Yang Mulia...' batinnya.

Bersambung...

Mengubah Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang