Davin memasuki kelasnya, dia melihat rena sudah berada di kelas, gadis itu sedang ngobrol dengan atha dan juga jay.
Davin jadi enggan bertemu dengan rena, dia merasa bersalah, dia menyesal karena memperlakukan rena dengan buruk.
Mereka berteman sejak kecil seharusnya davin mempercayai gadis itu Namun, dia malah menuruti ego nya dan berakhir membuat rena sakit hati.
Davin mendudukkan dirinya di sebelah jay, sejak dia masuk, rena bahkan tidak menyapa seperti biasanya, jangankan menyapa, melirik saja rena sepertinya enggan.
"Ren?" Panggil davin
Namun, rena diam saja, entah dia tidak dengar karena terlalu asik mengobrol dengan atha atau dia pura-pura tidak dengar karena marah pada davin.
Sepertinya opsi kedua lebih masuk akal menurut davin, gadis itu tentu saja marah, sangat.
"Lo lagi ada masalah ma rena?" Tanya jay sedikit berbisik
Tak ada jawaban, davin hanya diam sambil terus memperhatikan gadis itu
"Saran gue nih ya, biarin dia gitu dulu. Dia butuh waktu buat bisa maafin kesalahan lo vin" ucap jay kemudian
"Dan juga dia mau bikin lo tuh tau kesalahan lo apa, dia pengen lo sadar" tambah jay
Davin hanya mengangguk, dia akan mengikuti saran jay tadi, dia harus membiarkan gadis itu untuk sendiri dulu.
Gadis itu menyusuri koridor sendiri, dia ingin ke kantin, bukan untuk makan Tapi, dia berniat menemui alvaro.
Rena mengedarkan pandangannya mencari keberadaan alvaro Namun, yang dia temukan hanya teman-teman lelaki itu, apa lelaki itu tidak ke kantin kali ini?
Sebenarnya rena ragu untuk bertanya pada mereka karena dia tidak dekat dengan mereka, jika rena tiba-tiba datang menanyakan keberadaan alvaro, apakah mereka tidak merasa aneh padanya?
Gadis itu menghembuskan nafas nya pelan kemudian setelah mengumpulkan keberanian, gadis itu melangkah mendekati meja mereka.
"Permisi kak" ucap rena
"Lo..... Rena ya?" Tanya raya
"Iya kak, aku rena" jawab nya
"Sini duduk ren" raya mempersilahkan rena duduk di samping nya
"Makasih kak Tapi, aku cuma mau nanya" balas rena
"Nanya apa ren?" Tanya raya
"Kak alvaro dim-"
"Apa? Lo nyari alvaro? Serius? Lo cewek nya? Yang ke berapa? Kok mau sih?" Sela arven, rena bahkan belum menutup mulutnya Tapi, sudah di lempari pertanyaan bertubi-tubi seperti itu.
Sontak saja pertanyaan arven barusan mendapat tatapan sinis dari raya dan alex, belum juga rena selesai bertanya dan dengan santainya dia menyela seperti itu.
"Nih anak orang belum sempet nutup mulut lo udah nyerocos aja" ucap raya
"Biarin dia selesai ngomong dulu" tambah alex
"Maaf, yaudah ren silahkan lanjut" ucap arven mempersilahkan
"Kak alvaro dimana ya? Kok gak sama kalian? Biasanya berempat" tanya rena
"Katanya sih sakit ren jadi gak masuk sekolah hari ini" ucap raya
"Sakit apa kak? Kalo boleh tau" balas rena
"Demam biasa aja kok" ucap raya
"Ngapain lo nanyain alvaro?" Tanya arven
"Aku mau ngucapin makasih karena kemaren kak alvaro udah nolongin aku" jawab rena
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvarena
Teen FictionAlvaro, lelaki yang memiliki paras tampan sehingga membuat semua gadis terpesona padanya, hal ini lah yang membuat alvaro suka berganti-ganti pasangan alias playboy Namun, banyak yang tak tahu sifat aslinya jika bersama orang-orang terdekatnya. Rena...