part 22

68 9 0
                                    

Dorr

Suara tembakan membuat seluruh orang yang berada di rumah itu terkejut, terlihat semua jendela di ruang tamu pecah akibat tembakan itu

"Siapa itu? Kalian semua cari tau siapa mereka dan habisi" perintah nara pada seluruh anak buah nya

Bisa si bilang anak buah nara cukup banyak, bahkan seperti pasukan perang sangking banyaknya

Seorang perempuan dengan dua pistol di kedua tangan nya muncul dari balik pintu dan memasuki ruang tamu

"Pistol? Anak SMA bawa pistol? Atau jangan-jangan cuma mainan" Tanya nara

"Gue gak semiskin itu" jawab perempuan itu

"Sayang banget gue cuma bawa ini, sebenarnya mau gue pake buat nguras abis darah rena" ucap nara sembari mengeluarkan sebuah pisau lipat dari balik dress nya

"Dan yang bakal terjadi adalah lo habis sama gue"

Dorr

Dorr

Perempuan menembakan peluru tepat mengenai kepala kedua pria yang memegangi rena

"RENA SINI" teriak perempuan itu

Dengan cepat rena berlari ke arah perempuan itu, ahh tidak rena menghampiri alvaro

"Kakak.."

Perempuan itu melangkah, berdiri tepat di depan alvaro dan rena

"Mau jadi pelindung ceritanya?"

"Gue cuma mau nyingkirin manusia sampah kaya lo"

"Lo sendiri—"

"Lo kira gue bakal main-main, gue kesini dengan persiapan"

"Lo gunain anak buah papa lo? Hahaha warisan papa lo agak lain ya"

"Bacot"

Dorr

Perempuan itu menembakan peluru ke dinding, dia hanya ingin membuat nara ketakutan tapi sepertinya itu tidak berhasil

Dua orang memasuki ruang tamu dengan keadaan dengan banyak luka dimana-mana, sepertinya mereka sudah selesai mengurus yang di luar

"Udah ray, kita cuma mau nolongin rena sama alvaro" ucap alex

"Gue bakal biarin lo bebas kali ini"

Baru saja berbalik sebuah pisau menggores bahu kanan raya bukan cuma itu nara juga melemparkan sebuah vas ke arah alvaro namun dengan cepat rena memeluk alvaro untuk melindungi lelaki itu dan benar saja vas itu mengenai kepala belakang rena

Darah segar mulai mengalir di balik rambut rena, kepalanya berdenyut rasanya sakit dan perih, pandangan nya mulai kabur dan setelahnya rena pingsan di bahu alvaro

"R-rena..." ucap alvaro

"ANJING"

Dorr

Raya menembakan peluru tepat di kepala nara, seketika gadis itu tergeletak dengan darah yang terus mengalir dari kening nya

"Lo berdua bawa rena ke rumah sakit gw bakal bawa alvaro" perintah raya

"Terus lo gimana? Lo juga luka" balas alex

"Ini cuma goresan gue gapapa"

"Tapi—"

"Kalo kelamaan rena bisa fatal"

Alex hanya menurut, dia dan arven membawakan rena ke mobil untuk segera menuju rumah sakit

Sementara raya dan alvaro masih di sana, raya berlutut di depan alvaro

Alvarena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang