Satu minggu berlalu, sejak kejadian waktu itu alvaro memutuskan untuk tidak mau berhubungan lagi dengan rena.
Dia tidak akan peduli dengan gadis itu, mau dia terluka atau sakit alvaro tidak peduli.
Toh, sudah ada tara di sampingnya jadi untuk apa alvaro peduli pada gadis itu, sama sekali bukan urusan nya.
Rena berjalan dengan lesu, dia baru saja dari kelas alvaro untuk melihat apakah lelaki itu ada di kelas Namun, jangankan alvaro bahkan tas nya saja tidak ada yang berarti dia tidak masuk sekolah.
Saat melewati lapangan rena berhenti sebentar, berharap dia melihat alvaro sedang bermain basket dengan teman-temannya Namun tidak ada juga.
Saat ingin melangkah pergi sebuah suara mengurungkan niatnya dan membuatnya menoleh.
"Renaa!"
Raya yang sedang duduk di tepi lapangan dengan sebotol minuman di tangan nya, dia melambaikan tangan nya memberi isyarat pada rena untuk kemari.
Rena menghampiri raya dan ikut duduk di sebelahnya.
"Darimana ren?"
"Kak alvaro gak masuk ya, kak?"
"Lo dari kelas dia ya?"
Rena hanya mengangguk
"Dia udah 3 hari ini gak masuk ren"
"Kenapa kak?"
"Lagi kumat kali nakalnya"
"Apa aku ke rumah nya aja ya?"
"Percuma, dia gaada di rumah"
"Terus dia dimana kak?"
"Kemungkinan dia di apartemen kakaknya tapi kita gaada yang tau tempatnya dimana"
"Eumm gitu yaa"
"Lo kangen sama dia ya?"
"Iyaa kak"
"Telfon gih"
"Hampir setiap hari aku telfon dia tapi gak pernah di angkat"
"Atau mau gue telfonin dia buat lo?"
"Boleh kak"
Raya mengeluarkan ponsel dari saku seragamnya, mencari nama alvaro di roomchat nya kemudian menekan tombol panggilan.
Tak butuh waktu lama panggilan itu langsung terhubung dengan alvaro, raya langsung memberikan ponselnya kepada rena.
"Kenapa ray? Ada masalah?" Tanya alvaro
Hening
"Ray? Halo? Anjing lo kenapa?"
Rena masih diam
"Bangke, gue kesana sekarang"
Sambungan terputus
Jujur rena bingung harus merespon seperti apa, dia tidak tau harus bicara apa, setelah mengembalikan ponsel raya seketika rena menangis.
Beruntung sekali raya yang di pedulikan oleh alvaro, rena juga ingin merasakannya.
Mendengar suara alvaro membuat gadis itu semakin merindukan sosok alvaro.
Rena tidak mau berbohong. Rena sudah mulai menyukai lelaki itu atau bahkan sangat mencintai?
Rena memandangi alvaro yang berdiri di sebelah nya, pandangan lelaki itu lurus ke depan.
Memperhatikan pemandangan yang terbentang luas di depan sana, merasakan angin yang meniup rambut nya.
Ini sudah 5 menit sejak bel terakhir berbunyi, saat ingin pulang rena mendapat pesan dari alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvarena
TeenfikceAlvaro, lelaki yang memiliki paras tampan sehingga membuat semua gadis terpesona padanya, hal ini lah yang membuat alvaro suka berganti-ganti pasangan alias playboy Namun, banyak yang tak tahu sifat aslinya jika bersama orang-orang terdekatnya. Rena...