part 17

38 7 0
                                    

Malam ini alvaro sedang berada di kamarnya sembari menonton Spongebob di laptop milik ayahnya, iya milik ayahnya karena alvaro tidak punya laptop, bundanya itu tidak mengijinkan karena pernah memergoki alvaro dan arven sedang menonton video dewasa sampai ketiduran.

Jika alvaro meminjam laptop ayahnya, dia akan mengembalikan nya jika sudah puas menonton atau ayahnya membutuhkan laptop itu.

Saat sedang asik menonton tiba-tiba hp alvaro yang berada di atas nakas berdering menimbulkan suara yang cukup berisik

Alvaro segera mengambil hp nya dan menjawab panggilan telepon itu, ternyata dari arven.

"Kenapa?"

"Sorry banget al tapi gue gak bisa bantuin lo, sekarang gue perjalanan ke bandara gue harus ke singapura lagi"

"Ada sesuatu yang terjadi sama tante dila?"

"Belakangan ini kondisi mama mulai membaik tapi entah kenapa tadi tiba-tiba kondisinya menurun"

"Yaudah gapapa, ntar gue bakal cari tau sendiri"

"Sorry banget ya al"

"Gapapa, kondisi tante dila lebih penting, kalo lo butuh apa-apa kabarin gue aja"

"Thanks ya"

"Iya"

Ceklek

Pintu terbuka membuat alvaro refleks menoleh, ternyata bunda nya membawa segelas susu coklat untuknya.

"Kamu habis telfonan sama siapa?" Tanya bunda sembari meletakkan segelas susu itu di atas nakas

"Arven bun"

"Ada sesuatu sama arven?"

"Kata arven kondisi tante dila menurun padahal sebelumnya mulai membaik"

"Astaga, kita doain aja semoga tante dila cepet di kasih kesembuhan sama allah"

"Amin"

"Ini udah malem kamu habisin susunya terus tidur, jangan begadang cuma buat nonton spongebob"

"Iya bundaku sayang"

"Good night al"

"Good night bunda"

Setelah bundanya keluar alvaro meminum susunya sampai habis, tapi dia tidak langsung tidur melainkan melanjutkan menonton acara favorit nya, dia masih ingin menonton lagipula dia belum terlalu mengantuk.

Jika arven tidak bisa membantunya maka dia harus mencari tau sendiri besok, bolos pelajaran juga tidak masalah dia sudah biasa bukan?

Kenapa tidak meminta tolong kepada alex atau raya? Alvaro tidak mau, bukanya di bantu dia malah akan di omelin ini itu, rena di bully kan karena dirinya

~~~

Saat ini alvaro sedang berada di kamar mandi, dia sudah bangun sejak jam 5 tadi, tumben sekali bukan? Alvaro mimpi buruk sampai terbangun akhirnya dia memutuskan untuk menenangkan diri dengan mandi.

Sekitar 10 menit di kamar mandi, Alvaro keluar dengan handuk yang melilit di pinggang nya. Dia berjalan menuju lemari mengambil seragam kemudian memakai nya.

Setelah menyisir rambut dan memakai sepatu, alvaro turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama orangtuanya.

Meskipun ayahnya sibuk kerja, tapi dia selalu menyempatkan diri untuk sarapan di rumah katanya jika sarapan di kantor makanan nya jadi terasa hambar.

Alvaro duduk di sebelah bunda nya, mengambil beberapa potong roti dan mengoleskan selai coklat di rotinya, tak lupa bundanya sudah membuatkan susu coklat untuknya.

"Bun, kemaren ada kabar alvaro kecelakaan?" Tanya ayah tiba-tiba

"Apa sih ayah, emang mau anaknya kecelakaan?" Jawab alvaro kesal

"Ya enggak, tapi aneh aja pagi-pagi kamu udah rapi biasanya kita mau mulai sarapan kamu baru bangun"

"Iya al, tumben kamu rajin?" Tambah bunda

"Ini tuh namanya perubahan, harusnya bunda sama ayah seneng dong"

"Halah paling besok juga balik lagi kaya biasanya" balas ayah

"Biarin aja, aku tuh hari ini ada misi"

"Misi apa?" Tanya bunda

"Misi rahasia"

"Kebanyakan susu kayanya bun, buang aja semua susunya" balas ayah

"Ayah nih apaan sih buang-buang, udah tau anaknya gak bisa kalo gaada susu"

"Dasar bayi SMA"

Alvaro menyuapkan roti ke dalam mulutnya dengan kesal, ayahnya ini menyebalkan.

Memang paling bener alvaro itu tidak usah bangun pagi dan sarapan dengan ayahnya, dia menyesal.

***

Rena berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya, hari ini dia membawa motor sendiri, sebenarnya davin dan atha mengajak berangkat bersama tapi rena menolak dia sudah lama tidak membawa motor sendiri.

Sesampainya di kelas dia langsung duduk di bangkunya, kelas masih sepi hanya ada beberapa murid bahkan bisa di hitung menggunakan jari, wajar saja ini masih pagi.

Tapi ada sedikit pemandangan aneh, jay sudah berada di sekolah jam segini padahal biasanya anak itu berangkat paling siang.

"Tumben berangkat pagi jay" tanya rena

"Iya tadi gue kebangun, mau tidur lagi nanggung jadi sekalian siap-siap aja"

"Ohh gitu, kirain udah tobat"

"Lo sendiri kok gak bareng atha?"

"Sebenarnya atha sama davin ngajak bareng, tapi aku pengen bawa motor sendiri udah lama juga"

"Ohh, btw ren si atha dah punya cowok belum sih?"

"Kenapa? Kamu suka sama atha?"

"Ya enggak lah, gue penasaran aja kalo dia punya cowok pake pelet dukun mana gue juga mau"

"Hehh ngawur, banyak tau yang suka sama atha tapi dia belum mau pacaran katanya"

"Kirain"

"Emang kamu mau pelet siapa?"

"Ada lah pokoknya"

"Segitu gak lakunya kamu jay sampai mau pake pelet"

"Enak aja, banyak kok yang mau sama gue tapi gue maunya nih cewek dan sayangnya dia gak suka sama gue"

"Kasian"

"Siapa yang kasian?" Tanya atha tiba-tiba

Sontak saja rena dan jay terkejut, bagaimana tidak gadis itu tiba-tiba sudah ada di kelas dan bertanya seperti itu, jangan lupakan davin yang berdiri di belakangnya.

"Anjir, permisi dulu kek mau bikin gue jantungan lo?" Tanya jay

"Lebay lo" balas atha

"Kalian kok bareng?" Tanya rena

"Iya tadi ketemu di parkiran jadinya bareng ke kelas" jawab atha sembari duduk di bangkunya begitupun dengan davin

"Tadi siapa yang kasian ren?" Tanya davin mengulang pertanyaan atha tadi

"Jay, dia bertepuk sebelah tangan" jawab rena

"Kasian" ucap atha dan davin bersamaan

"Anjing"

"Emang paling bener lo tuh jomblo aja jay gausah sok nyari cewek" ucap atha

"Sialan lo bukanya dukung malah matahin semangat gue"

"Lagian coba lo pikir, mana ada cewek yang mau sama lo"

"Berarti lo juga gamau ya tha?"

"Apaan kok gue?"

"Jadi lo mau atau gak?"

"Ogah"

"Kit heart gue tha"

"Bodo amat"









To be continued
.
.
.
.
.

Alvarena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang