part 9

60 10 2
                                    

Rena sedang berada di rumah atha, rencananya dia ingin menginap, dia juga sudah meminta ijin pada ibunya, tentu saja ibunya langsung mengijinkan.

Kedua gadis itu sedang berada di kamar sekarang, tadi nya mereka bersiap-siap untuk mengerjakan tugas bersama Namun, lihat sekarang mereka hanya duduk di atas kasur dan mengobrol.

"Ren, pokoknya mulai sekarang lo jangan berhubungan lagi sama davin, tampang doang cakep tapi kelakuan kaya gitu"

"Iya, emang dari kemaren aku ngapain? Kan emang udah gak berhubungan sama dia"

"Sekarang gue makin yakin kalo kak alvaro itu suka sama lo"

"Mana mungkin sih tha, gak mungkin kak alvaro suka cewek kaya aku"

"Emang lo kenapa? Lo cantik, lo baik, lo pinter, kurang apalagi?"

"Pokoknya gak mungkin kak alvaro suka sama aku"

"Ya terus? Masa iya dia iseng ngikutin lo pas sama davin waktu itu"

"Ya mungkin kebetulan kak alvaro ada disana dan liat aku"

"Terus, tadi lo jenguk dia ke rumahnya, dapet alamat darimana?"

"Waktu itu dia nebeng sama aku karena motornya disita katanya"

"Nah itu, kenapa harus lo? Temen dia kan banyak dan juga pacarnya banyak yang satu sekolah sama dia"

"Mungkin pada gak bisa atau ada urusan, kan?"

"Semuanya?"

Rena mengangguk "udah lah tha, aku yakin kak alvaro gasuka sama aku"

"Nih lo beneran bego apa pura-pura bego sih ren, gitu aja lo gak sadar"

"Sttt, udah kerjain nih tugas nya ntar kemaleman"

*****

"Kamu tumben ngajak aku keluar malem al"

"Gapapa sih, cuma pengen jalan sama kamu aja"

Saat ini alvaro bersama pacarnya-anayya, sedang berada di sebuah cafe, cafe langganan alvaro dan teman-teman nya, lelaki itu juga sering mengajak ayya kesini.

Sudah lama mereka tidak pergi bersama, itu karena ayya terlalu sibuk dengan Sekolah nya bukan seperti alvaro yang sangat santai pada sekolah nya.

Alvaro merindukan gadis itu, gadis yang dia cintai.

"Aku kangen sama kamu ay"

"Aku juga, maaf ya aku terlalu sibuk"

"Aku juga sebenarnya sibuk tapi aku males"

"Kamu tuh yang rajin dong, bentar lagi kelas 12 masa males terus"

"Iya deh, sesuai permintaan tuan putri"

Ayya tersenyum lebar, lelaki itu selalu saja bisa membuat nya tersenyum, ayya merasa beruntung memiliki lelaki itu, sangat beruntung.

"Kamu sering ngajak aku kesini, kapan kamu ngajak aku ke rumah kamu?"

"Nanti ya"

"Nanti kapan? Kamu bahkan berkali-kali main ke rumah aku, aku juga mau main ke rumah kamu, ketemu bunda sama ayah kamu"

"Iya, nanti aku bawa kamu ke rumah"

"Bener ya? Sekali aja gapapa kok"

"Iya sayang, sekarang makan dulu ya?"

Ayya hanya mengangguk, mereka menyantap makanannya dengan tenang, sesekali alvaro menyuapi gadis itu dan di balas senyuman oleh gadisnya.

Di mata alvaro, ayya itu gadis yang baik, lembut, senyumnya manis, meskipun begitu ayya bisa berubah 180° ketika marah, membuat nya seperti bukan ayya yang selama ini dia kenal.

Alvarena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang