part 5

88 8 0
                                    

Alvaro mengendarai motornya seperti orang kesetanan, tak peduli pada pengendara lain yang terus mengklakson nya karena begitu ugal-ugalan

Alvaro kesal, dia marah sekaligus kecewa pada acha - pacarnya, entah yang ke berapa, tadi dia melihat gadisnya itu sedang berpelukan dengan lelaki lain dan saat di tanya tanpa rasa bersalah acha mengatakan jika lelaki itu adalah tunangannya.

Jadi selama ini gadis itu menganggap nya apa? Meskipun, dia bukan satu-satunya untuk alvaro tapi dia sangat menyayangi gadis itu, dia tak menyangka acha akan seperti itu.

Karena begitu di selimuti kekesalan dan kurang fokus, alvaro hampir saja menabrak seorang perempuan Namun, dia dapat menghindari gadis itu dan justru membuat menabrak trotoar dan terguling.

BRAKKK

Alvaro mencoba mendudukkan dirinya di trotoar, membuka helm full face nya, merasakan nyeri di seluruh tubuhnya.

"ASTAGA, K-kak alvaro..." Teriak seorang gadis yang kemudian mendekat ke arah alvaro

"Lo? Lo gapapa?" Tanya alvaro pada gadis yang hampir tertabrak olehnya tadi - rena

Gadis itu duduk di samping alvaro, memperhatikan lelaki itu dari kepala sampai kaki, takut jika ada yang terluka parah

"Kalo di tanya tuh jawab, ngapain lo liatin gue kaya gitu?" Ucap alvaro lagi karena tak kunjung mendapat balasan dari rena

"Aku gapapa, kakak ada yang luka gak? Mau aku anterin ke rumah sakit?"

"Gue gapapa"

"Tapi tadi kakak-"

"Kalo gue bilang gapapa berarti gue gapapa" sela alvaro yang langsung membuat rena terdiam

Seketika hening, keduanya tak ada yang berniat berbicara.

"Maaf" ucap alvaro dan rena bersamaan Kemudian mereka saling tatap Namun, rena memutuskan lebih dulu tak ingin menatap alvaro terlalu lama

"Maaf udah bikin kakak jatoh" ucap rena pelan sambil menunduk

"Gue yang harusnya minta maaf karena hampir nabrak lo"

Rena rasanya ingin bertanya apa yang membuat alvaro ngebut seperti tadi, dia penasaran, tapi dia juga tidak berani, takut di anggap ikut campur

"Cewek gue selingkuh" ucap alvaro membuat gadis itu menatap nya lagi, seolah peka dengan apa yang rena pikirkan

"Gue kesel, gue kecewa, meskipun dia bukan satu-satunya tapi gue sayang sama dia" ucapnya lagi

Rena tak menjawab apapun, bukanya tidak peduli hanya saja rena bingung harus merespon bagaimana

"Gue anterin pulang yok ren" tawar alvaro

"Eh gausah kak, rumah aku deket kok"

"Gapapa, anggap aja sebagai permintaan maaf gue dan juga ucapan terima kasih karena lo nganterin gue waktu itu"

"Yaudah, makasih kak"

*****

Alvaro memberhentikan motornya tepat di depan rumah rena, rumahnya terlihat asri dan juga banyak tanaman, dia juga melihat ada seorang wanita yang sedang menyiram tanaman di sana, apakah ibunya rena?

"Makasih banyak ya kak" ucap rena sembari turun dari motor alvaro

"Iya, gue pulang-" belum juga selesai bicara wanita yang sedang menyiram tadi kini sudah berada di belakang rena

"Temennya gak di ajak masuk ren?" Tanya wanita itu - ibunya rena

"Masuk dulu kak, aku bikinin minum" ucap rena, alvaro hanya mengangguk

Alvarena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang