part 18

47 7 0
                                    

Vote dulu sebelum baca


***

BRAKK

Alvaro membanting pintu dengan keras kemudian masuk ke kelas itu begitu saja, tak memperdulikan tatapan sengit dari seluruh penghuni kelas.

"Minimal ketuk pintu kek" ucap salah satu siswa

"Otak elit attitude sulit" tambah siswa lainnya

Kelas IPA 2 musuh IPA 1 kelas alvaro, sebenarnya kedua kelas ini tidak ada masalah tapi sejak wali kelas IPA 2 di ganti mereka mulai membenci kelas IPA 1

pasalnya setiap wali kelas datang, dia selalu menuntut kelas ini untuk lebih baik dari kelas sebelah, banyak guru-guru yang membicarakan tentang kepintaran alvaro dan teman-temannya.

Padahal jika di lihat-lihat siswa siswi IPA 2 juga pintar-pintar, tak jarang mereka memenangkan lomba dan mengharumkan nama sekolah, tapi entah mengapa wali kelas mereka hanya melihat kelas sebelah, anak kelasnya itu sebenarnya IPA 1 atau IPA 2?

"Ngapain lo kesini? Pake banting-banting pintu segala" tanya lia—ketua kelas IPA 2

"Gue gaada urusan sama lo" jawab alvaro

"Ini kelas gue, urusan mereka urusan gue juga" balas lia

"Gue ada perlu sama kalian bertiga" jawab alvaro sembari menatap tajam ke arah 3 perempuan yang sedang duduk di bangku depan guru—Karin, nadya dan hanni

Alvaro mendekat ke arah mereka bertiga dan menatapnya tajam, saat ini dia menjadi pusat perhatian di Kelas itu tapi tentu saja di sertai dengan tatapan sinis

"Kalian yang udah bully rena di belakang sekolah?"

"Hah? What the fvck?" Jawab mereka bertiga bersamaan

"Gila banget, lo dateng kesini sampai banting pintu cuma buat nuduh kita bertiga? Cih" ucap karin

"Lo waktu itu ngatain rena pas berangkat bareng gue"

"Alvaro Alvaro, lo dengerin gue nih ya kita emang ngatain rena karena kita gak nyangka selera lo turun, udah sebatas heran aja" balas Karin

"Iya, terus buat apa kita bully rena? Untungnya apa?" Tanya hanni

"Kurang kerjaan banget" tambah karin

"Gue rasa lo gak sepintar itu al" ucap lia sembari mendekati alvaro

"Maksud lo?"

"Katanya pinter tapi giliran kaya gini gak bisa, bodoh"

"Bisa tudep gak sih lo" alvaro mulai kesal

"Sebelum lo nuduh anak kelas gue, curigain dulu orang terdekat lo" ucap lia, alvaro hanya mengerutkan keningnya jujur dia tidak paham maksud lia

"Nara, lo lupa? Dia pacar lo kan? Dia juga anak sekolah ini, apa menurut lo dia gatau apapun termasuk berita kedekatan lo sama cewek itu? Dan menurut lo setelah dia tau apa dia bakal diem aja? Gue rasa enggak"

"Anjing" ucap alvaro kemudian bergegas keluar dari kelas itu

"Cowok bodoh" ucap lia setelah kepergian alvaro



5 menit lagi bel pelajaran berbunyi bukanya bergegas ke kelasnya alvaro justru pergi ke kelas nara

Bagaimana dia bisa lupa dengan keberadaan gadis itu, alvaro bodoh seharusnya dia langsung mencurigai gadis itu bukan malah menuduh orang lain seperti tadi

Sesampainya di kelas nara alvaro masuk begitu saja, dia harus cepat sebelum guru datang, jika ada guru yang ada dia malah di usir

"Nara" panggil alvaro sembari mendekat ke arah gadis itu

Alvarena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang