Rena sedang menyisir rambutnya di kamar, dia baru saja mandi dan hampir siap untuk berangkat ke sekolah.
Namun, kegiatan nya terhenti ketika dia mendengar suara pintu terbuka, dia menoleh ke arah pintu dan terlihat ibunya berada di sana.
"Ada apa bu?"
"Kamu udah siap belum? ada alvaro di depan"
"K-kak alvaro? Ada di depan?"
"Iya katanya mau jemput kamu"
"I-iya, bilang sama dia bentar lagi aku keluar"
Setelah mengiyakan ucapan rena tadi, ibunya langsung pergi untuk menyiapkan sarapan untuk anak gadis nya itu.
Sementara rena dia masih mematung di tempatnya, kenapa tiba-tiba alvaro menjemputnya bahkan lelaki itu tidak memberi tahu rena lebih dulu, apa... Ucapan nya waktu itu serius?
Tak mau terlalu memikirkan hal itu, rena segera mengambil tas nya kemudian keluar dari kamar, jika dia lama alvaro pasti akan mengomel.
"Sarapan dulu ren" ucap ibunya yang sedang berada di meja makan, menunggu rena
"Aku sarapan di sekolah aja bu, takut kak alvaro nunggu lama"
"Yaudah kalo gitu hati-hati ya"
"Iya bu, assalamualaikum"
Setelah mengucapkan salam, rena buru-buru melangkah keluar dan di teras ada seorang lelaki yang bersandar pada dinding, membelakangi rena.
"Kak" panggil rena
Lelaki itu berbalik kemudian tersenyum tipis pada gadis di depannya
"Akhirnya keluar juga lo"
"Tapi kena-"
"Lo mau berangkat sekolah atau ngobrol sama gue disini?"
Alvaro menarik tangan rena menuju motor nya yang memang terparkir di luar gerbang rumah rena
Alvaro menaiki motornya kemudian memberikan sebuah helm pada gadis itu
"Ayok naik" ucap alvaro sembari memakai helm full face nya
Rena memakai helm pemberian alvaro kemudian berfikir sejenak, motor alvaro terlalu tinggi untuk gadis itu sama seperti motor davin
Tapi jika dengan davin, rena leluasa untuk berpegangan pada lelaki itu lalu, bagaimana dengan alvaro? Rena merasa ragu untuk berpegangan padanya
Karena alvaro tak merasakan rena telah menaiki motornya, dia segera menoleh ke belakang dan melihat gadis itu malah dia saja, melamun.
"Ren, lo mau sekolah atau bolos? Kalo bolos ayok masuk rumah lagi"
"Eumm... Motor kakak tinggi"
"Kan lo bisa pegangan sama gue kalo mau naik, apa perlu gue naikin?"
"E-enggak, gausah kak aku bisa sendiri kok"
"Yaudah buruan"
Rena mengangguk, dia perlahan menaiki motor alvaro sembari berpegangan pada bahu lelaki itu
"Pegangan" ucap alvaro
Rena meremas jaket kulit yang di kenakan alvaro, tak mungkin dia melingkarkan tangannya pada perut lelaki itu
Namun, sepertinya alvaro tidak terima, dia menggenggam tangan rena kemudian mengarahkan agar melingkar di perutnya, rena hanya mengikuti nya walaupun sebenarnya dia sedikit tidak nyaman.
"Gak lucu kalo lo kebawa angin nanti cil"
"Aku gak sekecil itu ya"
Alvaro tersenyum di balik helm nya, gadis ini ternyata lucu juga membuat alvaro merasa gemas, alvaro mulai menyalakan mesin motornya dan pergi menuju ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvarena
Teen FictionAlvaro, lelaki yang memiliki paras tampan sehingga membuat semua gadis terpesona padanya, hal ini lah yang membuat alvaro suka berganti-ganti pasangan alias playboy Namun, banyak yang tak tahu sifat aslinya jika bersama orang-orang terdekatnya. Rena...