part 2

136 11 3
                                    

Hari ini adalah hari minggu, alvaro, alex, dan juga raya sedang berada di sebuah kafe yang sudah menjadi langganan mereka ketika hari minggu hanya untuk sekedar minum sambil mengobrol atau mengerjakan tugas seperti sekarang ini -hanya raya dan alex, alvaro malah melamun sejak tadi.

"Lo kenapa var?" Tanya raya

"Gue kepikiran cewek kemaren" jawabnya yang langsung mendapat lemparan buku dari raya

"Jangan bilang lo mau jadiin dia cadangan ya, kalo sampai iya gue bakal turun tangan buat bunuh lo"

"Kenapa sih? Tumben lo kaya gitu"

"Kalo lo mau jadiin cewek lain sebagai cadangan lo sih gapapa asalkan jangan rena"

"Iya tapi kenapa?"

"Dia cewek lugu, gak seharusnya lo mainin perasaan dia" ucap alex yang sejak tadi diam

"Bener tuh kata alex, dia tuh cewek lugu var gue harap lo jangan mainin perasaan dia. Kalo cewek lain mah gapapa karena emang mereka goblok Udah tau lo playboy cewek nya sana sini tapi tetep aja mau sama lo" jelas raya

"Gue gaada niatan jadiin cewek itu sebagai cadangan gue, gue cuma penasaran aja karena cuma dia yang berani sama gue dan bilang gak terpesona sama gue"

"Berarti dia waras" ucap alex

"Maksudnya yang terpesona sama gue gak waras gitu?" Tanya alvaro yang langsung mendapat anggukan dari alex

"Hahaha, bener tuh var karena cuma cewek waras yang gak bakal terpesona sama cowok kaya lo" tambah raya

"Cowok kaya gue gimana maksudnya?" Tanya alvaro

"Cowok yang sok cool tapi aslinya bayi" jawab alex dan raya bersamaan

Saat ini tinggal alvaro sendiri di kafe itu, raya dan alex sudah pulang sejak 5 menit yang lalu Namun, entah mengapa lelaki itu ingin berlama-lama disini. Dia memainkan ponselnya untuk mengurangi rasa bosan dan meminum minumannya yang sejak tadi belum tersentuh

Dia tak ingin pulang karena itu membuatnya merasa semakin bosan, ingin mengajak raya jalan-jalan tapi gadis itu menolak karena ada tugas lain yg harus di selesaikan sebelum deadline.

Jika di pikir-pikir di antara ketiga nya dia lah yang paling malas, mereka bertiga satu kelas, memiliki kepintaran yang sama, citra yang sama, tapi kenapa hanya raya dan alex yang rajin.

"Varo" panggil seseorang gadis yang berdiri di depan alvaro, tak berniat sedikitpun membalas panggilan si gadis alvaro hanya melirik sekilas dan kembali memainkan ponselnya.

"Var, kamu disini sama siapa? Sendirian?" Tanya gadis itu sembari duduk di kursi depan alvaro

"Lo gak bisa liat?"

"Aku juga sendirian kesini"

"Gue gak nanya"

"Eumm... Kamu udah makan? Aku temenin ya?"

"Lo siapa?"

"Kamu kayanya bener-bener udah lupain aku, ya?"

"Lebih tepatnya gue gak kenal sama lo"

"Segitu marahnya kamu sama aku? Sampai gak mau kenal sama aku lagi"

Flashback on

Lelaki itu melangkah menuju kantin setelah dari kelas gadisnya, salah satu temen sekelasnya bilang kalo gadisnya sudah pergi ke kantin lebih dulu. Sesampainya di kantin tak jauh dari tempatnya berdiri dia melihat gadisnya sedang duduk bersama teman sebangkunya, alvaro segera mendekat agar bisa makan siang bersama dengan gadis itu Namun, baru beberapa langkah dia berhenti seketika dan merasa terkejut dengan percakapan kedua gadis yang ada di depannya.

Alvarena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang