part 3

97 11 1
                                    

"ibu masak apa? Baunya kecium sampai kamar aku" ucap seorang gadis yang tiba-tiba memasuki dapur dan memeluk ibunya

"Nasi goreng kesukaan kamu"

"Wihhh pasti enak, aku mau nyobain dong"

"Belum matang ren, mendingan kamu mandi dulu sambil nunggu nasi goreng nya jadi ya?"

"Siap boss" ucap rena kemudian pergi ke kamar mandi

Hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit, rena kini sudah rapi menggunakan seragam sekolah nya. Gadis mungil itu menghampiri ibunya di meja makan, mereka akan sarapan bersama seperti hari-hari biasanya.

"Cantiknya anak ibu" puji sang ibu kepada gadis itu

"Iya dong, siapa dulu ibunya?" Balas rena, membuat keduanya langsung tertawa

Ibu rena menuangkan nasi goreng pada piring anak gadis nya itu, rena harus sarapan yang banyak supaya dia tidak lemas di sekolah, begitu pikirnya.

"Ohh iya ren, gimana kamu sama alvaro?"

"Kenapa ibu nanya gitu?"

"Katanya dia temen kamu, biasanya kalo cewek cowok temenan itu lama-lama bisa suka"

"Kita gak deket bu cuma sekedar kenal aja"

"Gitu ya? Ibu jadi penasaran kaya gimana sih alvaro itu"

"Pokoknya nyebelin, udah ya bu rena berangkat sekolah dulu"

"Kok buru-buru? Kamu gamau ya bahas soal alvaro?"

"Rena takut telat nanti bu, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah berpamitan dengan ibunya, rena mengendarai motornya seperti biasa, melewati jalanan yang tidak terlalu ramai menuju sekolahnya.

Sesampainya di sekolah rena memarkirkan motornya Namun, tak langsung menuju ke kelas, dia malah duduk di salah satu bangku yang berada tak jauh dari parkiran.
Entah kenapa dia ingin berada disini sebentar padahal tidak ada hal penting yang membuatnya harus berada di sana, kemudian dia teringat perkataan alvaro waktu itu, dia merasa bingung, dia merasa kasian pada ayya, perempuan itu harus memiliki hubungan dengan alvaro padahal saat ini lelaki itu juga punya hubungan dengan perempuan satu kelasnya, itu yang rena tau, meskipun rena tidak terlalu dekat dengan ayya namun mereka cukup akrab jika bertemu.

"Apa aku kasih tau ayya aja ya? Tapi aku gamau berhubungan sama kak alvaro" ucapnya pelan, jika begini lama-lama dia merasa frustasi

Tak ingin berlama-lama disini Akhirnya, rena memutuskan untuk masuk ke kelas sebelum bel pelajaran pertama berbunyi.

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 8 siang Tapi, lelaki itu tidak ada tanda-tanda untuk bangun dari tidurnya, bundanya sudah tiga kali mencoba membangunkan anak itu tapi tetap saja tidak ada pergerakan dari anak itu, sebenarnya alvaro ini tidur atau simulasi meninggal.

Bingung mau bagaimana lagi akhirnya wanita itu menyiram air es pada anak itu, seketika alvaro bangun dan terduduk di kasur nya.

Dengan keadaan yang belum sadar sepenuhnya, alvaro mengedarkan pandangannya dan melihat sang bunda berdiri di samping tempat tidurnya.

"Bangun juga kamu akhirnya, liat ini udah jam berapa, mau sekolah gak?" Tanya sang bunda dengan nada sedikit tinggi, bundanya pasti akan mengomel lagi nanti

"Pelajaran pertama hari ini bahasa Indonesia bun, aku berangkat siang aja"

"Sekolah itu bukan punya ayah kamu, jangan seenaknya al"

Alvarena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang