BAB 21: GEDUNG OLAHRAGA

207 32 4
                                    

Setelah Nathan pulang, Winny pun bergegas membersihkan rumahnya sebelum Mamanya kembali dari toko, kebetulan hari ini dia tidak ada jadwal tampil ataupun mengajar anak-anak sehingga waktunya lebih santai. Winny tiba-tiba teringat surat yang tadi pagi datang untuk Mamanya kenapa terlihat seperti ada rahasia yang disembunyikan. Atas inisiatif dia sendiri akhirnya dia memberanikan diri memasuki kamar Mamanya untuk mencari surat itu

'aduh dimana ya Mama nyimpennya?' monolog Winny sembar mencari di laci-laci atau lemari milik Mamanya. Ketika dia menemukan amplop surat itu segeralah dia buka isinya.
'maafin Cia Ma, tapi Cia penasaran apa yang membuat Mama sedih tadi'

Ketika Winny membuka isi amplop tersebut, ternyata itu adalah surat penagihan hutang dari bank yang sudah menunggak berbulan-bulan dan di surat itu tertera jika hutang tidak dilunasi dalam waktu sebulan, maka rumah mereka yang dijadikan jaminan hutang akan disita oleh pihak bank.

'Hah? Hutang?' Ceklek! Suara pintu terbuka membuat Winny kaget dan reflek menyembunyikan surat tadi dibelakang punggungnya.

"Cia? Ada perlu apa kamu ke kamar Mama?"

"Ma? Ini apa? Kenapa Mama dapat surat penunggakan hutang dari Bank? Kenapa Mama ga bilang ke Cia?"

Glek!

"Cia Mama bisa jelasin sayang"

"Cia nunggu penjelasan Mama" Cia pun keluar kamar Mamanya dan membawa surat dari Bank tersebut. Dia mendudukan dirinya di sofa ruang tamu dan diikuti oleh Tania dibelakangnya.

"Sebelumnya Mama minta maaf itu kesalahan Mama sayang. Mama ga ada jalan lain selain harus pinjam ke Bank"

"Tapi uang sebanyak ini untuk apa Ma?"

"Cia kamu inget waktu kamu masuk rumah sakit saat kelas 2 SMP? Mama ga ada pilihan lain, asuransi kesehatan kita juga waktu itu ga bisa digunain karena ada tunggakan. Belum lagi ga lama setelah itu toko kita juga mengalami insiden kebakaran. Mama pinjam uang dari Bank untuk itu Cia." Jelas Mama Tania. Winny pun terhenyak ternyata biaya sebanyak ini, dia pun ikut andil di dalamnya.

"Jadi biaya rumah sakitku saat itu dari pinjaman ini Ma? Maafin Cia Ma" Winny pun memeluk Mamanya erat sembari menangis meminta maaf. Tania tidak bisa membendung air matanya lagi.

"Maafin Mama juga Cia." Mereka berdua berpelukan menyalurkan semua emosional yang mereka rasakan.

****
"Lalu bagaimana kita membayarnya Ma? Cia ada tabungan tapi ga mungkin cukup nutupin 120 juta gini"

"Mama bakal coba usaha lain. Maaf karena kondisi ekonomi toko kita yang menurun jadi Mama ga bisa bayar pinjamannya beberapa bulan Cia."

"Gapapa Ma sekarang kita pikirin cara lain. Cia ada tabungan 8 juta. Cia bakal coba cari uang lagi Ma."

"Cia cari uang itu adalah tugas Mama. Kamu ga perlu cari uang lagi nak"

"Enggak Ma, Mama berhutang juga karena Cia. Cia bakal bantu semampu Cia."

****
Tidak dapat dipungkiri sekarang pikiran Winny banyak bercabang ke permasalahan yang sedang dia dan Mamanya hadapi. Pagi ini Winny terlihat lesu dengan berjalan kaki dari halte bus menuju ke dalam gerbang sekolahnya. Ketika dia tanpa sengaja menabrak punggung pemuda yang dua hari yang lalu sah menjadi kekasihnya.

"Ah maaf aku ga sengaja" sang pemuda itu pun berbalik dan melihat Winny yang meminta maaf kepadanya. 'ini orang pasti ngelamun sambil jalan' begitu pikir Nathan saat melihat Winny meminta maaf kepadanya tanpa memandang kearahnya.

"Morning honey ." Bisik Nathan tepat di dekat telinga Winny yang sontak saja membuat sang gadis mengangkat wajahnya dan tepat di depan Winny sudah ada wajah tampan Nathan dengan senyum manisnya.

ME, LOVE AND FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang