Arsen mondar mandir di dalam ruang tengah rumahnya, Adit yang melihat kelakuan anak bosnya itu jenuh sendiri melihatnya.
"Kamu kenapa sih? Daritadi sejak dari rumah 'itu' kayak mikir sesuatu?"
"Bang? Lo ikut bokap baru beberapa tahun terakhir ya? Belum ada 10 tahun?"
"Astaga kalo 10 tahun itu pas saya SMP Arsen. Kamu ada ada aja. Jangan sering mondar mandir nanti kaki bekas operasimu bermasalah lagi."
Arsen seolah memikirkan sesuatu, lalu dia menatap Adit dengan tatapan sulit dijelaskan.
"Bang, gue ada misi rahasia buat elo."
Adit memandang Arsen balik dengan tatapan penuh pertanyaan. Firasatnya mengatakan anak bosnya ini akan memberikan dia sedikit 'masalah'.
****
"Good morning my Prince Nathan." Sapa Manda begitu dia melihat Nathan memasuki kelas. Nathan sendiri cuek terhadap gadis itu.
"Tuh disapa dulu PRINCESS NYA NATH." Ledek Haikal kepada Nathan.
"Sekali lagi ngeledek gue, gue ambil balik PS 5 gue di rumah lu ya setan!"
"JANGAN ANJIR NATH! MAINAN LO NGANCEM!" jawab Haikal ngeri mendengar ancemannya Nathan.
"Udah udah masih pagi gaes. Lo juga Kal jangan cari masalah."
"Masalah apaan sih Za? Kan bener gue cuma bantuin itu calon tunangannya Nathan yang lagi nyapa doinya."
"Gue ga sudi tunangan sama dia."
"Tapi nyokap lo Nath?" Ucapan Jevano yang sontak membuat Nathan segera memegang pelipisnya yang merasa pusing.
"Hadeh iya iya ntar gue ngomong lagi sama nyokap. Biar Manda ga ngerese hidup gue lagi." Kata Nathan sembari melangkahkan kakinya ke arah bangku dengan gontai.
****
"Pa, menurut kamu nanti Mahesa seneng ga ya kita balik tiba-tiba gini?""Pastilah Ma. Masa iya anak sendiri ga seneng Papa Mamanya balik sih. Tapi Ma, nanti Papa sebelum pulang mau nemenin Papa ke acara temen temen Papa? Mereka pada ngajak istrinya, ya masa Papa sendiri sih."
"Ga capek kamu Pa?"
"Selama ada kamu, capek Papa hilang."
Baik Agung maupun Yuna saat ini sedang berada di pesawat, mereka berencana akan balik ke Jakarta lagi, karena di Korea kondisi orang tua mereka sudah mulai membaik.
****
Mahen tanpa sengaja bertemu Winny yang sedang membaca buku sendirian di Perpustakaan. Dia pun menghampiri ke meja tempat Winny berada."Win, nanti jangan lupa anterin bunga ke daerah Pancoran ya?" Ucap Mahen sembari membuka buku di depan Winny
"Aduh Kak kayaknya aku hari ini ijin dulu ya bantu-bantunya?"
"Loh kenapa?"
"Aku setiap Jumat ada ngajar les Kak tambahan uang jajan."
"Tante Tania tau?"
"Tau kok kak"
"Oh yaudah biar gue aja nanti yang nganter. Malem pulangnya Win? Mau gue jemput aja?"
"Eh eh ga usah Kak aku bisa pulang sendiri. Makasih sebelumnya."
"Yaudah deh kalo ada apa apa hubungi gue aja, pasti gue samperin."
"Sipp"
****
Selama di sekolah hari ini, Nathan selalu kesulitan untuk sekedar mengobrol berdua dengan Winny, karena Winny akan selalu pergi mengikuti Arsen, dan entah perasaannya saja atau bagaimana sikap Arsen yang awalnya dingin dan ketus sepertinya menjadi sedikit membaik terhadap Winny.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME, LOVE AND FAMILY
Teen Fiction"Tempat berlindung terbaik itu adalah rumah lantas bagaimana dengan rumah yang hanya membuat luka?"