BAB 12: ACCEPTED

274 36 2
                                    

Haikal dan Reza berjalan saling memberi jarak menuju kelas mereka, setelah insiden memalukan yang hampir merusak reputasi mereka di pagi hari ini, sebuah suara menghentikan langkah mereka.

"Kal, Za" Seseorang menepuk pundak keduanya hingga kedua orang itu reflek menoleh ke belakang.

"WOOYY ASTAGHFIRULLOH NGAGETIN LO BANG." Teriak Haikal sambil memegangi dadanya

"Drama lo, orang tadi kita denger bang Mahen manggil duluan." Gerutu Reza pada Haikal. Sang oknum biang keladi justru tertawa melihat respon keduanya.

"sorry sorry gak maksud ngagetin Kal."

"Iya iya ada apa bang bule?"

"Di kelas kalian emang ada yang namanya Winny?" tanya Mahen to the point , kini Reza dan Haikal pun saling melempar pandangan saat kakak kelasnya ini menyebut nama gadis yang kemarin sukses membuat Nathan frustasi.

"Ngapain bang nyari dia? Gausah lo gebet, pawangnya galak." Jawab Haikal asal

"Lah gue nyari dia bukan mau gebet kali Kal, mau discuss aja soal BIOSMA."

"Bang lo gatau info terupdate ye?" kali ini Reza buka suara bertanya kepada Mahen.

"about what?" tanya balik Mahen.

"Kan yang mewakili kelas X ada 2 kandidat, salah satunya Nathan. Masih ada ujian buat seleksi perwakilan kali" kata Reza

"HAH? SERIOUSLY? NATHAN? ARE YOU KIDDING ME?"

"NO NO I AM HANDSOME AND THANK YOU." Jawaban Haikal yang sangat tidak nyambung itu sukses mendapat tabokan yang keras dari Reza. "Apaan sih Za? Lagian ini bang bule napa ngomong pake inggris mulu, udah tau bahasa inggis gue dibawah garis kemiskinan." Lanjut Haikal kesal karena mendapat tabokan dari Reza.

"Hahaha maaf Kal, Oke gue ulang, itu serius Nathan jadi saingan Winny buat maju di BIOSMA?" Tanya ulang Mahen dan mendapat anggukan dari kedua orang didepannya ini.

"Bang tapi gue minta tolong untuk kali ini aja, lo berada di pihak kita. Biarin Nathan yang menang mewakili kelas X ya, Winny gadis yang pinter, dia pasti bisa ikut lomba-lomba yang lain, tapi ini bener-bener taruhannya, nyawa Nathan bang." Jelas Haikal dengan sedikit mendramatisir dan menatap Mahen seolah meyakinkan Mahen bahwa nyawa Nathan benar-benar dipertaruhkan disini.

"Ah gue sih gatau apa yang terjadi sama kalian, kalo memang dari kelas X bakal ada ujian buat nentuin perwakilan, yaudah gue bisa belajar sendiri dulu aja buat prepare semuanya."

"Oh iya bang tolong jangan cari Winny dulu ataupun lo akhirnya tau dia yang mana, jangan bahas soal kandidat BIOSMA ini ya? Please lo udah kayak abang-abang kita, tolonglah sekali ini bantuin kita."

"HAHAHAHA Emang sejak kapan gue ga pernah nolongin kalian? Sejak SMP ketemunya kalian mulu jadi bosen gue. Dahlah gue mau balik kelas dulu, oke deh gue ga bakal cari Winny dulu sampe perwakilan yang asli udah ditentuin. See you bro." Mahen pun pergi menuju kelasnya meninggalkan dua manusia ngang ngong ini.

****

"Lo yakin Ren si Jevano Jevano itu bakal mau nerima perjodohan kalian? Planning kedua kalo sampe dia nolak lo gimana?" tanya Gigi kepada Karen. Saat ini mereka berdua sedang berada di dalam kelas sambil menunggu bel masuk berbunyi.

"Hah gatau lah Gi, gue beneran gatau lagi dah, sejujurnya gue pun bersyukur kalo dia nolak perjodohan ini, tapi kalo dia tolak, gue sama adek gue mau tinggal dimana. HUWAAAA." Suara Karen yang melengking sukses menarik atensi beberapa teman sekelasnya.

"Karen lo apain Gi? Sampe anaknya nangis gitu." Tanya Shania pada Gigi, Gigi pun hanya menjawab dengan kode 'Karen lagi gila' semua yang melihat kode dari gerakan bibir Gigi itu pun hanya ber 'Oh' ria lalu melanjutkan aktivitas masing-masing.

ME, LOVE AND FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang