BAB 10: SEBUAH IDE

267 42 2
                                    

Hari itu Winny berangkat ke sekolah dengan mengayuh sepedanya sambil bersenandung-senandung kecil, ia melewati beberapa bangunan-bangunan menjulang sepanjang perjalanan yang dia tempuh. Ketika dia melewati sebuah Hotel yang megah dan baru saja diresmikan beberapa minggu yang lalu, netranya menangkap sebuah siluet dari seorang pria yang sudah lama tidak pernah mengisi kehidupannya selama 10 tahun ini. Seseorang yang kadang dia rindukan setiap malamnya. Secara reflek Winny pun berhenti tidak jauh dari Hotel itu. 'Papa?' pikirnya saat melihat seorang pria paruh baya yang sedang keluar dari mobilnya dan hendak masuk ke dalam hotel. Saat Winny diam-diam melihat pria itu tiba-tiba ponselnya berbunyi dan dia segera mengangkat telpon itu dengan cepat ketika nama 'Mama' muncul di layar ponsel memanggil dirinya.

"Halo Ma? Ada ap.."

"WINNY CEPAT KAMU KE RUMAH SAKIT, MAMA KAMU TADI JATUH TERUS SEKARANG KAMI BAWA KE RS KUSUMA HADI."

"MAMA????" Sontak saja Winny kaget histeris mendengar kabar tersebut, dia segera membalikkan sepedanya dan melaju berbalik ke arah rumah sakit yang disebutkan tadi. Saat dia sudah berbalik arah dan mengayuh sepedanya sangat kencang, pria paruh baya yang dia lihat tadi seketika menoleh, dia merasa seperti mendengar suara familiar disekitarnya.

"Ada apa Tuan? Apa anda menginginkan sesuatu?" tanya salah satu pengawal kepada Tuannya.

"Tidak. Lupakan. Ayo kita segera masuk dan lakukan meeting dengan tim operasional secepatnya." Pria yang diketahui bernama Bayu Bagas Dirgantara itu segera memasuki hotel tersebut bersama beberapa pengawal dan anak buahnya.

****

Winny menatap gelisah di depan ruang IGD, dimana Mamanya berada. Beberapa saat lalu setelah dia mendapat kabar tentang Mamanya yang jatuh, dia segera melaju ke RS tempat Mamanya dibawa, kebetulan RS ini dekat dengan rumahnya jadi tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk sampai di sini.

"Keluarga Ny. Tania?" seorang suster keluar dari ruang IGD dan Winny langsung saja menghampiri suster tersebut.

"Saya sus. Gimana keadaan Mama saya?"

"Ibu anda sudah sadar silahkan masuk, dr. Kristin mau bertemu anda."

Susterpun mengarahkan Winny untuk masuk, saat sudah sampai di tempat tidur Mamanya bisa dia lihat Mamanya sudah mulai sadar dan saat ini masih ditangani oleh dokter.

"Mama... hiks Mama kenapa? Cia takut Ma, Cia gamau ditinggalin sendiri hiks.." Winny menangis sesenggukan berjongkok di samping ranjang Mamanya, Mamanya pun tersenyum dengan wajah pucatnya sambil mengelus rambut anak gadisnya ini.

"Mama kamu baik-baik saja adik manis." Jawab si dokter cantik yang tadi memeriksa Mamanya sambil ikut berjongkok di depan dia. "Kamu ga perlu khawatir, Mama hanya perlu istirahat lebih banyak kok." Imbuh sang dokter menenangkan Winny dengan mengelus rambutnya.

Winny pun mengangguk, sepertinya dia sudah bisa tenang setelah mendengar kata-kata dokter yang dia lihat di name tag jasnya bernama dr. Kristin Jenni K tersebut. "Mama saya sakit apa dok?"

"Mama kamu mengalami Gastroesophageal Reflux Disease atau kalau orang awam menyebutnya asam lambung, Nyonya Tania, anda pasti kurang beristirahat akhir-akhir ini atau sering mengkonsumsi kafein? Mohon lebih diperhatikan lagi ya pola hidup anda, anda memiliki riwayat sakit yang sama jadi pemicu kambuhnya bisa lebih mudah jika anda tidak menjaga pola hidup dengan benar. Anda akan segera kami pindahkan ke ruang rawat inap untuk beberapa hari terlebih dahulu sambil menunggu hasil lab apakah ada pemicu lain atas jatuhnya anda tadi." Tania pun menganggukkan kepalanya lemah setelah mendengar penjelasan dokter tersebut.

"Dan kamu tidak perlu khawatir lagi adik manis, apa ada keluarga yang lebih dewasa lainnya yang bisa dihubungi? Kenapa kamu sendirian, masih pake baju sekolah juga?"

ME, LOVE AND FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang