BAB 31 : PERTEMUAN

221 30 4
                                    

Pagi itu sebuah mobil sudah terparkir tidak jauh dari rumah kecil di tengah kota. Belum terlihat ada tanda tanda penghuni rumah itu akan keluar.

"Yakin gamau nemuin langsung?"

"Gak ah Bang biar gini aja."

Tidak lama pintu terbuka dan menampilkan sesosok wanita paruh baya yang dibelakangnya ada gadis muda dengan sepeda kayuhnya. Gadis muda itu mencium tangan wanita itu dan kemudian pergi menuju arah sekolahnya.

"Sen?"

"Lanjut aja Bang langsung ke sekolah."

"Yakin ga nemuin Mama kamu dulu?"

"Iya ..." Mobil pun melaju namun arah pandang Arsen tetap menuju ke arah wanita paruh baya yang sekarang sibuk menyiapkan selang untuk menyirami tanaman tanamannya.

****
Winny berjalan di koridor dengan tenang, seseorang menepuk pundaknya dengan pelan

"Hai good morning princess." Sapa Mahen kepada Winny

"Astaga kak ngagetin aja."

"Hehee sorry nanti pulang jam berapa Win?"

"Gak tau kak, kayaknya aku mau kumpul ekskul dulu."

"Oh jadwal ekskul ya? Yaudah biar gue ke toko sendiri dulu." Winny memandang Mahen dari bawah ke atas dengan pandangan menyelidik.

"Whats wrong babe?" Tanya Mahen akhirnya.

"Kak Mahen aku lihat lihat bukan orang yang kesusahan materi? Tapi kok niat banget mau part time? "

"Ya emang kenapa Win? Ga boleh? Eitss Tante Tania udah ngijinin ya. Ga boleh ingkar."

"Terserah Kakak lah." Winny berjalan menjauhi Mahen seorang diri. Mahen pun hanya tersenyum melihat Winny, saat tiba tiba tatapannya bertemu dengan Nathan dengan wajah menyeramkan.

****
"Gue mau ketemu dia bisa?" Tanya Arsen tanpa basa basi ke hadapan Winny yang sedang memasukkan alat tulisnya.

"Dia siapa?" Tanya Winny bingung

"Hah wanita itu. Bisa ga bikin gue ketemu sebentar?"

"Orang yang ngelahirin kamu, kamu bilang 'wanita itu'? Arsen 10 tahunan kamu hidup di Canada apa gak diajarin sopan santun?" Ucap Winny tidak habis pikir. Untung saja saat ini kelas mereka sudah sepi, Winny berdiri di hadapan Arsen dengan tasnya yang siap digendong.

"Jangan ngajarin gue soal sopan santun." Arsen segera meninggalkan Winny sendirian. Winnypun segera menyusul Arsen.

"Arsen tunggu. Tunggu." Winny mengejar Arsen yang berjalan dengan cepat. Tiba tiba dadanya seperti merasa sesak dan pandangan Winny menjadi kabur dan gelap.

****
"Win, Winny bangun Win." Sayup sayup Winny mendengar suara Nathan, Winny membuka matanya dan melihat dia sudah berada di ruang UKS dan ada Arsen? Yah Arsen juga ada disana.

"Nath aku kenapa?"

"Lo itu udah tau sering sakit-sakitan paling ga jaga diri kek. Atau gimana. Nyusahin orang aja." Ucap Arsen kasar kepada Winny, Arsen pun hendak berdiri dari ranjang depan Winny kalau saja sebuah tangan tidak mencegat kakinya.

"Lo minta maaf ke Winny sekarang." Suruh Nathan kepada Arsen.

"Pardon? Lo siapa nyuruh-nyuruh gue?"

"Lo sadar ga sih kata kata lo tadi bisa nyakitin sodara lo sendiri?" Arsen membulatkan matanya, reflek saja matanya menatap tajam ke arah Winny yang menunduk meremas sprei ranjang UKS.

"Oh sekarang lo mau orang-orang nganggep lo keluarga DIRGANTARA? SIAPA LAGI YANG TAU JATI DIRI LO? LO MAU BIKIN MALU GUE SAMA BOKAP?"

BUG! Sebuah pukulan mendarat mulus di pipi Arsen hingga membuat pemuda jangkung itu terjatuh di ranjang UKS.

ME, LOVE AND FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang