Pagi ini Winny memutuskan menggunakan sepeda kayuhnya untuk berangkat sekolah seperti biasa. Setelah berpamitan dengan Mamanya, dia dengan santai mengayuh sepedanya dengan perasaan campur aduk. Antara bahagia, sedih, takut semua seolah menjadi satu.
Sesampai di depan gerbang, Winny menuntun sepedanya menuju tempat parkiran siswa, tiba-tiba sebuah mobil melewatinya, lalu berhenti dan sosok pemuda yang sejak semalam mengganggu pikirannya keluar dari mobil itu dengan earphone di telinganya berjalan begitu saja menuju kelasnya. Winny mencoba memperhatikan siapa yang mengantar pemuda itu, dia berharap Papanya dibalik kemudi mobil itu namun sepertinya pupus karena saat mobil berbelok dia hanya terlihat sosok pria muda.
'Yah aku kira Papa' gumam Winny lesu. Tidak lama pundaknya ditepuk seorang gadis dengan senyum menawannya.
"Hai bengong aja Win, kesambet entar."
"Eh Karen. Bikin kaget aja btw selamat pagi ya."
"Pagi juga Win. Mau parkirin sepeda lo? Gue tungguin mau?"
"Ah gak usah Ren, duluan aja. Gak perlu nunggu aku kok." Tolak Winny pelan.
"Aish aku tuh cuma mau nanya sesuatu ke kamu."
"Tanya apa?"
Karen pun mempersilahkan Winny menyimpan sepedanya terlebih dahulu dan dia menunggu Winny dibawa pohon sekitar parkiran.
"Udah Ren, kamu mau tanya apa?"
"Eh sambil jalan aja yuk. Udah mau masuk nih." Winny dan Karen pun berjalan beriringan menuju kelas masing-masing.
"Win, lo itu kenal Kak Mahen ya?"
"Kak Mahen? Iya kenal Ren. Kenapa?"
"Kenal lama? Atau baru-baru ini?"
"Ehm baru-baru ini sih, aku kenal dia ga sengaja dikenalin Gigi waktu papasan di koridor kelas X"
"HAH? DIKENALIN GIGI? SERIUS?" Teriak Karen histeris yang otomatis mendapat pelototan mata tajam dari Winny.
"Hei Ren diem weh diem masih pagi ini."
"Mianhae mianhae. Serius baru kenal kak Mahen?" Winny mengganggukan kepalanya mantab.
"Kenapa sih Ren?"
"Soalnya gue kira..--"
"KAREN MORNING BESTIE" Panggil Gigi yang langsung memeluk leher Karen sedikit keras. Tidak lupa ekspresi wajah Gigi yang seolah 'gemas' dengan sosok Karen.
"Eh Eh Gi anu udah dateng lo?" Sapa Karen gugup seperti maling yang ketangkap basah.
"Bu Suci ada PR lho, gue nyontek punya lo dong. Yuk ah ke kelas dulu, darurat soalnya ini." Gigi pun menarik leher Karen menjauhi Winny yang terlihat bingung melihat keduanya. Gigi dan Karen pun berpamitan kepada Winny.
"Win uhuuk kita tinggal dulu. Bye uhuk. Lepasin anjir Gi"
'mereka itu seakrab gitu ya?' tanya Winny dalam hati.
****
Winny pun telah sampai dikelasnya. Di dalam kelas dia melihat Arsen sedang dikerubungi oleh trio lambe tipis yang ditambah Jayden dan Jackson. Pandangan Arsen beradu pandang dengan Winny. Winny pun menampilkan senyum terbaiknya membalas tatapan Arsen, yang mana hal itu terlihat oleh Nathan. Nathan melihat interaksi kedua saudara kembar itu."Woy Nath liatin tuh musuhnya malah ngebucin." Tegur Haikal ke Nathan.
"Dah ah males main gue. Bas gantiin gue." Suruh Nathan ke Bastian yang saat ini sedang mengepang rambut Nindya.
"Wokeeey brother ." Setelah Bastian pergi dari samping Nindya, Winny pun berjalan ke arah bangkunya, dia melihat aura menyeramkan Nindya karena kepangan rambutnya baru sebelah yang jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME, LOVE AND FAMILY
Teen Fiction"Tempat berlindung terbaik itu adalah rumah lantas bagaimana dengan rumah yang hanya membuat luka?"