BAB 29: BULLYING

273 33 9
                                    

Nathan membawa Winny ke UKS, tangisan Winny memang sekarang sudah mereda namun dia tetap tidak akan tenang jika membiarkan Winny bertemu pemuda itu kembali.

"Nath kalo mau balik ke kelas balik aja gapapa."

"Santai Win gue temenin aja gapapa. Ini ranjang sebelah lo kosong biar gue pake." Nathan merebahkan dirinya di ranjang sebelah Winny. dr. Dona petugas kesehatan di sekolah ini tadi meninggalkan sticky note yang menyatakan dia ijin sebentar karena ada keperluan mendadak.

"Win? Kalo Arsen tetep ga mau ngakuin kamu gimana?"

"Aku akan tetep berusaha bikin dia balik lagi kayak dulu Nath. Mama setiap malam selalu berdoa ingin bertemu dia, aku ingin mempertemukan mereka."

"Ngomong ngomong kalo dia pindah kesini, berarti Papa kalian juga di Jakarta dong?"

"Heem tapi aku gatau Papa udah nikah lagi atau belum dengan wanita itu."

"Oh iya tadi Arsen kok bilang Mama Tania yang ninggalin dia dan selingkuhin Papa kalian? Eh eh sorry Win ga maksud ikut campur urusan keluarga kalian. Dah skip aja."

Winny tersenyum samar ke arah Nathan. "Aku juga gatau Nath. Mama ga mau terlalu terbuka cerita masalalunya. Mama selalu beralibi kalo anak-anaknya ga perlu tahu masalah orangtuanya."

Nathan menganggukkan kepalanya samar.

"Win? Soal kita? Serius ga ada kesempatan lagi?"

"Nathan bisa dipending dulu ga urusan kitanya? Aku lagi pusing ngurus Arsen ini."

"Tapi Win aku kesel kalo ada cowok lain deketin kamu." Seru Nathan sembari mengerucutkan bibirnya.

"Haha tenang aja aku ga ada pikiran mau pacaran sama orang lain dulu kok."

"Apapun yang kamu rasain, inget ya Win ada aku yang siap jadi pundak kamu berkeluh kesah, aku siap menggantikana posisi Papamu menjadi tamengmu dari orang-orang jahat."
Tangan Nathan berusaha menggapai tangan Winny, Winny pun mengulurkan tangannya untuk dipegang oleh Nathan.

"Terimakasih banyak Nath." Winny tersenyum manis untuk Nathan, jangan tanya seperti apa wajah Nathan sekarang tentu saja dia semerah tomat.

****
Nathan dan Winny tertidur di UKS, ketika jam pelajaran berakhir Jevano dkk beserta Nindya datang untuk menjenguk keduanya, namun yang mereka lihat adalah justru Nathan dan Winny yang sedang tidur saling menghadap. Moment ini tidak akan dilewatkan begitu saja oleh Haikal.

"Poto dululah" Haikal mengeluarkan ponselnya lalu memfoto keduanya

"Emang tukang nyari perkara lo Kal. Kalo Nathan tau abis lo."

"Udah udah bangunin aja."

Nathan dan Winny pun dibangunkan oleh mereka.

"Eh udah malem ya? Kok masih terang?"

"Malem apaan anjir jangan ngigo lu. Buruan ayo pulang udah bel pulang noh."

"Loh? Pulang? Win pulang sama siapa?" Aku anter ya?"

Ketiga pemuda ditambah 1 gadis salimg melirik curiga satu sama lain.

"Ini kalian udah balikan kah?" Tanya Nindya hati-hati

Nathan dan Winny sama sama tersenyum simpul. "Doain aja Nin" jawab Nathan yang lalu menggandeng Winny keluar dari UKS.

****
Nathan dan Winny berjalan bersama-sama menuju parkiran. Tidak jauh dari sana Winny melihat Arsen sedang berdiri di depan pintu gerbang sekolah mereka.

"Nath itu Arsen kan?"

Nathan menoleh ke arah pandang Winny tuju.

"Iya. Kenapa? Mau di samperin aja?"

ME, LOVE AND FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang