BAB 11: INSIDEN

280 34 7
                                    

"Bay kayaknya lo harus segera balik Jakarta deh." Kata Agung kepada sahabat sekaligus rekan kerjanya Bayu.

"Gung please project kita disini bahkan belum selesai. Lo sama Cahyo emang ngurus mau berdua doang? Gue bela belain habis meeting dari hotel tadi terbang ke Surabaya masa lo suruh pulang lagi" Ucap Bayu masih fokus kepada laptop didepannya. Karena kesal Agung pun menyerahkan layar tablet yang dia pegang kearah Bayu.

"Nih liat dulu." Bayu yang kesal karena Agung menghentikan keegiatannya segera mengambil alih tablet dari tangan Agung.

"TERJADI KECELAKAAN TUNGGAL SEPEDA MOTOR DI KAWASAN SENOPATI. PESEPEDA MOTOR DIDUGA MENGENDARAI DIATAS BATAS MAKSIMAL KECEPATAN."

 

Bayu membaca Timeline berita tersebut dengan teliti hingga kemudian dia berada pada inti dari berita tersebut yang menyebutkan pesepeda motor atas inisial AWD mengalami kecelakaan tunggal dan sekarang dilarikan ke rumah sakit terdekat dari TKP.

"Arsen? AISSSH BAGAIMANA BISA ANAK ITU SELALU BIKIN ULAH SETIAP HARINYA?' Bayu menatap berita itu dengan kesal, segera dia meraih ponselnya dan ternyata banyak missed call dari asistennya Aditya dan saat dia berusaha menghubungi balik nomer tersebut tapi hasilnya nihil, tidak ada sautan telepon dari seberang sana.

"Udah balik aja dulu, kasihan Arsen habis balik Canada sekarang malah kecelakaan. Urusan di Surabaya biar kita berdua yang urus." Ucap Cahyo menenangkan sahabatnya itu.

"Hah gue gak tau lagi harus apa sama itu anak, hobinya selalu bikin ulah." Bayu memijat pelipisnya yang terasa pening.

****

Saat ini Bayu sedang dalam perjalanan kembali ke Jakarta, walau dia kadang menjadi seorang workaholic tapi ketika putranya mendapat kesusahan, dia yang akan maju lebih dulu untuk mendukungnya seperti sekarang ini. Dia begitu panik dengan kondisi sang putra. Beberapa saat sebelum dia lepas landas ke Jakarta, dia sempat menghubungi asistennya di Jakarta untuk mengetahui kondisi Arsen, beruntung setelah kecelakaan sang putra segera dibawa ke RS. Menurut dokter yang menangani dia mengalami patah tulang, yang membuatnya mau tidak mau harus menjalani operasi pemasangan pen padahal sang putra baru beberapa hari yang lalu kembali dari Canada dan akan pindah sekolah di Jakarta.

'Arsen Papa harus apa biar kamu tidak seenaknya sendiri.'

****

Beberapa jam sebelumnya, Aditya asisten Bayu nampak gelisah di depan ruang IGD, saat ini putra bosnya sedang mendapatkan perawatan cukup serius setelah mengalami insiden kecelakaan motor tunggal. Terlebih yang membuat Aditya panik adalah bosnya sangat susah dihubungi, memang kalau melihat dari jam sekarang, bosnya itu pasti sedang melakukan meeting penting dengan tuan Agung dan tuan Cahyo membahas proyek yang ada di Surabaya.

"Keluarga pasien atas nama Arsenio Welly Dirgantara?" kata Suster didepan ruang IGD

"Ah saya sus, saya Aditya kebetulan asisten Papa dari pasien. Papa pasien sedang perjalanan dari Surabaya kemari" Jawab Aditya dengan sedikit berbohong

"Baiklah tuan, silahkan anda masuk terlebih dahulu." Kata Suster mempersilahkan Aditya masuk ke dalam bilik Arsen dirawat, disana sudah ada dokter cantik yang sedang menangani kondisi Arsen.

"Dokter bagaimana keadaan pasien?" tanya Aditya, dokter tersebut lantas membalikkan badannya dan betapa terkejutnya dia bahwa yang ada dihadapannya ini ternyata adalah seseorang yang dia kenal.

"Lhoh Adit? Ini kamu Aditya Baskoro?"

"Kristin? Kok? Ah kamu akhirnya berhasil jadi dokter juga rupanya?"

ME, LOVE AND FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang