Kini keluarga gun pulang bersama dengan keluarga arm yang juga pulang, mereka semua menaiki pesawat bisnis class yang berisi tempat duduk dua-dua bersebelahan.
Kini arm duduk disebelah gun.
"Heii kenapa melamun"
"P'armm"
"Apa kau masih demam" gun menggeleng.
"Benarkah wajahmu masih pucat"
"Aku hanya mengantuk phii"
"Tidurlah" gun mencoba memejamkan matanya untuk tidur tapi tidak bisa, arm mengecek leher dan pipi gun masih sedikit hangat.
"Gun kau tidak membawa jaket" gun menggeleng.
Sayangnya arm juga tidak membawa jaket, gun pasti kedinginan, dia melihat sekeliling menemukan seseorang disebelah Chan yang memakai jaket.
Arm mencoba untuk mengkode Chan akan memanggilkan seseorang di sebelahnya.
"P'off sepertinya ada yang memanggilmu" off bersama chan duduk di belakang Thor dan fren.
"Siapa"
"Itu di sebelahnya p'gun"
"Ada apa dia memanggilku" arm mencoba memperagakan bahwa dia ingin meminjam jaket.
"Emm phii sepertinya dia mau meminjamkan jaket...."
"Untuk p'gun.... Iya dia mau meminjamkan jaket untuk p'gun" off melepaskan jaketnya, beruntung saja off telah memakai hoodie nya.
Off menyalurkan jaket itu kepada mamanya untuk diberikannya kepada arm, karena mamanya itu yang berada di samping arm.
"Terimakasih Mae" sang mama hanya menjawab dengan tersenyum.
"Gun... Pakai ini dulu agar kau tidak kedinginan"
"Itu milik siapa phii" pasalnya gun sedikit tidak asing dengan jaket satu ini.
"Pakai saja jangan dilepas" gun memakai jaket itu dan kembali untuk tidur.
"Apa kau tidak bisa tidur" gun mengangguk.
"Kemarilah kau bisa bersandar kepada ku" gun lebih mendekat dia bersandar ke bahu arm dengan menyamankan posisinya.
"Ini nyaman phii"
"Kalau begitu tidurlah aku akan membangunkan mu jika sudah sampai" gun mengangguk.
Gun sudah tertidur, dia tertidur dengan pulas meskipun beberapa kali pesawat mengalami sedikit goncangan.
3jam berlalu mereka telah sampai di bandara internasional Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand.
"Gun... Kita sudah sampai"
"Gunnn bangun dulu"
"Eghh phii kita sudah sampai?" Gun mengucek matanya yang masih mengantuk.
"Sudah sebentar lagi kita akan turun" gun mengangguk.
Mereka turun dan berjalan ke luar, terlihat 2 supir telah menunggu, kini papa dan mama pulang dengan supir, dan off, gun, bersama Chan juga pulang bersama, off duduk di depan, Chan bersama gun dibelakang, mereka mengantarkan Chan untuk pulang terlebih dahulu.
"Terimakasih p'off, p'gun aku sangat senang bisa berlibur dengan kalian"
"Hmm masuklah aku juga akan pulang" ucap gun.
"Iya-iya aku akan masuk sampai jumpa phii" Chan telah masuk kedalam rumahnya sekarang mereka dalam perjalanan pulang, gun hanya diam memandang luar.
Sesampainya di rumah gun langsung turun dan masuk ke kamarnya untuk tidur.
Sedangkan off kini dia membantu menurunkan 2 koper dan membawa masuk kopernya ke dalam.
"Maaf tuan off" supir tadi memberhentikan perjalanan off.
"Ada apa"
"Ini tuan, jaket tuan gun tertinggal di mobil"
"Hmm terimakasih, tolong bawa kopernya ke dalam"
"Baik tuan"
Itu jaket milik off yang arm pinjam tadi, gun telah melepaskan jaket itu saat dia sudah berada di dalam mobil.
Off masuk dan istirahat karna besok dia harus kembali bekerja.
Mereka terus tertidur namun tengah malam gun terbangun karena lapar, Gun pergi ke dapur untuk mencari mie instan, sebenarnya gun bisa saja meminta maid untuk memasakkan nya tapi gun tidak hanya menginginkan mie instan.
Dia ke dapur untuk membuat mie, gun terus mencari dimana letak mie instan nya, dia sudah merebus air tapi dia tidak menemukan mie instan.
"Gun kau cari apa" tanya off saat melihat gun membuka semua lemari dapur, gun masih mencari dan tidak menjawabnya.
"Kau merebus air untuk apa"
"Kau banyak tanya off, ah kau tau dimana mie instan?"
"Tidak"
"Huh tidak berguna"
"Biar ku carikan" off mencarinya di lemari atas.
"Ck disitu tidak ada"
"Ada, aku melihat mama menaruhnya disini" off terus mencarinya.
"Ah ini kau mau berapa....." Off mengambil beberapa mie, lalu dia menutup kembali pintu lemari atas, off tidak sengaja menyenggol tangan adiknya membuat tangan gun sedikit tergeser.
"Aww" tangan gun terkena panci panas yang akan dia gunakan untuk merebus mie.
(Bahasa Indonesia panci tetep panci ga sih atau bukan aku ga tau serius 😂)
"Gun...." Gun mengibaskan tangannya yang terasa panas, off langsung membawa gun ke wastafel dan membasuh tangan gun dengan air mengalir, gun hanya sedikit merasa sakit dan panas di tangannya.
"Masih sakit?"
"Tidak" Gun menarik tangannya yang sendari tadi di cekal oleh off, mengambil beberapa lembar tissue untuk mengelap tangannya yang basah.
Gun kembali ke depan kompor yang menyala, saat dia akan mengambil mie, namun dia kalah cepat dengan off.
"Ck kenapa diambil lagi sih"
"Kau duduk saja biar aku saja yang membuat"
"Tidak berikan saja kepadaku"
"Kau duduk dan tunggu saja... lihat, tanganmu masih sakit biar aku yang membuat"
"Aku bisa sendiri jangan merasa kasihan kepada ku"
"Aku juga lapar, biar aku yang membuat, aku tidak akan mengurangi porsi mu"
"Bukan porsi tapi kau akan menambahkan racun"
"Aku tidak sejahat itu adikku"
"Aku bukan adikmu"
"Kalau begitu duduklah" gun duduk di kursi meja makan yang berada di dapur.
Off memasak mie, gun memainkan ponselnya, sambil menunggu off selesai, saat mie sudah jadi off memberikannya di depan gun dan kembali ke arah kulkas untuk mengambil minum yang sempat tertunda, off mengambil 2 gelas dan menuangkan air putih.
"Satu?" Gun mengerutkan keningnya saat off sibuk dengan mengambil minum.
"Apa itu kurang?" Off hanya menengok lalu Gun menggeleng.
Off berjalan ke arah gun.
"Makanlah aku akan kembali ke kamar"
"Kau membohongiku" off tersenyum.
"Aku sudah tidak lapar makanlah, ini minum untukmu" off meletakkan satu gelas air putih dan satu gelasnya lagi dia bawa pergi ke kamarnya.
"KAU MEMBOHONGIKU OFFFF"
Meskipun gun marah dia tetap memakannya meskipun terpaksa, itu hanya karna dia lapar, gun kembali ke kamarnya dan kembali untuk tidur.
°°°°°°°°°°🤍💚🤍°°°°°°°°°°
Tunggu dong guys,, nanti pasti ada ceritanya kenapa gun benci sm off,, sabar sebentar lah masak iya aku kasih tau sekarang kan gak lucu 😭