14

99 12 1
                                    

"Gun... Maksudku atta.... Apa kau mau menemani ku...."

"Kemana...."

"Setelah selesai pemeriksaan mu aku ingin berjalan-jalan... Apa kau ingin ikut..."

"Apa kau tidak keberatan p'pim.... Aku tidak ingin mengganggu waktumu.... Jangan merasa kasihan kepada ku aku baik-baik saja...."

"Sekarang kau itu adikku kenapa aku keberatan... Justru aku ingin menghabiskan sisa hidupku dengan adikku...."

Terimakasih p'pim kau sangat baik..." Pim tersenyum memeluk adiknya.

19 Januari 2023

Gun terbangun, dia keluar dari ruangannya dengan segala lukanya.

Gun terus berjalan hingga menabrak seorang perempuan yang umurnya tidak jauh darinya.

"T-tolong.... Tolong aku...."

"Hei kau kenapa biar aku panggilkan suster...."

"Tidak.... bawa aku pergi dari sini... Ku mohon...."

Karena merasa tidak tega, perempuan yang gun tabrak itu membawanya pergi dari rumah sakit dengan mobilnya.

"Apa sudah lebih baik..."

"Sudah terimakasih sudah memberiku obatmu..."

"Tidak masalah.... Siapa namamu"

"Gun"

"Nama yang asing"

"Aku tidak terkenal"

"Aku hanya bercanda namaku pim"

"Hmm senang bertemu denganmu"

"Kau mau kemana" gun menggeleng.

"Aku tidak tau bawa aku pergi saja"

"Apa kau tidak punya rumah untuk ditinggali"

"Aku ingin pergi dari mereka"

"Kau habis kecelakaan?"

"Kau benar.... Bahkan aku sempat dinyatakan mati tapi itu tidak benar...."

"Kau bisa tinggal dirumah ku jika tidak mempunyai rumah"

"Tidak aku tidak ingin merepotkan mu lebih banyak"

"Memangnya kau mau kemana dengan luka seperti ini"

"Aku tidak tau"

"Baiklah kau bisa memikirkannya nanti sekarang kau tinggal di rumahku dulu saja, aku tidak keberatan"

"Terimakasih kau benar-benar baik" pim tersenyum.

Mereka sampai di rumah pim, rumah itu terasa sepi.

"T-tuan atta kembali" ucap salah satu maid disana.

"Atta?..."

"Ikut aku" pim menarik gun ke salah satu kamar.

"Ini kamar siapa"

"Ini kamar adikku tapi dia sudah pergi untuk selamanya"

"Maaf aku tidak tau"

"Duduklah akan ku tunjukkan sesuatu" gun mengangguk dan duduk di pinggir kasur.

Pim mengambil sebuah album besar yang berada di lemari kamar itu.

"Berapa umurmu"

"22"

"Kau sama persis dengan adikku"

"Aku tidak mengerti" pim membuka album yang berisi foto-foto adiknya, gun terkejut karena adik pim benar-benar mirip dengan gun.

I Hate My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang