8

116 10 4
                                    

Meskipun gun marah dia tetap memakannya meskipun terpaksa, itu hanya karna dia lapar, gun kembali ke kamarnya dan kembali untuk tidur.

Hari ini gun tidak kuliah, entahlah itu bukan karna gun, tapi saat dia sudah siap berangkat ke kampus, dosen yang mengajar mengabari bahwa hari ini dan besok dosen kampusnya tidak bisa mengajar.

"Huh hidup yang melelahkan" guman gun saat merebahkan dirinya.

Gun hanya dirumah dia ingin istirahat karena liburan kemarin cukup melelahkan, ditambah kejadian yang membuat gun bingung, dia tidak bisa mengenali lelaki yang menenggelamkannya, karena lelaki itu memakai penutup wajah dan hanya terlihat matanya itu pun hanya sedikit.

Dia benar-benar hanya tinggal di kamar, dengan televisi di kamarnya yang menyala.

Gun tidak mengetahui jika off sudah pulang dengan 2 temannya, salah satu temannya ini adalah seseorang yang sangat dekat dengan gun, Tay itu adalah Tay, Tay bersama Luke teman off yang satunya.

"Rumahmu sangat besar off" ucap Luke melihat sekeliling.

"Seperti rumahmu tidak besar saja"

"Kau benar rumahku masih kecil, aku pasti tidak akan bisa membeli rumah seperti ini"

"Hentikan Luke kita kemari untuk membahas pekerjaan" lerai Tay.

Mereka membahas pekerjaan yang tadi sudah dilakukan sekaligus menyelesaikan berkasnya.

"kau belum selesai ini sudah jam 10" tanya Tay

"Sebentar ini sangat banyak"

"Hmm lanjutkan lah kita akan menunggu disini"

"Tayy apa kau lihat ada seseorang disana"

"Dimana aku tidak melihatnya"

"Itu di balik dinding yang sana"

"Aku tidak melihatnya Luke"

"Berhenti berbicara aku sedang pusing"

"Off apa kau sering melihat ada seseorang yang mengawasi disekitar rumah" tanya luke.

"Tidak penjagaan disini sangat aman"

"Tapi aku melihatnya off disana, heii dia lari"

"Aku tidak melihat ada siapapun"

"Itu di kegelapan kenapa kalian tidak melihatnya"

"Sudahlah biarkan saja"

"Tidak aku harus menghabisinya"

"Terserah"

Luke bangun dan berjalan ke arah kegelapan dia mengambil balok panjang dia berjalan melihat sekeliling, dia memasuki semua area untuk memungkinkan tidak ada orang asing di rumah temannya"

Luke melihat orang berjalan, orang itu yang tidak Luke kenal hingga.....

*dug

*Pyarrr (suara pecahan beling y guys)

Balok itu tepat mengenai punggung seseorang di depannya, di sertai suara pecahan beling.

"Off aku dapat" ucap Luke sedikit berteriak, suaranya dari arah dapur bukankah dia pergi ke luar tadi.

"Kau urus saja saja dulu"

"Aku sudah memukulnya kemarilah, lihat, dia sudah terkapar"

"Sebentar aku akan menyelesaikan ini" ucap off yang terus menatap laptopnya, menyelesaikan pekerjaannya.

"Oke serahkan saja semuanya kepadaku" Luke menghela nafasnya membalikkan tubuh lelaki didepannya.

"Sangat manis tapi kenapa harus menjadi mata-mata"

I Hate My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang