IID - 13.

587 51 8
                                    

💐💐💐

Persoalan ini sungguh rumit, lima bulan sejak pertemuan Jungkook dan Taehyung tanpa disengaja dulu, kini Taehyung semakin gencar menemuinya. Bukan masalah besar sebenarnya, tetapi karena Jungkook cukup membatasi diri, membuatnya sedikit kewalahan. Apalagi bersamaan dengan bisnisnya yang sekarang juga semakin tinggi angka pemesanan, Jungkook hampir saja angkat tangan.

"Istrimu nggak nyariin apa gimana sih, Kak?!" protes Jungkook yang akhirnya berani angkat bicara.

"Ada yang bisa Kakak bantuin nggak?" Kim Taehyung justru menawarkan diri.

Jungkook menggeleng, "Kakak ngerusuhin disini tuh. Minggir ih, aku jadi nggak bisa leluasa."

Dapur yang didesain berdekatan agar Jungkook dan para karyawannya mudah melakukan pekerjaan masing-masing itu, menjadi teramat sempit saat Taehyung selalu mengekorinya kemanapun Jungkook pergi. Dan itu total membuat Jungkook frustasi.

"Kakak pegangin deh biar kamu nggak nabrak." Tangan Taehyung sudah lancang untuk berpegangan pada pinggang ramping milik Jungkook.

"Kakak! Aku aduin ke Papa, ya!" Jungkook berteriak histeris sembari menyikut tangan Taehyung yang berada dipinggangnya. Sungguh jika Jungkook sedang tidak dalam keadaan membawa nampan berisi kue keringnya, Taehyung mungkin sudah ia lempar keluar dari dapur tersebut.

Si pembuat ulah justru terkekeh kecil mendengar teriakan dari Jungkook. Bahkan lelaki itu lebih mendekatkan dirinya kepada Jungkook. "Kakak kangen," ucapnya berbisik.

Jangan lupakan jika mereka masih pada jam kerja, banyak karyawan Jungkook yang diam-diam melirik bosnya sedang bertengkar manja. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka, bungkam adalah pilihan terbaik untuk dilakukan pada masanya.

"Ya kalau kangen nanti dulu, aku lagi banyak kerjaan! Tunggu diruanganku kan juga bisa, jadi nggak bikin aku lebih lama lagi karena Kakak ganggu!" omel Jungkook dengan alis menukik tajam, ia masih tetap fokus pada pekerjaannya.

"Udah sore, besok dilanjutin." Taehyung ternyata masih tidak menyerah untuk membujuk Jungkook.

"Kayak Kakak nggak gini aja pas kerja. Udah ih, minggir!" usir Jungkook yang tiba-tiba menghadap kebelakang dan mendorong Taehyung dengan lengannya.

Taehyung terpaksa melepaskan pegangannya, sedikit mundur untuk memberi ruang pada Jungkook agar bebas bergerak. Sorot mata Taehyung menggambarkan kelelahan yang kentara, tetapi Jungkook masih belum tersadar akan hal itu karena sejak Taehyung datang, Jungkook sama sekali tidak menatap Taehyung.

Walaupun begitu, Taehyung tetap tidak membiarkan tubuhnya untuk beristirahat sembari menunggu Jungkook selesai. Justru semakin gencar mengganggu Jungkook dimanapun dan kapanpun.

"Kak Jungkook, pulang aja nggak apa-apa. Biar aku nanti yang urus ini, toh juga tinggal dikit." Salah satu karyawan Jungkook akhirnya angkat bicara.

Jungkook melirik karyawan tersebut dengan satu alis terangkat, "kamu lagi dukung dia, ya?"

Karyawan itu menggeleng panik, "nggak, Kak, nggak!" tangannya yang berlumuran tepung sampai bergerak menyilang demi membuat Jungkook percaya. "Kak Jungkook 'kan kemarin juga udah lembur bareng kita."

"Bener nih saya pulang?" dan diangguki oleh karyawan tersebut tanpa berpikir panjang.

"Yaudah saya pulang deh. Tapi besok saya harus udah dikasih tahu semua progresnya, ya."

"Siap, Kak!" Jawab karyawan itu begitu semangat. Yang membuat Jungkook terkekeh pelan.

Dan Taehyung yang sejak tadi hanya mengamati akhirnya berekspresi senang, "hore, Kak Jungkook pulang." Ucapnya setengah mengejek. Tidak suka melihat bagaimana Jungkook bersikap pada karyawan lelaki itu. Sangat genit.

1001 [ TAEKOOK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang