💐💐💐
Jungkook mendengus kesal saat dirinya dengan susah payah mendorong troli yang sudah dipenuhi oleh beberapa barang belanjaannya. Sedari pagi hingga siang, Jungkook masih berkutat dalam salah satu pusat perbelanjaan dimana mungkin troli tersebut akan di isi lebih banyak barang lagi.
Tidak peduli seberapa dirinya akan kesusahan mendorong troli tersebut, Jungkook tetap memaksakan untuk berkeliling mencari sesuatu yang dibutuhkannya.
"Masak apa ya enaknya?" gumam Jungkook sendirian, dimana sekarang dirinya tengah berdiri di depan sebuah lemari dingin yang berisi beberapa macam daging segar.
Ddddrrtttt! Drrrtttt! Drrtttt!
Bunyi dari ponsel Jungkook membubarkan pemikirannya dalam memilih menu daging untuk makan malamnya nanti. Dan tangannya yang terbebas dari memegang troli segera meraih ponselnya didalam saku celana.
"Halo?" sapa Jungkook tanpa melihat siapa si penelepon.
"Kamu dimana, Jung?"
Mendengar suara familiar dari ponselnya, Jungkook reflek menjauhkan ponsel tersebut untuk melihat nama yang terpampang di layarnya.
"Kakak?" gumamnya terkejut.
"Iya? Kakak udah didalam, Jung. Kata ayah, kamu lagi belanja perabotan, tapi kamu gak ada disana. Kakak udah muter-muter cari dan gak ketemu." Oceh orang diseberang telepon---Taehyung.
"Kakak ngapain kesini?" tanya Jungkook dengan kening mengkerut.
"Lho, Kakak disuruh Ayah ini. Bilangnya gak bisa jemput. Tanya aja kalau gak percaya."
Jungkook terdiam mendengar jawaban dari Taehyung.
"Halo, Jungkook? Kamu dimana? Kakak biar bisa nyusul sekarang."
Dan dengan terpaksa, Jungkook memberitahukan keberadaannya. Yang sebenarnya Jungkook sedang menghindari Taehyung sekarang.
Mungkin memang benar jika sang Ayah tidak bisa menjemput, tetapi bagian dimana Ayahnya menyuruh Taehyung untuk menjemputnya sama sekali tidak Jungkook percayai.
Bagaimana tidak? Sejak dua bulan yang lalu, sejak kejadian dimana Jungkook tidak sadarkan diri karena kebanyakan pikiran dan jarang makan, kemudian ditambah istri Taehyung yang mendatanginya. Taehyung menjadi lebih protektif kepadanya.
Setiap dirinya keluar rumah barang sejengkalpun, Taehyung sudah heboh menelepon Ayah dan Bunda.
Jungkook pikir, dirinya bisa mengabaikan beberapa orang berbaju hitam yang berdiri diluar pagarnya. Tetapi, bagaimana bisa ia abai pada orang-orang yang mengikutinya kemanapun ia pergi? Bahkan kadang dengan blak-blakan menyingkirkan beberapa orang yang menghalangi jalan Jungkook.
Contohnya saat ini, Jungkook sadar dirinya diikuti oleh beberapa orang dari rumah sampai sekarang. Lalu tiba-tiba Taehyung datang mengatakan jika dirinya disuruh sang Ayah menjemput.
Yang padahal Jungkook sudah mewanti-wanti sang Ayah dan Bunda untuk tidak menelepon atau menjawab telepon dari Taehyung. Lalu, ayah siapa yang menelepon Taehyung?
Jungkook dibuat pusing hanya memikirkan ini saja. Aksi Taehyung benar-benar diluar kendalinya sejak saat itu. Seakan Jungkook adalah harta karun yang harus dijaga ketat agar tidak di incar oleh pemburu.
"Jungkook,"
Selang beberapa menit Jungkook mengembalikan ponselnya ke dalam saku, suara memanggil namanya terdengar nyaring dari kejauhan.
Tentu Jungkook tidak perlu untuk menoleh, dalam jarak sejauh apapun, suara berat itu pastinya dimiliki oleh satu orang saja.
Yang dikenal oleh Jungkook dengan baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
1001 [ TAEKOOK ]
Fanfic👨💻⛔ Homophobic DNI ⛔👩💻 Title: It Is Done? Genre: Romance. Author by Falseona, 2023. ⚠️Cerita 100% fiksi dan tidak ada sangkut pautnya dengan face claim di dunia nyata.⚠️ ⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️ Pelabuhan Jungkook tetap sama, pada cinta pertam...