💐💐💐
Jungkook tertawa mendengar pertanyaan yang terkesan pernyataan itu dari mulut Hanea. Wanita itu begitu mudah menebak Jungkook hingga si empu tidak tahu harus berbuat apa selain menertawakan diri sendiri.
"Kalau iya? Kalau tidak?" Jungkook balik bertanya. Seakan ia tengah menantang seseorang, padahal jelas-jelas Jungkook sedang ketar-ketir sekarang.
"Kak Hanea nggak perlu tahu tentang apapun dari saya. Karena kedatangan kamu kemari hanya untuk memberi peringatan kepada saya, 'kan?"
Jungkook menatap Hanea dengan tatapan seriusnya. Tangannya pun bergerak menggenggam lebih erat pegangan dari Nara. Jungkook butuh kekuatan sekarang.
"Saya sama sekali tidak merecoki Taehyung dalam artian yang kamu maksud. Saya bahkan tidak sekalipun ikut campur dalam rumah tangga kalian. Taehyung kemari hanya sebatas berkunjung. Hanya itu."
Hanea ikut mengeluarkan tawa kecilnya mendengar jawaban panjang lebar dari Jungkook. "Benarkah? Lalu berkunjung seperti apa yang setiap hari?"
Jungkook mengangkat satu alisnya sembari memiringkan kepalanya. "Kamu merasa kesaing dengan saya? Dengan adiknya sendiri? Lucu. Dari awal saya sama sekali tidak berminat sama hubungan kalian apalagi dengan kamu. Jelas sekali jika disini posisi kamu terlihat sedang tidak aman, ya?"
Hanea berdecak kesal, "adik kesayangan Taehyung ini lancang sekali, ya. Pantas jika Taehyung lebih memilih saya daripada adiknya ini."
"Hm, boleh juga dia milih kamu. Tapi kenapa dia berkunjung setiap hari kesini, ya? Kak Hanea bisa jelasin nggak? Siapa tahu tebakan kamu bener kayak yang tadi."
Jungkook menyunggingkan senyum miringnya saat lagi-lagi dirinya mendapat ekspresi kecut dari Hanea. Walaupun tidak secara gamblang, mana mungkin Jungkook akan diam saja saat dirinya dituduh yang tidak-tidak.
"Kamu. Kamu yang bikin Taehyung kesini terus. Mengganggu dia dengan upaya polosmu itu." Jawab Hanea.
Jungkook menggelengkan kepalanya, "salah. Jawabannya adalah, kamu. Kamu yang bikin Taehyung kesini terus temuin saya.”
Jungkook menatap lebih intens ke arah Hanea, “Kenapa dia lebih sering kesini? Karena kamu tidak pernah ada dirumah, 'kan. Bahkan sekedar menanyai bagaimana keadaan Taehyung sepulang kerja, kamu tidak bisa. Kalau saya, jelas itu mudah sekalipun saya bukan istrinya. Kami sudah terbiasa sebelum kalian menikah. Justru, jika memang kamu merasa tersaing dengan saya, kamu harusnya bisa merubah kebiasaan Taehyung yang itu.”
Jungkook langsung mengangkat tangannya, memberi tanda untuk tidak mengeluarkan suara pada wanita dihadapannya itu. Ia masih ingin mengutarakan semuanya.
"Terakhir kali Taehyung cerita tentang kamu untuk pertama kalinya. Dia bilang, kamu nggak pernah ngerasa cukup. Terus, apa yang bikin kamu merasa nggak cukup? Karena hal-hal kecil yang sebenarnya penting, kamu malah nggak peduli. Padahal jelas-jelas kalian berdua menikah salah satunya untuk saling melengkapi. Kamu butuh sesuatu, Taehyung menyanggupi. Kalau dibalik, kamu sudah melakukannya atau belum? Tidak. Pasti jawabannya adalah tidak. Iya, 'kan?"
Hanea semakin memperlihatkan ekspresi ketidaksukaannya ke arah Jungkook.
“Kak Hanea. Itu hal lumrah sebagai pasangan suami-istri untuk perhatian satu sama lain. Kalau kamu hanya memperhatikan diri sendiri, gimana suamimu nggak cari perhatian ke yang lain? Terus kalau kamu ngerasain ada sesuatu yang berubah dari suamimu, kamu malah nyalahin orang lain. Yang padahal kamu tahu sendiri kalau Taehyung melihat saya hanya sebagai adik sekalipun saya memiliki perasaan. Wah, ini kayaknya bakal bagus kalau dibuat film berjudul bodoh.”
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 [ TAEKOOK ]
Fanfiction👨💻⛔ Homophobic DNI ⛔👩💻 Title: It Is Done? Genre: Romance. Author by Falseona, 2023. ⚠️Cerita 100% fiksi dan tidak ada sangkut pautnya dengan face claim di dunia nyata.⚠️ ⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️ Pelabuhan Jungkook tetap sama, pada cinta pertam...