IID - 14.

563 44 3
                                    

💐💐💐

“Kak Jungkook, aku ngerasa Kak Taehyung ada sesuatu deh.”

Jungkook yang tengah disibukkan oleh laptop didepannya segera menoleh ke arah Nara. Dimana gadis itu sedang duduk santai di sofa dengan camilan berjejer di meja.

“Sesuatu gimana?” tanya Jungkook tidak mengerti. Kemudian kembali sibuk dengan laptop didepannya.

“Ini udah jalan delapan bulan, tapi aku nggak pernah lihat istri Kak Taehyung mampir ke rumah. Papa sama Mama pun juga nggak tanya apapun pas Kak Taehyung mampir ke rumah sendirian. Aneh, kan?”

“Sibuk kali.” Jawab Jungkook berusaha acuh. Walaupun sekarang pikirannya bercabang, tidak lagi fokus pada pekerjaan didepannya.

“Kak Taehyung jarang mampir, masa sekalinya mampir, dia sendirian. Kak Jungkook masa nggak ngerasa aneh, sih? Apa jangan-jangan Kak Taehyung nggak akur sama istrinya, ya?”

“Kak Taehyung jarang mampir ke rumah?” tanya Jungkook kebingungan.

“Iya, ih, Kakak! Aku aja sekarang kayak nggak tahu Kak Taehyung itu Kakakku bukan sih. Pokoknya dia sekarang beda banget deh.”

“Beda gimana, Ra? Kakakmu setiap hari nggak ketinggalan ngerecokin aku. Kadang bahkan nggak kerja dan sibuk sendiri disini. Terus kalau kerja, pulang-pulang tuh selalu mampir kemari.” Jelas Jungkook yang sekarang sedikit antusias dengan topik ini.

“Hah?” Nara terkejut bukan main. “Yang bener, ih, Kakak!”

Nara langsung mendekati Jungkook di mejanya. Kemudian duduk di atas meja setelah mendapat persetujuan dari si pemilik. “Ih, ayo-ayo kita gosip, Kakak!” ajaknya begitu semangat.

“Ya pokoknya gitu. Sama sih, aku juga nggak pernah ketemu istrinya. Tapi minggu lalu, terakhir ketemu, Kak Taehyung izin nginep dirumah.”

“APA?!” Nara berteriak, “wah, ini sih pasti ada apa-apa, Kak. Beneran! Serius! Papa sama Mama pun juga jarang tanya kabar istri Kak Taehyung. Sebuah konspirasi banget nggak sih?!” gemas Nara sendirian.

Jungkook ikut mengangguk-anggukkan kepalanya. “Minggu lalu sebelum Kakak hilang ditelan bumi, dia bilang ke aku kalau berantem sama istrinya.”

Gebrakan meja terdengar setelah itu. Nara seakan dibuat gemas habis-habisan akan hubungan pernikahan yang masih se-usia jagung itu. “Jadi setelah Kakak ketemu Kak Tae dipinggir jalan itu, dia sering mampir kesini?”

Jungkook mengangguk sebagai jawaban. “Awalnya nggak setiap hari.”

“Walaupun begitu, kenapa dia deketin Kakak lagi? Kan permasalahan utama Kakak menjauh dari Kak Taehyung karena dia ngerasa takut nggak bisa bagi perhatian. Lah ini kok dia malah perhatian ke Kakak terus?!”

Pusing. Itu adalah yang dirasakan oleh Nara.

“Nggak tahu, ah, Ra. Udah, nggak apa-apa. Toh aku juga udah maafin diri aku sendiri dan semuanya. Sekarang udah baik-baik aja. Kalau memang Kak Taehyung ada masalah rumit sama istrinya, kamu bantu dia, ya?”

Nara mengangguk sembari menatap Jungkook dengan sungguh-sungguh. Meraih tangan Jungkook untuk digenggamnya, “tenang aja. Aku pasti bantu dia kok, Kak. Walaupun agak ngeselin.”

Jungkook tersenyum tipis, menepuk-nepuk pelan punggung tangan Nara. Mereka berpandangan cukup lama, sebelum akhirnya terputus sebab suara pintu di ketuk terdengar memecahkan keheningan.

Jungkook dan Nara saling berpandangan, kemudian memutuskan untuk beranjak dari duduknya masing-masing dan melangkah bersamaan menuju ke pintu.

Nara meraih gagang pintu tersebut, membukanya secara perlahan dan menampakkan seorang perempuan bercelemek tengah tersenyum ke arah keduanya.

1001 [ TAEKOOK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang