IID - 26.

394 28 5
                                    

💐💐💐

Sepulang dari liburan bersama, Jungkook maupun Taehyung disibukkan oleh pekerjaan masing-masing. Walaupun demikian, sisa waktu yang mereka punya selalu dihabiskan bersama. Tidak dipungkiri kedekatan mereka semakin erat hari demi hari.

Pagi ini, Jungkook mengawali harinya dengan kerewelan Taehyung yang memintanya untuk tidak pergi ke kedainya dan menyuruhnya untuk menemani Taehyung di kantor saja.

"Gak bisa, Kakak. Hari ini tuh banyak pesanan. Kalau mereka nge-handle sendiri ya pastinya kewalahan." Jungkook menjelaskan semampunya. Tidak ingin terlalu mendebat kerewelan Taehyung di pagi hari.

"Kakak tiba-tiba gak enak badan..."

Jungkook menggelengkan kepalanya setelah mendengar suara Taehyung yang melemas seperkian detik, padahal sebelumnya pria itu merengek seperti anak kecil yang meminta kepada orang tuanya sebuah mainan baru. 

"Gak boleh bohong, nanti kejadian. Udah, ya, Kakak. Ini aku mau buka kedai dulu."

"Bentar!" suara gemerusuk dari telepon seberang membuat Jungkook mengernyitkan keningnya.

"Kakak ngapain sih?"

"Kakak aja deh yang ke kamu."

"Oh, silakan. Tapi nanti malam kita gak jadi dinner nya, ya."

Lalu keadaan mendadak hening. Jungkook lagi-lagi dibuat bingung oleh tingkah Taehyung.

"Kakak? Halo?" panggil Jungkook. "Kakak kata Jimin banyak kerjaan lho hari ini. Aku udah diwanti-wanti buat gak bikin Kakak lepas tanggung jawab Kakak di kantor. Coba deh Kakak hari ini fokus dulu kerjanya, terus nanti malam boleh banget mau kemana aja aku temenin. Kakak udah janji mau dinner 'kan nanti malam? Jadi pagi ini sampai nanti sore fokus kerja dulu, ya? Maaf aku gak bisa temenin Kakak karena aku juga bantuin yang lain di kedai biar keburu dan gak lembur. Jadinya bisa dinner sama Kakak deh. Ya? Kakak bisa 'kan?"

Lama tidak bersuara, bahkan Jungkook sampai membuka kedainya dengan telepon yang diapit diantara pundak dan telinga. Hampir akan jatuh sebelum salah satu pekerjanya mengingatkan dan mengajukan diri untuk menggantikan Jungkook secara sukarela.

"Ya. Kakak kerja dulu." Jawaban yang ditunggu Jungkook justru terkesan merajuk.

"Kakak..." Jungkook memijat keningnya, sembari melangkahkan kaki memasuki bagian dapur. Wangi semerbak kue kering yang sudah matang membaui Jungkook saat ia sampai didalam. Khas. Dan itu adalah wangi yang disukai Jungkook setelah wangi Taehyung tentunya.

"Ya. Ini Kakak udah di jalan ke kantor. Gak jadi ke kamu."

"Sama siapa? Kakak gak nyetir 'kan?"

"Gak. Sopir."

Jungkook hanya bisa menghela nafas panjang, "ya udah, aku matiin, ya? Ini mau beberes dapur dulu."

Lalu tanpa menunggu jawaban dari Taehyung, Jungkook sudah mematikan panggilannya secara sepihak. Takut jika Taehyung akan kembali menahan dirinya.

Kemudian, Jungkook menyimpan ponselnya ke meja dapur. Memfokuskan dirinya membantu para pekerjanya membuat pesanan kue kering. Sedangkan bagian kedai, sudah ada beberapa pekerjanya juga yang menghandle termasuk Jiwon. Yang masih bekerja di kedainya setelah kejadian hari itu.

Sempat Jungkook mendengar jika Jiwon sudah ditawari pekerjaan oleh sang Papa. Tapi entah kenapa pria itu justru masih memilih bekerja di kedainya dari pada di kantoran. Pun Nara selalu setiap hari berkunjung kesini, katanya, mengunjungi Jungkook, tetapi setelah disini, gadis itu akan merecoki Jiwon kemana pun lelaki itu melangkah.

1001 [ TAEKOOK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang