Ezhar? [revisi ✓]

2.3K 181 0
                                    

Tepat seminggu setelah kejadian itu Ezhar nampak tengah fokus pada sesuatu dikamarnya.

Dengan berbagai alat seperti perkakas Ezhar tengah membuat hal yang diluar nalar.

"Gua gak bakal diam lagi sialan kenapa gua baru sadar.." Ezhar yang masih fokus merancang tiap inci yang sudah terlihat bahwa itu adalah lengan dari baja.

"Gua Glara gua bakal buat semuanya tunduk.." Ezhar tersenyum menyeringai nampaknya ada rencana tersembunyi setelah jati diri seorang Glara muncul.

Sudah 5 jam Ezhar membuat lengan yang dipenuhi beberapa teknologi yang bahkan tidak ada yang tahu, entah apa kegunaan dari lengan tersebut namun nampaknya Ezhar membuat rencana yang cukup misteri.

"Serah deh males.." dengus Ezhar yang malas karena ia juga baru sadar toh dari kejadian itu mungkin cukup membuat jati Glara kembali lagi.

Namun pikiran Ezhar masih jatuh pada Leo walaupun disekolah nampaknya Leo bersikap seperti tak pernah terjadi kejadian itu namun sebaliknya ia malah bersikap seperti biasa saat bersama Ezhar yaitu mengganggu layaknya tak pernah ada kecanggungan.

"Dikit lagi dan bakal mulai.." Ezhar mulai memasang sebuah cip kecil dibagian telapak tangan tersebut dan wala rancangan lengan dengan teknologi diatas rata-rata telah selesai.

"Dan mulai??..." Ezhar yang tersenyum puas saat melihat hasil rancangannya.

Ia tak sadar jika ada sebuah bayangan yang tengah berdiri dibalkon kamarnya.

"Nathan?..gimana kondisinya ya.." gumam Ezhar yang ingat jika Nathan sudah mulai masa penyembuhan.

"Selamat tinggal zona nyaman.." Ezhar mulai menutup mata untuk memasuki alam mimpinya.

.

.

.

.

.

.
Dan tepat ucapan Ezhar ternyata keesokan harinya ia malah melihat drama dari Anna dan Geandra termasuk Atlas.

Fikiran Ezhar terfokus pada Atlas yang nampak terlihat sorot matanya seperti

Namun pikiran itu ditepis oleh seorang Ezhar karena ia tak ingin berfikir macam-macam.

Nampaknya foto dimading membuat citra seorang Anna semakin buruk entah siapa pelakunya namun itu cukup efektif membuat Anna semakin buruk dimana anak-anak sekolah.

Ezhar menatap dingin kearah Leo yang tak jauh dari pertikaian itu namun siapa sangka Leo menatapnya dengan tatapan tak kalah dingin.

Perang dingin antara Leo dan Ezhar terjadi pasca di rooftop saat itu.

Memang ada benarnya ucapan Leo ia terlalu sibuk tanpa melakukan pergerakan yang membuat orang lain menjadi korban.

Kondisi kelas Ezhar sudah membaik seperti semula walaupun terkesan masih cukup diam namun membuat Ezhar bersyukur mereka sudah mulai seperti semula memang kehilangan sahabat itu cukup sakit tapi ini adalah takdirnya tak ada yang bisa mengubah takdir kematian.

Sungguh jika Ezhar bisa maka ia akan memilih untuk kembali ke tubuh lamanya.

Namun ia juga egois ia malah suka didunia ini karena semua yang tak ia dapat malah didapatkan disini tapi satu hal yang tak ia dapat disini yaitu ketulusan walaupun ada namun ia jamin tulus mereka layaknya menghargai orang berbeda dengan sahabatnya dulu Lia ia tulus sangat sangat tulus ketulusan seorang Lia sulit untuk dideskripsikan namun itu sangat bermakna bagi seorang Ezhar.

"Gua bakal mulai dengan cepat.." ucap Ezhar dengan raut wajah serius .

"Apa emang bukan cuman gua yang disini? Tapi sapa lagi kecuali Leo dan gadis waktu itu?..."pikir Ezhar karena ia baru tahu jika bukan hanya dirinya yang ada disini namun sosok lain juga ada rumit itu pikiran seorang Ezhar atau Glara.

GUE CEWEK [ Raga Cowo ] PROSES POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang