kecerobohan [ revisi ✓]

1.8K 147 0
                                    

Ezhar kini tengah menatap Leo datar , begitupun Leo entah apa yang terjadi pada mereka membuat suasana kelas hening sejenak kedatangan Leo yang masuk langsung menatap tajam kearah Ezhar tentunya dibalas tak kalah tajam oleh Ezhar.

Penghuni kelas merasa heran mengapa mereka seperti bermusuhan padahal sebelum-sebelumnya sangat akrab melebihi sepasang kekasih.

Theo yang baru saja tiba kaget melihat penghuni kelas yang nampak hening tidak biasanya pikir Theo.

Mata Theo tertuju pada HarLe atau Ezhar Leo yang kini tengah perang dingin.

"Woi dah mau bel sampe kapan Lo pada perang dingin?.."tanya Theo malas.

"Cih.." decih Leo yang langsung duduk di bangkunya.

Theo menatap Ezhar yang juga menatapnya namun Theo memberikan kode ada apa yang dibalas gelengan oleh Ezhar yang membuat seorang Theo semakin heran dan penasaran.

"Duo Freak.." dengus Theo yang duduk di bangku miliknya tepat disamping Ezhar.

"Kenapa tuh?..."tanya Gebby berbisik pada Citra kebetulan Gebby baru saja tiba tentunya hanya mendengar ucapan terakhir Theo.

"Gak tau Leo datang-datang udah gak jelas.." ucap Citra yang juga tidak tahu.

"Ceh ileh gaje bener kek muka Arga.."

"Lah kok gua njem.." Arga yang gak terima yang dibawa-bawa oleh Gebby.

"Emang gitu Lo gaje.." sinis Gebby.

"Heran kok kelas Makin freak semua ya.." dengus Dawa yang dari tadi menyimak.

Ezhar berjalan di koridor sekolah seorang diri tanpa berminat mengajak siapapun beruntungnya tak ada fans fanatiknya jika ada ia yakin bahwa dirinya kehilangan ketenangan.

Mata Ezhar tertuju pada Atlas yang nampak membelakangi dirinya namun tengah menghalangi jalan Geandra dan malah menyudutkan tubuh Geandra Kedinding.

Ezhar masih diam ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh seorang bajingan seperti Atlas.

Dan ya pemuda itu mengecup bibir kakak perempuan Ezhar tanpa seizin sang empu tentunya menyulutkan api pada Ezhar.

Dengan langkah cepat Ezhar menarik pundak Atlas agar menghadap kearah dan.

Bugh!

Satu pukulan melayang dirahang tegas milik Atlas tentunya pelakunya adalah Ezhar karena ia cukup tak terima jika kakaknya harus dilecehkan.

"Sialan Lo bajingan kotor.."

Bugh!

Untuk kedua kalinya Ezhar membogem wajah Atlas.

"Udah zar.." suara yang membuat Ezhar berhenti saat ingin melayangkan pukulan ketiganya.

"Huft~..." Ezhar membuang nafas agar emosinya mereda.

"Awas Lo bajingan kalo sampe Lo lakuin lagi.." tunjuk Ezhar diwajah Atlas lalu ia menarik pergelangan tangan Geandra dengan lembut tentunya dengan raut wajah dingin andalannya berbeda dengan hatinya.

"Anjay kece bat gua muweheheh pasti Lia bangga.." batin Ezhar bangga.

Setelah kejadian disekolah kini Ezhar tengah mengendarai motor milik menuju kearah rumah sakit yang merawat Nathan walaupun ia tahu jika kondisi pemuda itu sudah mulai membaik.

Dengan kecepatan sedang motor sport itu melaju dijalan raya.

Brak.

Motor Ezhar ditabrak oleh sebuah mobil hitam yang berlawanan arah.

Tentunya Ezhar terpental cukup jauh karena tabrakan itu tak main-main.

Mata pemuda itu mulai sayu ia melihat jelas jika orang dari dalam mobil keluar dan mendekati kearahnya.

Suara Ezhar yang putus-putus meminta tolong kepada mereka namun nampaknya Ezhar salah menilai karena mereka nampak memukul tubuh Ezhar agar kesadaran pemuda itu hilang.

Tubuh Ezhar tentunya diangkat kedalam bagasi mobil dan meninggalkan lokasi kejadian agar tak ada yang tahu.

.

.

.

.

.

"Apa?.." ucap Leo datar karena pemuda itu baru saja menerima telpon dari seseorang.

"......."

"Sialan.." Leo langsung mematikan telpon dan menaruh gelas wine miliknya diatas meja balkon kamarnya.

.

.

.

.
Tepat disebuah bangunan yang begitu mewah nan indah berlantai 30 kini terdapat Ezhar yang tengah diikat disebuah kursi seperti yang diduga pemuda itu disekap.

Biasanya orang disekap dibangunan terbengkalai ini malah dibangunan begitu mewah memang aneh.

Ezhar masih dalam kondisi tak sadarkan diri karena hantaman ditubuhnya tadi terutama bagian kepala yang memicu dirinya kehilangan kesadaran.

"Ini sudah berapa lama dia tidak bangun?.."

Dua orang yang tengah duduk sambil menatap kearah Ezhar yang diikat, salah satu dari mereka menatap dengan tatapan biasa dan satunya lagi nampak khawatir.

"Biarkan saja kita juga dibayar toh dia tidak bilang dalam kondisi hidup atau mati saat membawanya kemari.." ucap orang yang tidak khawatir itu.

"Tapi tetap saja jika ia mati kita juga yang akan masuk penjara.."

"Tenangkan dirimu biarkan saja kita tak salah tinggal menjawab kita dibayar olehnya maka ia yang akan ditankap.."

"Ada benarnya..."

Suasana hening kembali hingga suara membuat suasana menjadi hening itu berubah dengan cepat.

Eugh...

Suara lenguhan dari Ezhar membuat mereka menetap padanya.

Ezhar yang belum sadar situasi malah menatap polos pada mereka.

"Dia memang polos atau tidak tau situasi?.."tanya salah satu antara mereka berdua.

Tak ingin ambil pusing dengan pertanyaan rekannya ia memilih untuk mendekati Ezhar.




GUE CEWEK [ Raga Cowo ] PROSES POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang