end

1.6K 72 1
                                    

Hari ini adalah hari terburuk bagi Ezhar setelah kejadian kemarin leo dan Arga yang membuat dampak begitu besar.

Suasana kelas nampak suram bahkan tak ada lagi candaan dan tawa begitupun Ezhar ia hanya menatap kearah luar jendela dengan kosong.

"Tek 1 keadaan memburuk penentuan target terkunci dan menembakkan akan diluncurkan siaga..." Ucap seseorang yang tengah menatap Ezhar dari arah pojok ruangan.

"Baik.."

...

Disisi lain atau tepatnya didalam sebuah ruangan yang berhadapan langsung dengan kelas Ezhar terdapat enam orang yang tengah berbincang sembari menatap kearah kelas tersebut.

"Jadi gimana?.." tanya orang ke 1

"Siaga kita akan membunuhnya hari ini.." ucap orang yang sepertinya adalah bos dari mereka ber4

"Baik tapi apa ini jalan terbaik?.."tanya seseorang dengan seragam sekolah khusus ketua kelas.

"Tentu mau bagaimanapun satu sudah musnah sekarang satunya lagi.." ucap orang yang kita sebut Queen agar lebih mudah membedakan mereka.

"Bukannya masih ada jalan keluar yang kedua?.."tanya pemuda dengan rambut berwarna merah.

"Tentu tapi dia sudah mati saat aku menemukannya..."ucap Queen.

"Bagaimana kita menculik dia saja dari pada langsung memb-

"Diam!!! Dasar bodoh kau tidak lihat apa.." sinis pemuda berambut merah pada pemuda berambut abu-abu.

"Hmm... culik!!.." ucap Queen dingin lalu meninggalkan mereka dengan wajah penuh tanya.

"Sial Lo gegara Lo nih.." tunjuk pemuda yang dari tadi diam.

"Yaudah Queen nyuruh culik ayo culik pulang sekolah ini.." putus pemuda yang menggunakan Hoodie.

"Wik bodoh Lo berdua buka aja kek jamet tau gak.." hardik pemuda yang menggunakan Hoodie tersebut.

"Iya./iye.." kompak rambut abu dan merah.

...

Disisi lain Ezhar saat ini tengah berjalan menuju parkiran karena jam pelajaran telah usai.

"Gue bingung.." lirih Ezhar.

Brumm.

Brum

Brum.

Suara mobil hitam yang baru saja masuk dan langsung beberapa pria keluar langsung menarik Ezhar serta membiusnya membuat penglihatan Ezhar mulai memudar dan ia tak sadarkan diri akibat bisuan tersebut.

Didalam mobil hitam tersebut terdengar perdebatan antara dua laki-laki.

"Sial Lo hampir aja lepas tau gak.." ucap laki-laki satunya.

"Salah Lo yang ngambekan..." Ucap yang lain tak mau kalah.

"Heran gua gak disekolah gak dimisi Lo berdua debat Mulu.." sinis laki-laki yang tengah menyupir.

"Biarin/ serah gue.." kompak keduanya.

Tak berselang lama mobil tersebut memasuki kawasan rumah elit nampak jelas jika mereka bukan orang sembarangan bahkan trik menyembunyikan markasnya saja di kawasan elit.

Mobil itu berhenti tepat dipertengahan Simpang tiga terlihat jelas rumah itu paling maling mencolok dari rumah lainnya karena memiliki gerbang begitu tinggi.

Mobil itu memasuki kawasan rumah atau tepatnya mansion.

"Bawa seret.." ucap laki-laki yang baru saja keluar dari mansion tersebut.

GUE CEWEK [ Raga Cowo ] PROSES POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang