h-1

1.7K 104 4
                                    

Pagi ini Ezhar telah siap untuk memulai semuanya walaupun sudah kacau setidaknya ia memiliki sistem.

Walaupun kali ini misi pertamanya sangat menjengkelkan namun ia harus tetap mengikuti misi agar ia bisa keluar.

Dengan langkah enggan ia memasuki mansion yang beberapa hari lalu ia tinggalkan.

"Gua balik lagi kesini..." Batin Ezhar

"Selamat datang tuan muda..." Ucap kepala pelayan menunduk.

"Y..."

Ezhar tak ambil pusing ia lebih memilih untuk menuju kamarnya yang berada ditengah-tengah antara para saudaranya yang lain.

Nampak jelas disamping sebelah kanan kamar yang bertulisan "milik Geandra.."  namun tak ayal Ezhar nampak mengintip sedikit di pintu kamar milik sang kakak.

"Jangan mengintip tidak ada yang mengajarkan tata Krama seperti itu..." Suara yang amat ia kenali siapa lagi kalo bukan Geandra kakaknya itu.

"Kembali heh?..." Geandra dengan nada mengejek.

"Hmm..."

"Masuk ke kamarmu jangan ganggu kamarku..."

Tanpa mendengar jawaban dari Ezhar, Geandra malah masuk dan menutup pintu kamarnya.

"Miris semakin hari semakin buruk keadaan keluarga ini..." Ucap Ezhar sembari memasuki kamarnya.

Kini Ezhar dan ayahnya berada diruang kerja milik Angga.

Angga menatap putra bungsunya dengan raut wajah berbeda dari awal Glara menetapi tubuh Ezhar raut wajah itu sangat hangat dan harmonis namun sekarang dingin dan datar.

"Keputusannya?.." ucap Angga tanpa basa-basi.

"Ayah berubah menjadi berbeda mengapa yah apa yang jalang itu ucapkan?..."

"Tutup mulutmu cepat katakan..."

"Huft~...baiklah Ezhar setuju kalo itu kebahagiaan ayah..."

"Bagus kembali kekamar aku akan menyiapkan acara pertunangan kalian..."

Ezhar tak bisa menolak mau tak mau ia meninggal ruangan itu tanpa beradu argumen dengan ayahnya.

"Kenapa harus berubah apa ayah diguna-guna.." fikir Ezhar aneh.

"Tapi kalo emang kok bisa..."

Kini hari Senin tiba Ezhar tengah menatap lurus kearah langit karena pagi ini ia mendapatkan kabar bahwa Geandra akan pindah negara bersama Atlas entah apa maksudnya namun Ezhar tak ambil pusing.

"Kayaknya hubungan keduanya udah baik walaupun Atlas brengsek tapi mau bagaimanapun ia tetap tokoh utama dalam cerita..."

Mata Ezhar beralih menatap Leo yang tengah menatapnya juga namun tatapan Leo nampak dingin dan datar.

"Kenapa Lo harus mirip sama Lio...."gumam Ezhar lirih ia masih memikirkan kekasihnya didunia nyata walaupun begitu setidaknya rindu pada kekasihnya bisa terobati walaupun sifatnya berbeda.

"Siapa Lio?..." Suara Gebby membuat Ezhar menegang.

Dengan perlahan Ezhar menoleh kearah Gebby dengan wajah yang mulai biasa saja.

"Apanya?.."tanya Ezhar.

"Gakpapa btw Lo liat Arga gak?.."tanya Gebby.

"Kenapa nyari Arga tumben amat.."heran Ezhar pasalnya Gebby adalah gadis mencinta sesama jenis bagi Ezhar karena dari awal ia berada ditubuh Ezhar Gebby kebanyakan malah memuji gadis-gadis yang cantik dan mengatakan hal hal seperti seorang pria yang tertarik,jadi dapat Ezhar simpulkan bahwa Gebby menyukai sesama jenis.

"Mau balikin handphone..." Ucap Gebby berkacak pinggang.

"Dilapangan basket..." Tunjuk Ezhar kearah lapangan basket

"Thanks gua duluan ya.." Gebby yang  langsung meninggalkan Ezhar.

"Mau heran tapi ini Gebby..." Ucap Ezhar.

"Udah menjauhnya..."ucap Leo yang entah kapan ia berada didepan Ezhar membuat pemuda itu kaget dan hampir saja terjungkal.

"Kok Lo bisa disini.." ucap Ezhar heran.

"Udah puas menjauhnya?..."tanya Leo serius.

"Maksudnya apa?.." Ezhar tak faham.

"Lo Nerima pertunangan itu?..."tanya Leo tiba-tiba membuat Ezhar terdiam.

"Gua tau Lo Nerima pertunangan itu Ezhar walaupun Lo gak ngomong..." Ucap Leo lalu meninggalkan Ezhar yang masih diam membisu ditempat.

"Kenapa dia bisa tahu.." gumam Ezhar.


Kini hari yang melelahkan bagi Ezhar karena harus ulangan MTK dadakan dan sialnya pelajaranya belum dipelajari namun murid dikelasnya tak berani komentar.

Tak ingin ambil pusing Ezhar menatap kearah Leo yang nampaknya pemuda itu sangat mudah untuk mengerjakan ulangan itu.

"Gila tuh anak cepet amat dah pen nyontek deh..."

"Leo bagi dong.." bisik Ezhar.

"Gak..." Leo langsung bangun dan menyerahkan hasil ulangannya tanpa perduli dengan Ezhar.

Ezhar bingung biasanya anak itu akan happy jika Ezhar bergantung padanya mengapa tiba-tiba saja ia malah berubah apa karena ia tahu soal pertunangan bodoh itu sialan memang.




GUE CEWEK [ Raga Cowo ] PROSES POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang