aksi osis 1

1.2K 81 0
                                    

Suasana sekolah nampak biasa saja tidak ada yang indah maupun bahagia yah hari-hari bahagia sekolah itu nampaknya pupus bersama Ezhar yang mulai mendingin.

"Aneh banget gak sih kok bisa si Ezhar.."

"Udah gak usah ikut campur toh mending kita buat rencana ulang tahun sekolah.." ujar Dean yang memotong ucapan Zayn.

"Huftt...iya sih yaudah umumkan dulu biar pada kumpul.." putus Zayn.

"Sip gua duluan..." Dean meninggalkan Zayn di koridor tersebut.

Dengan langkah semangat Dean menelusuri koridor yang nampak kosong, ya wajar saja karena sudah bel masuk.

"Loh tu bukan bocah yang akhir-akhir buat sekolah gempar?.." tanya Dean pada dirinya.

"Aneh kek dia natap kosong gitu.." dengan tergesa-gesa Dean menuju kearah Ezhar.

Puk

"Eh Lo bolos?..." Tanya Dean serius.

Bukannya menjawab Ezhar malah menatap lurus dengan pandangan kosong.

"WOI!.."

sontak membuat tubuh Ezhar kaget dengan teriakan Dean yang seperti toa.

"Apaan sih anj-

"Eh bang Dean..." Ucap Ezhar cengengesan.

"Lo kenapa dah bocah bengong waek kek dah banyak masalah idup ingat ki-

"Iya bang tau kok.." Ezhar yang malas mendengar ocehan Dean.

"Nah Lo punya masalah apa?.." tanya Dean kepo

"Emm..ga ada.." jawab Ezhar

"Kelihatan banget Lo bohongnya sini cill cerita gua bisa kok jadi pendengar.." bujuk Dean.

"Gak dulu deh bang.." tolak Ezhar halus

"Haelah pen gua bunuh, eh gua duluan ya gua ada urusan sama osis"

"Iya bang hati-hati.."

Setelah Dean cukup jauh pandangan Ezhar kembali kosong sama seperti semula.

"Kayak ga ada gerah buat hidup yah Ra?.." ucap seseorang yang melihat kondisi Ezhar yang seperti anak gelandangan.

"Sabar ya..nanti Lo bisa kok sama dia lagi.." ucap seseorang yang juga berada tak jauh dari Ezhar yang kini mereka berdua tengah saling menatap dengan tatapan mata penuh arti.

Padahal disisi Ezhar pemuda itu tengah berfikir rencana lainnya.

"Kalo gini terus gua gak bakal bisa balik ke tubuh gua dan gua gak bakal bisa ketemu dia lagi tapi gimana caranya gua bingung novel yang gua baca kok pada mudah yah kok gua malah ribet dan blibet banget heran gua sama penulisnya punya dengan apa sih sama nama Anna.." 

Pikirannya langsung hilang bersama dengan suara panggilan.

"OSIS rapat gua malas ngomong jadi datang rapat atau keluar OSIS.. terimakasih.."

"Bang Deon kalo ngambil alih lucu juga masa iya manggil OSIS gitu heran.." ucap salah satu OSIS yang berjalan melewati Ezhar.

"Aneh banget.." batin Ezhar ia bukan aneh pada Dean tapi aneh pada seorang gadis yang baru saja lewat.

"Perasan familiar tapi siapa.." ucap Ezhar yang masih didengar oleh gadis tersebut

"Karena ini gue.."



Diruang OSIS tepatnya posisi seorang pemuda tengah tergesa-gesa dengan keringat bercucuran

"Sorry telah soalnya abis olahraga baru ganti baju.." ucap pemuda berambut merah tersebut dengan senyum ramahnya.

"Duduk.." ucap Jion datar.

"Oke jadi bentar lagi acara tahunan sekolah jadi kita disini harus menunjukkan kalo kita itu bisa kepada gen 1 apa lagi gen 1 saat ini selalu mantau kita, jadi gua harapkan sama kalian semua gak buat gua malu sebagai ketua gen2 dan untuk tata acara kita bakal ikutin usulan kalian mau ngusulin gimana kita gabungkan jadi satu, dan gua harapkan acara ini gak buat gen 1 muncul lagi dan menggeser posisi gen 2 karena jika itu terjadi seperti perjanjian dulu gen 2 akan bubar dan gen 1 akan kembali dengan nama aslinya bukan dengan nama gen 2, saatnya Lo semua faham kan dengan perjanjian gua dulu sama ketua gen 1 mereka gak bisa kalian anggap remeh...

Karena kemampuan dan tingkat mereka jauh lebih banyak punya wewenang walaupun ada yang udah lulus tapi mereka tetaplah gen 1 yang belum redup karena masih menjunjung tinggi nilai-nilai peraturan yang dibuat...."

Gua akan mulai dengan ngasih saran--"

Dan percakapan dilanjutkan dengan saran untuk kegiatan lomba diacara tahunan sekolah walaupun mereka masih was was jika gen 1 akan muncul artinya gen 2 out.

Disisi lain sebuah ruangan yang luasnya seperti rumah namun tersusun rapi kuris dan meja bundar yang besar bak layaknya ruang rapat privasi yang telah diisi oleh beberapa orang dan masih menunggu sang ketua.

Tap
Tap
Tap

Langkah kaki membuat suasana ruangan dingin menjadi semakin dingin.

"Lanjut.." ucap seorang gadis dengan auranya mampu menusuk tulang.

"Baik jadi perancangan selanjutnya adalah program jantung buatan dan hal ini berhasil-

"Baiklah ada yang tidak setuju?..." Ucap seorang pemuda yang telah menjelaskan tentang program tersebut secara detailnya.

"Izin!." Ucap salah satu mengangkat tangan.

"Ya Zahra?.."  ucap pemuda tersebut pada Zahra karena ia yang mengangkat tangan.

"Baiklah terimakasih kak Axel untuk perhatianya..jadi disini Zahra tidak membahas soal jantung yang kita kembangkan melainkan saya disini mengenai gen 2.." jelas Zahra.

Deg

Suasana itu menegang karena mereka tahu gen 2 adalah junior mereka namun walaupun begitu isi didalam gen 2 tidak sebanding dengan otak dan fisik di gen 1 karena jelas berbeda apa lagi gen 1 sedangkan melakukan sebuah penelitian yang bahkan gen 2 tidak tahu caranya.

"Baiklah Zahra kamu boleh duduk.." ucap Axel

(Kalian gak lupa kan sama dua tokoh ini kalo lupa baca awal aja ahahah.."

"Kalo mereka mengecewakan maka hancurkan.." putus sosok yang ada diujung meja bundar dengan tatapan mata dingin.

"BAIK!.." kompak semuanya.

"Rapat berakhir semua kembali jangan ada yang tahu kalian adalah anggota gen 1.." ucap gadis yang bisa dibilang ketua dari gen 1.

"Zahra mau nanya?.."tanya Axel pada Zahra.

"Iya..mau nanya sama Queen kalo anggota gen 1 yang jadi bagian gen 2 apa mereka masih termasuk gen 1?...." Tanya Zahra tanpa rasa takut.

"Tidak.."

"Kenapa?.."tanya Zahra penasaran.

"Karena gen 1 tidak akan pernah mau menjadi gen 2 walaupun faktor tertentu apa lagi sampai menjadi pemimpin bukan saya tidak suka pada gen tersebut namun ada hal yang membuat minat saya pada gen 2 pupus saya pikir mereka bisa namun saya salah dan Zahra kedepannya jangan seperti mereka apa lagi Jion..." Ucap gadis yang disebut Queen itu dengan sorot mata kecewa entah apa yang terjadi namun dapat dilihat jika gen 1 kecewa pada gen 2 entah apa yang terjadi namun itu urusan mereka.

GUE CEWEK [ Raga Cowo ] PROSES POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang