asmara Arga

1.8K 117 0
                                    

Setelah kejadian pulang sekolah tadi kini Ezhar maupun Arga tengah duduk santai disebuah warteg.

"Zar Lo gak mau balik?.."tanya Arga heran.

"Gak dulu deh soalnya gua masih muak bokap gua otaknya dicuci sama Annajing.." Ezhar yang masih fokus pada gambaran miliknya.

"Ouh gitu..." Arga yang mengoh saja sambil memakan kerupuk.

"Gua heran siapa sih yang buat Lo bulol.." ucap Ezhar tiba-tiba karena ia kepikiran dengan ucapan Arga tadi pagi.

"Kepo amat..." Arga malas.

"Ya wajib dong perasaan gua Lo gak pernah kelihatan pacaran atau punya cewek.." ujar Ezhar yang heran.

"Buat apa berkoar koar kalo punya pacar?.."tanya Arga pada Ezhar dengan wajah serius.

"Biar orang tau Lo punya pasalnya Lo itu salah satu ketua kelas populer tapi Lo-

"Iya gua tau gua gini-gini bukan gak punya tapi gua mau jaga privasi..." Arga yang memotong ucapan Ezhar.

"Jadi siapa pacar Lo.." Arga yang mendengar ucapan itu mengusap wajahnya kasar pemuda didepannya sangat menyebalkan seperti gadis.

"Ge-

"Woi ngapain Lo pada disini..." Yaps Leo yang datang membuat Arga bersyukur namun tidak dengan Ezhar yang malah kesal.

"Tidur.." sinis Ezhar.

"Santai dong gua cuman nanya.." Leo yang mencomot satu gorengan yang ada didekat Arga.

"Ngomong-ngomong-

Ya dan pada akhirnya percakapan antara Ezhar dan Arga berkahir dan disambut dengan ocehan unfaedah dari Leo, tak lupa ketiganya memesan makanan disana namun dengan semangat Leo masih mengoceh tak jelas walaupun nasi sudah berhamburan keluar dari mulutnya yang sibuk ngoceh.

"Berisik Lo.." Arga langsung menyumbat mulut Leo dengan gorengan, tentunya aksi itu membuat Ezhar terkekeh geli melihat tingkah konyol keduanya.

Malam ini pikiran Ezhar tengah berkecamuk pasalnya ia masih fokus memikirkan apakah ia akan pulang atau tidak.

Ezhar yang masih fokus pada dinding yang ia tatap tanpa sadar jika Arga menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.

"Ehem..." Deheman yang dilontarkan Arga belum membuat Ezhar sadar.

"WOI!..." Suara Arga yang melantang dan keras membuat Ezhar langsung menoleh dengan tatapan mata menahan emosi.

Ezhar yang dikagetkan dengan suara Arga tentunya emosi karena ia tengah enak-enak ngelamun malah diganggu.

"Apa sih Arga?.." sinis Ezhar yang mulai bangkit dari tidurnya.

"Gua mau keluar Lo mau nitip gak?.." tanya Arga basa-basi.

"Emmm gak deh gua mau tidur aja ngantuk soalnya..." Ucap Ezhar yang langsung merebahkan tubuhnya kembali karena ia malas untuk keluar ataupun sekedar makan.

"Yaudah gua duluan.." Arga mengeluarkan motor sport miliknya membuat Ezhar menatap horor.

"Gila ni anak keknya ngapel dah..." Batin Ezhar jengkel.

"Dahlah serah.." Ezhar mulai menutup matanya karena sudah ngantuk dulu.

Disisi Arga ia kini tengah duduk ditaman kota dengan membawa paper bag yang berisikan beberapa camilan dan barang entah untuk siapa hingga seseorang yang baru saja tiba.

"Lama nunggu?..." Tanya seseorang yang tak lain dan tak bukan seorang wanita yang seusia dengan Arga.

"Enggak kok baru sampe.." ucap Arga tersenyum lembut sambil menatap wajah gadis itu.

"Nih aku beli ini..." Arga menyodorkan paper bag itu saat gadis itu telah duduk disampingnya.

"Makasih...." Ucap gadis itu menerima paper bag dengan bahagia.

"Sampai kapan kita kayak gini?.." tanya Arga yang sebenarnya ia ingin sekali mempublikasikan hubungannya pada semua orang namun gadisnya tak mau karena ia takut penggemar Arga akan menggila dan membencinya.

"Aku gak tau.." ucap gadis itu menunduk karena ia juga ingin namun ia masih harus sadar jika Arga adalah salah satu cowok populer.

"Hey lihat aku.."ucap Arga mengelus pipi gadis itu.

Dengan perlahan gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap kearah Arga.

Cup

Satu kecupan mendarat tepat di kening gadis itu.

"Mari menunjukkan pada semua orang bahwa aku milikmu dan kamu milik ku...." Ucap Arga serius.

"Tapi masalah kelas bagaimana kematian salah satu murid kelas?.."tanya gadis itu nampak jelas jika gadis itu salah satu murid dikelas Arga namun tidak tahu siapa yang menjadi kekasih pemuda itu.

"Jadi maunya gimana?.." tanya Arga.

"Kita selesaikan satu-satunya jangan membuat suasana menjadi plot twist..." Ucap gadis itu tersenyum lembut dan mengelus rambut Arga.

"Baiklah tapi ingat jangan dekat-dekat laki-laki..." Ucap Arga lembut.

"Boleh mendekati mereka namun tau batasan dan jangan lupa jika kamu memiliki kekasih setampan aku.." gadis itu menirukan gaya Arga yang nampaknya Arga sering berucap pada gadisnya.

"Hahaha kamu ini....." Arga mengacak-acak rambut gadis itu.

"Hahaha kan kita sudah 8 dan sekarang akan masuk 9 tahun tentunya aku tahu ucapan yang sering kau ucapkan jika sudah bersama denganku..." Ucap gadis itu tersenyum dan memberikan kecupan singkat kebibir Arga.

"Love you..." Ucap gadis itu.

"Love you too baby..."



GUE CEWEK [ Raga Cowo ] PROSES POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang