"Gahyeon ..." Langkah Gahyeon terhenti tatkala dia melihat sosok yang tidak ingin ditemuinya selama ini ada di depannya. Hatinya lebih sakit ketika dia melihat lelaki itu menggenggam tangan perempuan disebelahnya.
Gahyeon berpura-pura tidak mempedulikan orang-orang itu, dia terus berjalan sambil pura-pura membaca dokumen yang dia pegang padahal rasanya dia ingin menangis dan berteriak, "Gahyeon, aku pingin ngobrol, please ..."
Mereka terus saling berkejar-kejaran sampai Gahyeon tiba disebuah ruangan dengan ada banyak orang di dalamnya membuat langkah Jin terhenti di depan pintu, "Bang Sehun, ini ada beberapa laporan pasien anak-anak masuk." Sayangnya, Sehun tidak mempedulikan itu melainkan Jin dan Seulgi yang berada di depan ruangan.
Setelah itu Gahyeon melangkah keluar lagi, Jin ingin berniat mengejarnya kembali, "Tunggu bang, biar gue aja yang ngomong sama dia. Kalian tunggu di kantin rumah sakit aja lagian nggak enak kalau pasien lihat kalian kejar-kejaran kayak tadi!" Jin akhirnya terdiam tanda setuju dengan permintaan Sehun. Menyerahkan semuanya ke Sehun berharap Sehun mau membantunya.
Sehun berjalan ke ruangan tempat dokter muda yang lagi kosong dan terdengarlah isak tangis, "Udah Yeon, lu nangis di sini juga semuanya sudah kejadian. Lu nggak akan bisa ngebalikin makanan yang sudah tumpah! Sekarang waktunya lu bersihin semuanya, Yeon."
"Gue nggak mau lihat dia bang, dia udah ngancurin gue!" tangis Gahyeon.
Sehun mengusap bahu Gahyeon, "Sebelum semuanya semakin hancur lebih baik lu bersihin Yeon, cari tau apa dari lu yang salah sampai dia menumpahkan rasa sakit itu ke hati lu. Lari nggak akan menyelesaikan masalah, percaya sama gue." Gahyeon menatap Sehun lama, dia mencari keyakinan dirinya di mata Sehun.
Gahyeon akhirnya mengangguk setuju, "Gue suruh mereka ke kantin buat nungguin lu di sana, mau gue temenin?"
"Nggak usah bang, makasih yah bang." Sehun tersenyum.
Akhirnya Gahyeon tiba di kantin dan melihat sepasang kekasih itu timbul rasa sakit kembali tapi benar kata Sehun, dia harus menyelesaikan ini semua. Gahyeon mendekati mereka dan itu dirasakan Jin, "Gahyeon!" Dia berdiri dan mendekati Gahyeon tapi Gahyeon malah menjauh.
"Gue cuma mau bicara empat mata sama dia!" Dia dengan tajam menunjuk Seulgi. Jin dan Seulgi saling bertatapan kemudian Jin pergi menjauh dari mereka.
"Gue nggak punya waktu banyak jadi kalau lu cuma mau membicarakan tentang minta ijin mengambil Jin dari gue lebih baik kita nggak usah ngobrol!" tegas Gahyeon
Seulgi diam saja membuat Gahyeon ingin pergi tapi ditahan oleh Seulgi, "Gue nggak akan minta ijin atau membenarkan diri gue, Yeon. Tuhan udah membalaskan semua rasa sakit lu ke gue dan gue ke sini cuma minta maaf, gue salah dan gue hina." Seulgi akhirnya menangis tersedu-sedu.
Gahyeon menarik tangannya kasar, "Waktu lu ngambil Jin, lu nggak merasa hina dan rendah kan? Lu menyombongkan dia ke seluruh dunia dan seluruh dunia mendukung kalian apalagi kalian berada di dunia entertainment! Kenapa akhirnya lu harus minta maaf sama gue?!"
"Gue takut kemarahan lu yang berlarut-larut akan menjadi bomerang buat gue. Gue udah terlalu lama buat lu sakit hati dan gue nggak mau lu tambah benci sama gue."
"Jadi lu minta maaf sama gue karena lu nggak mau kena karmanya?!" marah Gahyeon.
"Gue hamil Yeon ..." Hati Gahyeon serasa tenggelam sampai ke dasar, seperti tidak punya semangat untuk melakukan apapun.
"Gue hamil anak Jin, gue benar-benar hancur, Yeon. Anak-anak RV nggak ada yang mau peduliin gue makanya gue takut untuk bilang tentang anak ini. Kru agensi ada yang tahu jadi terpaksa mendepak gue keluar agensi karena takut citra agensi tidak bagus karena ada artisnya yang hamil diluar nikah. Orang tua gue ngusir gue ke rumah mereka yang lain dan meminta Jin buat tanggung jawab, Jin juga hancur di pukul sana-sini oleh orang tuanya dan orang tua gue. Orang tuanya sayang sama lu dan sangat benci sama gue tapi mereka terpaksa harus menyuruh anaknya tanggung jawab. Itu udah cukup Yeon, gue nggak mau anak gue lahir semakin tersiksa karena dosa orang tuanya, gue minta maaf Yeon." tangis Seulgi semakin terdengar menyedihkan.
Gahyeon memperhatikan perut Seulgi, dia tak tahu harus berkata apa lagi, "Gue maafin lu Gi tapi gue nggak bisa menahan karma yang datang. Jika setelah gue maafin lu dan tetap ada yang terjadi sama lu itu bukan karena gue tapi dosa yang harus kalian jalani, accept that." Gahyeon kemudian bangkit untuk pergi.
Jalan Gahyeon benar-benar gontai, dia benar-benar kehilangan Jin, "Gahyeon ..." Suara Jin bergema lagi dari belakangnya.
Wajah Jin terlihat khawatir namun Gahyeon melemparkan senyum, "Jaga Seulgi dan anak kamu baik-baik, aku tahu kamu orang yang bertanggung jawab. Jangan diungkit lagi apapun yang sudah terjadi, aku sudah ikhlas."
Jin langsung memeluk Gahyeon erat dan akhirnya tangis yang ditahan Gahyeon keluar, "Aku cinta sama kamu, aku sangat mencintai kamu dan aku sangat menyesal karena aku brengsek! Maafkan aku Yeon, aku akan menanggung semua rasa sakitmu jadi aku mohon bahagialah." Jin kemudian melepaskan pelukannya dan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama (Fakestagram BangtanPinkExoCatcherVelvet)
Fanfictionterus kalian pikir saya yang menentukan semua pasangan dalam cerita ini?! semuanya ditentukan oleh wheel spinner jadi kalau mau marah yah marah aja ke dia tentang social media BTS, Blackpink, EXO, Red Velvet dan Dreamcathcer dengan pasangan dan ALUR...