Tentang Jin, Seulgi dan Lay

26 0 0
                                    

Lay menatap cafe yang ada di depannya, sebenarnya timbul perasaan dihatinya tentang mengapa mereka harus bertemu lagi setelah segalanya telah jelas. Bukan bermaksud menghindar tapi lebih baik Lay menjauhi apa yang seharusnya hanya menambah masalah. Hatinya semakin deg-degan apalagi saat Sua tidak ada di sampingnya, mereka sama-sama tidak ingin bertemu dengan hari ini tapi Lay terus mengingat ucapan Namjoon. Apa yang akan terjadi jika masalah ini terus-menerus larut dalam keadaan yang tidak pasti? Maka dari itu Lay memutuskan untuk mengiyakan ajakan bertemu.

Lay masuk ke cafe itu dan tampaklah sepasang kekasih yang sangat dia kenali duduk di dekat jendela mengambil tempat yang agak jauh dari hiruk pikuk orang. Lay mengerti kalau ini pasti tentang takutnya ada hal-hal tidak diinginkan terjadi. Lay tersenyum pada diri sendiri, apakah dia masih akan marah atau berbicara dengan meledak-ledak jika membicarakan tentang Seulgi?

"Lay ..." Ternyata Seulgi sudah menangkap sosok kehadirannya dan mau tidak mau, Lay sudah tidak bisa mundur lagi.

Lay mendekati meja mereka dan duduk di kursi yang kosong, "Mau minum apa Lay, biar gue pesenin?" tanya Jin.

"Nggak perlu, gue nggak bisa lama-lama, Sua nungguin gue karena kita mau ke acara ulang tahun temannya, bukan anak Dreamcatcher tapi." Pernyataan Lay mengurungkan niat Jin memanggil waiters.

Seulgi menatapnya muram, "Kamu sebenarnya nggak mau ketemu sama kita?" pikir Seulgi.

"Karena aku merasa segalanya sudah jelas bahwa memang kamu bukan buat aku dan kamu lebih bahagia bersama Jin!" jawab Lay.

"Lalu apa yang membuat kau datang ke sini, Lay?" Jin menatap mata Lay, mencari kebenaran bahwa memang sudah tidak ada artinya Seulgi di dalam hatinya.

Lay menghela napas, "Aku hanya ingin tau kenapa kalian tidak jujur? Kenapa kalian harus bersembunyi? Aku bahkan dengan Seulgi belum memulai cerita bersama tapi kenapa kalian tidak jujur dengan hubungan kalian? Jika ini tentang perasaanku, ada apa?! Aku bahkan tau kalau Seulgi tidak punya perasaan apapun sama aku selama ini!"

Mereka semua larut dalam keheningan, "Seseorang yang paling bersemangat untuk menyuruhku ke sini adalah Namjoon karena dia merasa kalau kita harus sama-sama adil, mengeluarkan segala perasaan kita dalam hati supaya lebih lega. Juga Sua, walau dia belum berniat untuk menemui kamu Seulgi tapi dia merasa kalau aku lebih baik mendapatkan penjelasan dari Jin."

"Sebenarnya ... ini bukan karena Jin tapi karena aku yang selama ini menjalani semuanya bersama kamu tapi tidak pernah mendapat perasaan apapun. Hatiku selalu berkata kalau bukan kamu Lay, aku hanya anggap kamu teman dan aku nyaman dengan hubungan pertemanan itu. Aku yang memilih untuk menyembunyikan Jin dari kamu karena aku nggak mau hubungan pertemanan ini hancur, aku tau kamu sangat mencintaiku dan aku nggak mau kamu kecewa!" tangis Seulgi.

Lay dengan sigap memberikan tisu kepada Seulgi, "Tapi dengan kamu melakukan ini lebih membuat segala rusak kan? Padahal aku sudah menyadari waktu datang ke photoshoot kalian, Seulgi memang memosting fotoku di IG nya seolah aku adalah lelaki yang paling dia cintai tapi lebih dari itu di tempat kejadian, mata Seulgi hanya tertuju ke kamu Jin. Seharusnya kalian lebih jujur agar semuanya lebih baik diselesaikan daripada disembunyikan dan semua orang berspekulasi tentang siapa menyakiti siapa."

Jin dan Seulgi menyesap minuman masing-masing untuk menetralkan emosi, "Aku minta maaf Lay, sebagai seorang lelaki seharusnya aku yang lebih jantan untuk bertemu denganmu dan membicarakan soal Seulgi. Aku memang tidak pantas disebut lelaki sejati!"

"Sudahlah bro, semuanya sudah terjadi dan mungkin memang harus seperti itu. Aku memang sangat kecewa dengan semua yang kau lakukan, tentang Seulgi dan tentang hubunganmu sendiri karena kita lebih dulu saling mengenal daripada kau mengenal Seulgi. Aku menghormatimu sebagai kakaknya Namjoon yang sangat baik. Jika sekarang kamu tidak menjadi lelaki sejati, aku harap setelah bersama Seulgi, kamu belajar apa itu tanggung jawab." Lay dan Jin berdiri lalu saling berpelukan.

Terdengar dering telepon Lay, "Ehm ... sepertinya aku harus pergi sekarang, ibu bos sudah menelpon."

Seulgi mengikut Lay sampai ke luar cafe, "Berbahagialah, Seulgi." Lay memberikan pelukan hangat untuk Seulgi.

Drama (Fakestagram BangtanPinkExoCatcherVelvet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang