"Kamu ngapain sih bawa aku ke sini, Joon?" kesal Yoohyeon ketika mereka sudah sampai di depan kelas fakultas Teknik Informatika.
Namjoon celingak celinguk mencari seseorang dan akhirnya menemukannya, dia segera menarik Yoohyeon agak menjauh, "Kamu serius sama aku?" Dia menatap dalam mata Yoohyeon.
Yoohyeon hanya mengangguk saja, "Kalau begitu kamu masuk ke dalam dan bicara sama Kai," suruh Namjoon.
Hal itu membuat Yoohyeon tambah kesal, "Kamu gila Joon, dia bakalan menghina aku di depan semua teman-temannya, itu yang kamu mau?!"
"Kita memang harus menghadapi itu kan, Yeon?! Kamu lihat aku sebagai ketua himpunan kampus, aku dihina sama semua orang tapi aku memang harus bertanggung jawab akan hal itu! Kamu harus bertanggung jawab juga dan menetapkan keputusan kamu akan melangkah dengan siapa!" Namjoon memegang tangan Yoohyeon untuk meyakinkannya.
"Tapi keputusan aku itu sudah jelas untuk kamu, Joon!" Yoohyeon menatap Namjoon tajam sampai Namjoon tak sanggup untuk melihatnya lagi.
"Kalau begitu kamu bisa masuk ke dalam kan untuk menjelaskan semuanya?!" Yoohyeon menatap Kai yang tengah sibuk bercengkrama dengan teman-temannya dari luar. Memang semua harus diselesaikan, dia sudah lelah berlari.
Tanpa mengatakan apapun akhirnya Yoohyeon masuk ke kelas Kai dan ketika mendekati Kai, kerumunan itu terdiam dan menatapnya sinis. Semua teman kelas Kai sudah tahu siapa Yoohyeon ini apalagi sejak pindah ke kampus ini, Kai langsung terkenal sebagai mahasiswa pindahan luar negeri jadi yang berhubungan dengannya pasti ikut terkenal juga. Dan masalah yang terjadi antara Kai dan Yoohyeon sudah pasti menjadi konsumsi publik termasuk teman-teman Kai.
"Yoohyeon? Kamu sama siapa ke sini?" tanya Chanyeol ketika melihat Yoohyeon hadir di kelasnya.
"Aku mau bicara sama kamu." Yoohyeon tidak menjawab pertanyaan Chanyeol tapi langsung to the point sama Kai.
Kai tersenyum mengejek, "Memangnya ada yang harus saya bicarakan dengan kamu?" Dia seperti memandang rendah Yoohyeon.
"Masih berani yah dia datang ke sini padahal udah kayak cewek murahan kayak gitu." Terdengar samar suara bisik-bisik teman perempuan Kai.
Yoohyeon semakin tersudutkan dengan keadaan itu, "Baik, aku memang murahan! Aku cewek yang paling jual murah menurut kamu, kan? Aku terima semua hinaan itu walau sebenarnya aku bingung, apa tittle aku di hati kamu sampai aku bisa dihina seperti ini! Kamu tidak pernah mengucapkan kamu mencintaiku, semua yang kita lakukan hanya jalan sama-sama, main sama-sama. Semua itu bahkan bisa dilakukan oleh seseorang yang hanya punya tittle sebagai sahabat!"
Yoohyeon mulai berkaca-kaca, "Aku terus menunggu kamu, aku nunggu kamu bilang sayang sama aku sampai kesabaran aku mulai habis! Apa salah aku yang nggak diberikan kejelasan ini mencari orang lain yang bisa memberikan aku kejelasan bahwa dia memang mencintai aku?! Aku tau kamu mencintai aku tapi sampai kapan aku menerka-nerka terus, Kai?! Aku sabar tunggu kamu dari luar negeri tapi sampai ke sini bahkan kamu hanya lebih menghabiskan waktu kamu sama Jisoo daripada sama aku! Lalu kenapa jadi aku yang hina?!"
Chanyeol berdiri menepuk bahu Yoohyeon menenangkannya, "Udah Yeon, udah, nggak enak, kita bicara di luar aja yuk."
Chanyeol ingin menarik Yoohyeon keluar tapi Yoohyeon malah melepaskan tangannya, "Nggak perlu! Semua orang sudah tau kalau aku brengsek dan teman kamu ini yang paling suci! Aku nggak masalah, aku udah nggak peduli! Kalau dia nggak mau bicara baik-baik sama aku, aku juga nggak peduli! Aku ke sini hanya untuk memperbaiki hubungan pertemanan kita, dia tidak merasa bersalah dan tetap aku yang minta maaf! Kalau memang dia mau hubungan kita seperti ini terus baik, tidak perlu ada kata saling memaafkan lagi!" Setelah mengeluarkan segala unek-uneknya, Yoohyeon berbalik pergi.
"Ikut aku!" Kai malah menarik tangan Yoohyeon dan membawanya pergi agak jauh dari kerumunan sampai dia pun tidak menyadari Namjoon ada di sana. Sampai dia merasa kalau tempat yang dia tuju agak jauh dari kerumunan tapi dia tidak melepaskan tangan Yoohyeon. Dia terus menatap tangan itu lama sampai akhirnya dia memberanikan menatap wajah Yoohyeon dengan mata yang berkaca-kaca.
"Aku mencintaimu dari lama Yeon, aku pikir kamu akan mengerti dan tetap sabar menunggu aku sampai aku berani mengungkapkan semuanya. Kamu terlalu indah Yeon sampai-sampai aku takut kalau permintaanku untuk menjadi kekasihmu malah membuat kamu pergi. Aku tidak sepercaya diri itu sampai langsung menjadikanmu kekasihku. Ternyata aku salah, kamu tetap pergi karena aku yang terlalu lama memberikan kepastian, maafkan aku," ucapan kesungguhan dari hati Kai membuat air mata Yoohyeon terurai.
Yoohyeon memukul bahu Kai lemah, "Kenapa, Kai? Kenapa kamu tidak pernah yakin sama perasaan kamu sendiri? Kita sudah terlalu lama bersama apa tidak cukup untuk meyakinkan kamu kalau aku juga merasakan hal yang sama kayak kamu? Kamu jahat, Kai!" Yoohyeon terus memukul bahu Kai sampai Kai menariknya masuk ke dalam pelukannya.
Setelah Yoohyeon agak tenang, Kai melepaskan pelukannya, "Kamu mencintainya?" tanya Kai tiba-tiba.
Yoohyeon mengerti siapa yang Kai maksud dan dia mengangguk ragu, "Aku sudah terlalu terlambat yah?"
Ingin rasanya Yoohyeon menangis lagi, "Takdir menginginkan kita untuk bahagia masing-masing, Kai." Kai tersenyum.
Kai kembali memeluk Yoohyeon, "Kamu benar Yeon, ijinkan aku memeluk kamu sekali lagi sebelum takdir membawamu pergi." Yoohyeon mempererat pelukannya sementara Kai melihat Namjoon dari jauh dan mengangguk ke Namjoon seolah mengatakan kalau mereka telah masing-masing ikhlas dengan takdir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama (Fakestagram BangtanPinkExoCatcherVelvet)
Fanfictionterus kalian pikir saya yang menentukan semua pasangan dalam cerita ini?! semuanya ditentukan oleh wheel spinner jadi kalau mau marah yah marah aja ke dia tentang social media BTS, Blackpink, EXO, Red Velvet dan Dreamcathcer dengan pasangan dan ALUR...