Dering telepon Chanyeol sepertinya agak menganggu makan malam berdua via video call Chanyeol dan Dami. Chanyeol melihat si pemanggil dan dahinya berkerut karena yang menelpon adalah Jimin, tidak biasanya. Karena merasa tidak penting akhirnya Chanyeol membiarkan telepon Jimin mati dengan sendirinya tapi anehnya Jimin terus menelpon.
"Kamu nggak mau angkat dulu teleponnya?" Tentu saja Dami tahu kalau ada telepon masuk untuk Chanyeol, orang kalau ada telepon masuk video call mereka langsung terjeda.
"Jimin nih, bingung juga perasaan aku nggak ada utang sama dia," ucapan Chanyeol membuat Dami tertawa.
"Udah angkat dulu kali aja penting, aku juga udah selesai makan mau lanjut cuci piring. Nanti kalau sudah selesai telponannya kamu chat aku aja yah." Akhirnya dengan terpaksa Chanyeol mengakhiri adegan romantis video call mereka.
Dia kemudian kembali menelpon Jimin, "Ada apa sih anak itik?! Gue kagak punya utang sama lu... gue juga nggak punya uang..."
"Lu jangan becanda dulu, Jiu ada di rumah sakit sekarang lu ke sini cepat!" Nada serius malah terdengar dari suara Jimin.
Chanyeol kaget dong pasalnya Jiu berada di kampungnya saat ini, "Bukannya dia ada di kampungnya? Gimana caranya gue ke sana coba? Vertigonya kambuh lagi?"
"Bukan, dia udah balik dari kampung tapi baliknya ke dorm anak Dreamcatcher. Dia melakukan percobaan bunuh diri! Udah lu ke sini aja biar di jelasin soalnya yang temuin juga Siyeon, cepetan!" Chanyeol mengusap wajahnya kasar, setelah dia mematikan teleponnya ke Jimin, dia hanya menchat Dami tentang keadaan Jiu.
Tak berapa lama Chanyeol sudah sampai di rumah sakit yang di beritahukan oleh Jimin dan benar saja dia menemukan Jimin beserta sebagian anak Dreamcatcher di ruang UGD, "Gimana keadaannya?!" tanya Chanyeol panik.
"Tenang aja bang, mbak Jiu katanya meminum obat vertigonya melebihi dosis menurut dokter mungkin dia lagi kalut. Pokoknya harapannya bukan karena dia ingin mengakhiri hidupnya sendiri deh." Mendengar itu membuat badan Chanyeol lemas sampai merosot ke lantai.
Sementara sedang lemas-lemasnya, Jimin datang mendekatinya, "Gue mau bicara sama lu."
Mereka akhirnya memutuskan keluar dari ruang UGD, "Lu emang udah niat banget nggak menjalin hubungan lagi sama Jiu?" Ditanya tiba-tiba seperti itu tentu saja Chanyeol hanya memandang Jimin kaku.
"Gue tau kok kalau acara bazar kemarin lu gontok-gontokkan sama Jungkook?" tanya Jimin lagi.
Chanyeol menghela napas panjang, "Seharusnya lu udah tau dari kejadian itu gue nggak mungkin sama Jiu. Gue udah bertaruh banyak hal untuk mendapatkan Dami karena gue beneran cinta sama dia!" Chanyeol sebenarnya agak gemas, kenapa mereka semua tidak percaya kalau dia benar-benar mencintai Dami? Apa karena dia sangat gampang melupakan Jiu sampai mereka berpikir dia tidak serius?
Mereka kembali terdiam, Chanyeol malah memperhatikan Jimin yang sibuk memainkan tanah di depannya, "Bukannya lu sekarang yang sedang dekat sama Jiu?" Pertanyaan itu membuat Jimin terdiam.
"Kalau memang Jiu memutuskan untuk bunuh diri itu kayaknya gara-gara gue." Chanyeol memandang Jimin meminta penjelasan.
"Iya, gue yang salah karena sudah menjadikan Jiu sebagai pelarian dan balas dendam ke Jisoo. Gue kira Jisoo bakalan kembali ke gue kalau gue ngelakuin hal itu tapi nyatanya dia malah semakin jauh dari gue. Gue nggak pernah memiliki perasaan lebih ke JIu, semua ini murni karena Jiu adalah sahabat kecil gue dan sebanyak apapun gue mencoba, gue nggak pernah memiliki perasaan yang sama seperti perasaan gue ke Jisoo," jelas Jimin.
"Lu menjelaskan semua ini ke Jiu dan akhirnya dia jadi kalut seperti ini?" tebak Chanyeol.
Jimin mengangguk membenarkan, "Terlebih lagi gue baru tau dari nyokap gue kalau rumah tangga orang tuanya sedang goyang, mereka memutuskan untuk bercerai. Jiu nangis-nangis ke nyokap gue dan bilang kalau nggak ada yang sayang sama dia bahkan teman-temannya. Gue ngerti semua rasa sakit itu karena dia adalah yang paling tua dari semua anak Dreamcatcher jadi semua masalah tertuju ke dia. Apalagi sejak masalah anak-anak kemarin terus ditambah masalah dia sama Dami dan lu. Gue malah nambahin beban masalah dia dengan mengatakan hal ini, harusnya gue cari momen yang tepat untuk bilang hal ini ke dia." Menyesal sekarang pun sudah tidak ada gunanya buat Jimin, Jiu sudah masuk rumah sakit.
"Gue nggak setuju sih bro, semakin cepat lu bilang semakin dia tidak akan tersakiti. Lagian lu mau tunggu momen apa? Lu mau tunggu sampai Jiu semakin nyaman sama lu? Atau sampai Jisoo benar-benar pergi sama Kai?" Chanyeol melihat gerak-gerik Jimin yang agak resah ketika dia menyebutkan tentang Jisoo dan Kai.
"Ehmm sebenarnya Jisoo dan Kai emang ada hubungan apa gimana sih, Chan? Ini bukan apa-apa yah tapi gue cuma mau tau aja biar gue bisa ngambil sikap," tanya Jimin penasaran.
Chanyeol mencoba berpikir, "Gue yakin mereka cuma teman jalan aja karena selama ini gue selalu lihat Kai merenung sendiri. Gue juga yakin kalau dia ada rasa sama Jisoo tapi Jisoo belum memberikan kepastian apa-apa atas hubungan mereka, itu yang buat Kai galau. Gue kasih saran yah, Kai memang teman gue dan gue ada di pihak netral jadi lu mau ikutin syukur nggak juga nggak apa-apa. Lu harus ngomong empat mata sama Jisoo, bilang sama dia kalau lu sebenarnya cinta banget sama dia dan nggak mau kehilangan dia. Kai itu bukan cowok yang lenje-lenje, dia akan berusaha mendapatkan Jisoo jika dia mau. Jangan sampai lu menyesal aja..." Sungguh bijaksana sekali nasehat dari bapak Chanyeol. Jimin ngangguk-ngangguk saja kayak burung beo, entah dia akan melakukannya atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama (Fakestagram BangtanPinkExoCatcherVelvet)
Fanfictionterus kalian pikir saya yang menentukan semua pasangan dalam cerita ini?! semuanya ditentukan oleh wheel spinner jadi kalau mau marah yah marah aja ke dia tentang social media BTS, Blackpink, EXO, Red Velvet dan Dreamcathcer dengan pasangan dan ALUR...