Tentang Handong, Taehyung dan Rose

21 1 0
                                    

Handong menyisir lapangan basket tersebut, lapangan tersebut agak ramai tapi sosok yang dicari Handong malah tidak ada. Setelah kejadian kemarin dia tahu kalau Taehyung diusir dari rumahnya karena ketahuan selingkuhin Rose, Handong sudah tidak bisa menghubungi Taehyung. Padahal Taehyung tidak tahu saja kalau Handong sangat mengkhawatirkan dirinya hingga akhirnya dia harus mencari-cari seperti ini. Dia sudah mencari ke dormnya dan tidak ada tanda-tanda orang di sana dan akhirnya dia memutuskan untuk ke sini tapi hasilnya juga nihil.

Setelah mencari dengan seksama dan memang benar Taehyung tidak ada, Handong akhirnya beranjak pergi dari sana. Dia melewati beberapa orang yang berkerumun utnuk menonton basket, "Ihhh ngapain nih pelacur ada di sini?!" Kata kasar keluar dari seorang cewek yang ada di kerumunan itu.

Langkah Handong terhenti dan menatap cewek itu tajam, "Dia mah nggak ada malunya, paling ke sini mau caper lagi kalau bukan ke Taehyung yah ke Suga." Teman cewek yang lain mulai mengkompori.

"Lu sadar nggak sih kalau lu agak mengganggu mata kita?! Cowok aja nggak ada yang sudi ngelihat cewek yang terlalu murahan kayak lu!" Seorang cowok yang duduk di samping Handong juga ikut menghina Handong.

"Gue nggak kenal yah kalian siapa tapi kalian nggak punya hak buat jelek-jelekin gue!" marah Handong.

Cewek yang memulai pertengkaran duluan memajui Handong, "Alaah ... lu nggak dijelek-jelekin emang sudah jelek dari sananya woi! Kenapa? Lu mau ngelancarin serangan buat dapetin anak basket populer yang lain? Kurang cukup tuh dua orang paling populer di tim basket lu embat?"

"Sok cantik yah anda sampai selingkuhin seorang Suga terus pindah ke Taehyung, berasa Angelina Jolie lu cantik begitu?!" Cewek yang lein juga memajui Handong.

"Emang berasa sok cantik dia sampai bikin tim basket kampus pecah gara-gara dia murahan banget pindah dari satu anak basket ke anak basket lainnya. Sekarang nggak tau dah nih kali aja mau nyari lagi nih cadangan yang lain." Yang cowok ini mulutnya juga tidak kalah lemes.

Handong rasanya ingin teriak dan menangis tapi dia terus berusaha kuat, "Yaelah kayak nggak tau aja, dia dari Suga ke Taehyung mah mau incar harta doang, pelacur kan gitu." Mereka semua yang menghina Handong tertawa dengan puas.

Handong ingin meledak tapi seseorang datang mendekatinya, "Kalian katanya mahasiswa tapi nggak punya perbendaharaan kata-kata yang mencerminkan seorang mahasiswa yah! Mulutnya kayak nggak pernah sekolah!" Sangat mengagetkan karena yang datang adalah Rose!

"Udahlah Rose, kita tau lu orang baek tapi orang macam perempuan ini nggak pantes dibaekin! Lu nggak ingat dia udah ngelakuin apa ke lu?!" Seseorang tidak terima akan pembelaan Rose ke Handong.

"Dia ngelakuin kesalahan ke gue yah itu berarti urusan gue jadi biar gue yang caci maki karena gue yang lebih berhak! Kalian nggak tau masalah apapun jadi nggak ada hak!" Seseorang ingin bersuara lagi, "Udah cukup! Kalian hidup nggak usah sok tahu tentang masalah orang! Kalau mau julid yah dikalian-kalian aja nggak usah berasa sok jago! Ayok Handong!" Rose menarik tangan Handong keluar dari kerumunan.

Mereka terus berjalan sampai di depan jalan masuk fakultas Taehyung, "Lepasin! Lu mau sok baik aja kan di depan mereka supaya mereka tambah menghina gue!" Handong melepas genggaman Rose dengan kasar.

Rose jadi heran sendiri, "Ngapain?! Gue nggak suka cari pencitraan, gue mau jahat yah gue biarin aja lu di sana supaya hati gue puas!" Rose agak jengkel juga jadi memutuskan untuk pergi.

Handong terduduk di bangku lalu menangis yang tangisannya terdengar sampai ke Rose, akhirnya Rose jadi balik lagi, "Nih!" Rose memberikan tisu ke Handong.

Handong mengambil tisu itu lalu menangis tersedu-sedu, Rose juga melihatnya kasihan makanya dia memutuskan menemani Handong duduk di sana sampai Handong selesai menangis. Tak berapa lama Handong pun selesai mengeluarkan seluruh tangisannya, dia memandang Rose yang masih duduk di sana memainkan hpnya.

Mereka saling terdiam, "Aku benar-benar mencintai Taehyung," ucap Handong tiba-tiba yang membuat Rose menghentikan permainan hpnya.

"Aku juga mencintai Taehyung," jawab Rose sekenannya.

Handong agak kesal karena segampang itu Rose menjawabnya, "Kalau begitu mari kita bersaing untuk mendapatkan hati Taehyung."

Rose tertawa, "Kamu bilang seperti itu ke seseorang yang sudah bertahun-tahun hidup bersama Taehyung?" Handong jadi terdiam.

"Kamu boleh milikin Taehyung." Ucapan setelahnya malah bikin Handong semakin kaget lagi, dia jadi bingung sama isi otak Rose.

Wajah bingung Handong bikin Rose gemas, "Taehyung tau apa yang terbaik untuknya jika menurut dia saat itu aku adalah yang terbaik mungkin sekarang kamu yang terbaik. Mungkin semua orang bilang aku bodoh karena ngejagain jodoh orang selama bertahun-tahun tapi aku nggak ada masalah. Aku bangga karena aku sudah menjaganya dengan baik sampai aku memberikannya ke jodohnya. Taehyung juga sama baiknya karena sudah menjaga aku dengan baik sampai aku bertemu dengan jodohku. Jika nantinya ketika kita sudah sama-sama saling mengikhlaskan dan jodohnya ternyata bukan jodohnya lagi itu sudah bukan kesalahan aku. Kita sama-sama sudah menjalankan tugas kita ketika kita bersama dengan sebaik-baiknya."

Handong memandang Rose dengan takjub, benar seperti apa yang dikatakan orang-orang, Rose terlalu baik bahkan sangat baik, "Maafin aku ..." Sudah seharusnya Handong menebus dosanya, dia tidak mau dosa itu terus mengikutinya apalagi berhubungan dengan orang sebaik Rose.

"Berjanjilah untuk menjaga dia dengan baik sampai kalian tua dan maut memisahkan. Akan terlalu lelah buat kalian yang sudah menelan segala caci maki untuk berpisah hanya karena alasan sepele atau karena orang lain. Saat itu sudah selesai, kamu akan tahu betapa bahagianya menjaga seseorang yang sudah ditakdirkan menjadi milik kita."

Drama (Fakestagram BangtanPinkExoCatcherVelvet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang