Tentang Jiu, Jimin dan Jisoo

21 0 0
                                    

Jiu membuka matanya setelah mendengar ada suara seseorang yang memasuki kamar rawatnya. Dia mencoba menajamkan penglihatan karena sepertinya wanita ini agak asing untuknya sampai dia tahu kalau wanita itu adalah Jisoo, "Kamu ke sini juga?"

Jisoo memegang dadanya tanda kaget, "Aku kira kamu masih tidur, maaf ganggu tidur kamu. Aku tadi niatnya cuma mau jengukin sama antar buah terus langsung pulang kok pas tau kamu lagi tidur katanya Gahyeon."

Jiu berusaha bangkit untuk bersandar dan dengan cekatan Jisoo datang membantunya, "Kalau begitu karena aku udah bangun juga, kita ngobrol aja yuk." Jisoo mengerutkan dahinya, sepertinya sejak kejadian permasalahan anak-anak kemarin mereka menjadi jauh.

"Kamu udah baikan?" Yah, itu adalah basa-basi sebenarnya karena Jisoo nggak tau harus ngobrol apa.

"Iya udah enakan, kamu kok bisa tau kalau aku masuk rumah sakit?" tanya Jiu.

"Sua posting kamu di IG nya, anak-anak pada kaget juga makanya aku ke sini deh tapi syukurlah kalau kamu sudah baikan." Jisoo mengambil apel yang tadi dia bawa, "Mau apel nggak?" Jiu mengangguk saja tersenyum senang.

"Udah ketemu sama Jimin?" Pertanyaan Jiu membuat Jisoo berhenti sebentar mengupas apel tapi setelah itu dia kembali mengupasnya.

Jisoo tidak langsung menjawabnya, dia lebih mengurus apel untuk Jiu setelah itu dia berikan, "Belum mungkin lagi di kantin makan, kenapa?"

Jiu menggeleng, dia memakan dengan lahap apel pemberian Jisoo, "Kamu nggak mau bilang perasaan kamu sama Jimin?"

Jisoo terdiam kaku lagi, "Ngawur!" senyum Jisoo agak memaksa.

"Ihh beneran, kamu cinta kan sebenarnya sama Jimin... kamu jalan sama Kai cuma mau buat Jimin cemburu, kan?" goda Jiu.

"Tapi dia cintanya sama kamu, Jiu." Balasan sedih dari Jisoo membuat mereka terdiam lama.

Jiu menegakkan dudukannya, dia harus segera menyelesaikan ini, "Dia nggak pernah cinta sama aku, Jisoo." Jisoo malah menatapnya tidak percaya.

"Iya benar, selama ini dia jalan sama aku itu sama niatnya kayak kamu, dia cuma pengen kamu cemburu dan sadar kalau kamu membutuhkan dia. Aku jujur, aku sangat mencintai Jimin setelah bertemu dia kembali di kampus tapi aku bukan manusia egois. Aku mencintai Jimin lalu Jimin mencintai kamu terus apa yang akan bertemu jika aku terus memaksakan? Aku sudah kehilangan Chanyeol dulu sekali dan mencoba memaksakan dia untuk kembali padaku tapi nyatanya aku dan Chanyeol sama-sama sakit malah teman-temanku juga begitu, merasa terkhianati. Kalau aku melakukan hal yang sama ke aku dan Jimin, aku nggak siap kalau Jimin membenciku dan hubungan kita tidak seperti dulu lagi." Air mata menetes dari sudut mata Jiu, sakit membayangkan kehidupannya sekarang tapi dia mendengar perkataan Gahyeon bahwa cinta yang tulus itu bukan cinta yang dipaksa.

Melihat Jiu menangis membuat Jisoo menangis juga, "Aku emang cinta sama Jimin, Jiu... aku cinta banget sama dia tapi aku takut ngomong karena takut semuannya sudah terlambat." Akhirnya Jisoo menangis menumpahkan seluruh kegelisahannya.

Jiu langsung memeluk Jisoo, "Ya ampun mbak cantik, kalau kalian sama-sama memendam rasa yang sama seperti ini lalu kenapa kalian saling menyakiti?" Sama seperti Jiu mungkin itu juga pertanyaan kita semua.

"Aku cemburu ketika kamu dan Jimin dekat lagi tapi gengsi mengalahkan aku, aku ingin Jimin yang ngomong kalau dia memang mencintai aku. Aku nggak mau harga diriku rendah karena aku yang menuntut duluan tapi karena harga diri yang brengsek ini malah kita jadi saling menyakiti." Tangisan Jisoo malah tambah menjadi-jadi.

Tiba-tiba Jisoo merasa Jiu melepaskan pelukannya tapi pelukan itu malah digantikan oleh seseorang yang pelukannya sangat hangat, "Aku juga cinta sama kamu Jisoo, maafkan aku karena sudah menjadi lelaki yang tidak peka. Aku berjanji nggak akan menyakiti kamu lagi, kita sudah cukup sama-sama sakit di momen yang ini jadi ke depannya aku rasa itu sudah cukup." Ternyata itu adalah Jimin yang memeluknya.

Jisoo semakin mengeratkan pelukannya ke Jimin dan kali ini dia menangis bahagia karena Jimin telah kembali ke pelukannya, "Ahh aku jadi baper nih nggak ada yang meluk..." cerocos Jiu melihat adegan mesra dihadapannya.

Jimin juga menarik Jiu dan mereka bertiga saling berpelukan layaknya teletubiess, "Terima kasih sudah jadi sahabat aku yang paling baik Jiu, kita akan bersahabat selamanya."

Drama (Fakestagram BangtanPinkExoCatcherVelvet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang