Jeno yg sudah kesal atas penyakit jaemin.. Ia lebih melanjutkan perlakuan sex itu kepadanya.
"kau sedikit keras kepala na, aku sudah capek capek turun tangga karna lift penuh, membelikanmu obat.. Tetapi tak mempan " batin jeno
Jeni yg menatap wajah jaemin yg pucat ia ragu untuk melanjutkan hal sex itu kepada jaemin.
Jeno lebih memilih kembangunkan jaemin agar tak tersangka ia yg membuat jaemin seperti itu.
Akhirnya setelah beberapa menit jaemin tersadar ia mendapati jemo yg sedang sibuk di dalam ruangannya.
" mengapa kau terus disini lee jeno! " bentak jaemin
" kau tak perlu tahu, ini urusanku " ucao jeno
" kau kemarin sudah membuat kerusuhan di sini.. Lalu kau mau apa lagi?! " tanya jaemin
" aku akan membikin daftar untuk pernikahan kita " jeno yg sedang mencari cara untuk mempermewah pernikahan mereka
" daftar? Kau su—" ucapan jaemin terpotong untuk ini jeno segera membekap mulut jaemin dengan tangannya.
" sstt, kau tak boleh berisik " muka jeno yg mendekat ke arah muka jaemin.
.
.
.Setelah sore hari mendatang matahari senja pun mulai terlihat. Jaemin akan pulanh sore ini karena ia benar benar capek.
" jaemin.. Tumben kau pulang sore, biasanya malem " ucap winwin yg berada di ambang pintu
" bunda tak perlu tahu " ucap jaemin yg meremehkan
" jaemin.. " winwin memanggilnya dengan nada halus
" hm " jawab jaemin singkat
" mengapa ada dua tanda di lehermu, siapa yg melakukannya? " tanya winwin yg memegang pundak anaknya
" hah? I-itu.. " jaemin bicara gugup saat winwin menatap jaemin dengan tajam.
" jawab jaemin.. " ucao winwin kembali mengelus dada nya
" hm, bunda sama papah kan yg nyuruh aku nikah sama jeno.. Jadi itu ulah nya " jaemin yg mengangkat alisn ya.
Winwin hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan melihat kelakuan anaknya yg sebelum menikah sudah melakukan hal sex di kantor. Apalagi bila sudah menikah?
.
.
.
.
.Tepat pada hari minggu kantor yg terasa sepi karena hari libur. Jaemin hanya berguling guling di kamarnya, ia memikirkan gimana caranya agar tak jadi menikah dengan jeno.
Jaemin yg akan tidur ingin memejamkan matanya tetapi ia tak bisa tidur dikarenakan pernikahan mereka sisa 4 hari lagi.
" gawat.. Kalo temen temen gw tau, gimana? " tanya jaemin yg berhalusinasi
" JAEMIN!! " bunda winwin memanggil anak pertamanya dengan keras karena di depan terdapat jeno yg dari ambang pintu
Jaemin yg tak menghiraukannya ia kira ia akan di susruh.
" NA JAEMIN!! " teriakan itu semakin keras semakin lengkap juga nama jaemin.
" iyaa tunggu!!" teriak jaemin yg segera keluar dari dalam kamarnya dan menuruni tangga.
"jeno? Untuk apa dia kesini? Apakah ada pekerjaan yg harus ku kerjakan di kantor? Tetapi.. Ini kan hari libur " batin jaemin
" jaemin, jeno akan membawamu ke tempat pemilihan tuxedo kau harus ikut bersamanya, karena dia calon suamimu " ucao winwin yg memegang pundak jaemin
" tapi.. Bunda sama papah gak bisa? " tanya jaemin
" enggak sayang.. Bunda sama papah, akan bersiap siap ke luar kota, jadi selama kau disini mungkin kau akan menikah dengannya " ucao winwin yg memberi senyuman manis kepada anaknya.
" hah? Lalu.. Kapan menikahnya? " tanya jaemin yg mengerutkan dahi nya
" nanti sore, selagi bunda dan papah masih disini " ucao winwin
" me-mengapa cepat sekali? " tanya jaemin
" kita akan keluar kota jaemin, makanya kau harus memilih tuxedo dari sekarang " winwin yg membalikkan badannya ke arah dapur
Jaemin hanya mengangguk pelan. Ia bisa mengartikan ucapan bundanya tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
BELOVED HUSBAND {NOMIN}
Teen Fictionseorang remaja yg berumur 17 tahun terpaksa memutuskan sekolahnya karena wasiat dari orang tuanya memerintahkan untuk menikahi seorang remaja berumur 18 tahun yg bekerja menjadi ceo NEO CULTURE TECHNOLOGY ✨NOMIN✨ ⚠️BXB ⚠️ jangan salpak ‼️