2 minggu kemudian...
Dan ya, sesuai dengan perkataan jaemin yg berada di rumah sakit minggu lalu, kalian masih ingat nggak?
Disinilah hari dimana acara pertunangannya stevan dengan devan, jujur agak berat bagi devan.
Dan sangatlah berat bagi stevan. Ia sangat mencintai seorang cewek idamannya tetapi harus menikah dengan lekaki manis ini.
" oke, devan? Anak buna yg ganteng dan cantik ini apa udah siap? " tanya jaemin melihat ke arah devan
Devan hanya mengangguk lesu.
" loh ini kenapa lemes banget? Kamu sakit? " tanya jaemin, devan hanya menggeleng
" terus kenapa? " lanjutnya
" huft! Sebenarnya aku masih mau lanjutin sekolah ku bun, itu semua belum ada yg aku gapai, jadi.. Bisa kah pertunangan ini di batalkan? " tanya devan dengan puppy eyes nya.
Jaemin hanya menatapnya datar tanpa bersuara.
" maaf ya devan, buna bukan untuk bermaksud memaksa kamu untuk bertunangan, lagian buna juga udah bilang kamu udah siap apa belum? Kamu bilang siap, jadi yaudah buna anggap kamu serius " ucap jaemin
" tapi kan... "
" shhtt, udah udah, sekarang kita ke bawah oke? Calon suami kamu udah dateng tuh.. Liat kan ada 5 mobil di sana? " ucap jaemin merayu devan
" hm, baiklah " ucap devan pasrah
.
.
.
.Sesampainya di bawah tepat dimana acara akan di mulai.
Mata stevan hanya tertuju pada pria cantik yg mengenakkan tuxedo berwarna hitam dengan rambut yg hitam kecoklatan.
Skip acara tunangannya, gua gatau kalo acara tunangan itu kayak mana jadi yaudahlah skip aja.
Akhrinya kali ini bertukar cincin, terlihat sebuah kotak berwarna merah yg di raih oleh stevan.
Stevan mendekat dan memasangkan cincin berwarna silver itu ke jari manisnya devan yg lentik nan indah.
Begitupun sebaliknyaSetelah bertukar cincin, stevan mendekat ke arah devan, devan yg melihat hal itu cukup memundurkan kepalanya.
" jangan harap gua cinta sama lo, sayang aja nggak " bisik stevan menyerupai lirih.
Deg
Devan mengangguk dan membalasnya " gue tau kok " lirih devan
Stevan hanya menyeringai dan tidak berbicara ia fokus ke arah depan, melihat cewek yg ia cintai datang ke acara pertunangannya, itu cukup mengejutkan bagi nya.
Ia hendak mendatangi perempuan itu, tetapi di tahan oleh papa nya.
" udah, gak usah di kejar.. Kamu fokus aja ke acara nya, kalo itu biar urusan papa " ucap raka
" tapi.. Dia pacar aku pah! Gak mungkin aku putusin dia secara tiba tiba, aku masih cinta dia " ucap stevan
" stevan! Sekali lagi papa bilang, itu urusan papa! Jangan ikut campur urusan dia, biar papa yg urus " ucap raka lalu meninggalkan stevan
Stevan hanya terdiam diri memandangi papanya yg berjalan menjauh dari pandangannya seolah tertelan jarak.
Tiba tiba ia merasakan pundaknya di pegang seseorang, ternyata itu devan.
" gue tau kok lo cinta sama dia, jadi lo tenang aja walaupun gue dan lo udah tunangan atau nikah, lo boleh pacaran sama dia lagi.. Asalkan jangan sampe kelewat batas, gue juga masih punya hati " ucap devan yg mampu di dengar oleh stevan
" lo gak usah sok ngurusin hidup gua! Lo bukan siapa siapa gua! Lo cuma orang yg gua benci, paham? " ucap stevan lalu meninggalkan devan.
Devan hanya menatap pria itu dengan tatapan sayu, mungkin cukup menyakitkan, bukan cukup lagi ini sudah keterlaluan.
.
.
.
.
...
END
Akhirnya udah end, sekarang udah berpindah cerita ya! Ntar aku public kok kalo udah siap.
Ntar gua umumin juga

KAMU SEDANG MEMBACA
BELOVED HUSBAND {NOMIN}
Teen Fictionseorang remaja yg berumur 17 tahun terpaksa memutuskan sekolahnya karena wasiat dari orang tuanya memerintahkan untuk menikahi seorang remaja berumur 18 tahun yg bekerja menjadi ceo NEO CULTURE TECHNOLOGY ✨NOMIN✨ ⚠️BXB ⚠️ jangan salpak ‼️