PT 34

799 42 0
                                    

Setelah jeno mengambil devan, ia menidurkannya di kamar khusus untuk kedua anaknya yg masih kecil itu.

Jeno beranjak dari kamar itu hendak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Jaemin yg sedang asyik memasak untuk keluarganya tiba tiba dengan sigap javas menarik ujung kemeja jaemin.

" buna buna, aku boleh gak main cama kalvin? " tanya javas

" emm, itu udah main sayang.. Emang mau main kemana lagi sih? " tanya jaemin seraya berjongkok mempas kan tinggi badannya dengan javas.

" aku mau main di taman belakang buna " ucap javas serta memajukan bibir bawahnya membuat jaemin terkikik gemas.

Jaemin akhirnya mengangguk tandanya memberi jawaban 'iya' kepada anaknya.

Dengan mata yg berbinar, javas segera berlari ke arah ruang tamu niatnya hendak mengajak karvin main.

" ayok! " ajak javas serta menggandeng lengan karvin

Karvin hanya menurut saja tak ada memberontak.

.
.
.
.

Selesai memasak jaemin pergi ke kamarnya dahulu.

" jen.. Makanan udah siap, mau makan gak? " tanya jaemin rapi mendapatkan keheningan.

Merasa ucapannya di abaikan ia memilih untuk menghampiri sang suami.

" hah? Sore sore begini tidur? " gumam jaemin serta menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah laku sang suami.

Jaemin memilih mengabaikan lalu pergi dari kamarnya.

.
.
.
.

" javas! Karvin! Ayo makan dulu " ucap jaemin

Javas dan karvin akhirnya menurut, ia memasuki ruang makan dan duduk rapih di tempat masing masing.

" umm, enak~~ " gumam javas sembari mengunyah makananya

Saat sedang berada di pertengahan makan, jaemin merasa ada suara dari lantai atas, tidak lain dari devan.

" bunya!! Hiks " teriak devan serta menangis di pertengahan anak tangga.

Jaemin menghampirinya dengan segera ia mengangkat tubuh devan dalam dekapannya.

" buna disini sayang, jangan nangis lagi ya? Oke? " ucap jaemin merayu devan agar tak menangis kembali.

" emm, tapi aku mau ketemu jicung bunaa " ucap devan merengek.

" jisung lagi bobok dulu ya? Nanti kalo udah bangun baru bisa main oke? " ucap jaemin mengelus surai rambut devan dengan penuh kasih sayang.

Tok Tok Tok.

Jaemin yg mendengar ada suara ketukan pintu dengan segera ia menuju ke pintu sembari membawa devan dalam gendongannya dan membukanya.

" ehm, maaf mengganggu, tapi.. Aku cuma mau tanya, apa disini ada karvin? Soalnya tadi tetangga aku bilang karvin ada disini " ucap seorang cowok itu.

" iya ada disini, kebetulan baru aja makan " jawab jaemin

" ehm, kalo boleh tanya kamu siapanya? " lanjutnya.

" s-saya.... " ucapan seorang cowok itu menggantung, ia enggan menjawab, jujur, ia sangat malu kalo ia menjawab tentangnya.

" s-saya, ibunya " ucap seorang cowok itu.

" ohh, yaudah ayok masuk dulu jangan di luar " ucap jaemin Dan di angguki oleg pemuda itu.

" kalo boleh tau nama lo siapa? " tanya seorang pemuda itu basa basi

" ohh, nama gue jaemin " jawab jaemin

" ehm, nama gue alvin sanjaya kavindra " ucap alvin dengan senyumannya.

" oh iya, bentar yah, gue panggilin dulu karvinnya " ucap jaemin lalu beranjak dari tempat itu.

...

" karvin, di ruang tamu ada papah kamu " ucap jaemin seraya menggandeng lengan karvin

Karvin hanya mengangguk dan melepaskan gandengannya dengan segera ia berlari kearah ruang tamu

" hayy sayang, kenapa dari tadi gak pulang? Papah tadi nungguin kamu loh di rumah " ucap alvin

Karvin hanya cengegesan tak jelas, hingga menampakkan giginya yg rata dan membuat wajahnya terlihat begitu cantik mengalahkan kecantikkan wanita.

" oke, jaemin, makasih ya.. Udah jaga anak gue, jadi.. Gue pulang dulu " ucap alvin menyunggingkan senyumannya.

Jaemin hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

Setelah itu alvin beranjak dari rumah itu.





....

Jeno yg terbangun dari tidurnya, ia tak menyangka.. Sekarang jam 08.23 sungguh ia sudah berapa lama tidurnya.

Ia terbangun dari tidurnya dan melihat sang istri sedang berkegiatan dengan komputernya.

" sayang... Malem malem gini ngapain? " tanya jeno memeluk jaemin dari belakang.

" ini.. Aku lagi ngedaftarin diri di universitas kedokteran, sebelumnya aku mau ke campus dulu " ucap jaemin tanpa mengalihkan pandangannya dari komputer

Jeno hanya mengangguk, " jangan terlalu lama, kasian badan kamu harus butuh istirahat, aku tau kamu dari siang gak ada istirahat istirahatnya, sekarang.. Biar aku yg jagain anak anak ya? " tanya jeno dan di angguki oleh jaemin

" makasih suami gue yg tersayang~ " ucap jaemin menatap mata indah jeno.





Saat jeno berada di dapur ia sedang mempersiapkan susu untuk jisung, untungnya jaemin sudah pump dari jauh jauh hari untuk berjaga jaga.

" iya sayang.. Sebentar yah, ini daddy lagi bikinin kamu susu " ucap jeno menenangkan

Setelah selesai membuat susu untuk jisung, ia merebahkan jisung di kasur milik anaknya sendiri.

" anak daddy yg ganteng pasti haus banget ya? Soalnya dari tadi siang kamu tidur " ucap jeno

Begitupun devan datang..

" addy!! " teriak devan girang, ia memeluk jeno lalu tertangkap oleh jeno.

" sssttt, jangan terlalu berisik ya sayang, nanti jisung bangun lagi, oke? " ucap jeno

" addy, aku boleh ga becok ajak icung main? " ucap devan

" iya sayang, tapi di rumah bubu oke? Karena buna sama daddy mau ke campus oke? " ucap jeno

" oteee addy!!! " seru devan.

Malam yg kini membuat mereka gembira adalah hal yg paling menyenangkan dengan angin yg sejuk menyelimuti ruangan dengan jendela yg sedikit terbuka untuk berpaduan antara kehangatan dan kedinginan, begitu indahnya alam di dunia oren 🗿

Gak nyambung? Woiya jelas! 🗿
Orang itu cuma ngarang kok



Gak nyambung? Woiya jelas! 🗿Orang itu cuma ngarang kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BELOVED HUSBAND {NOMIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang