-Kembali Mendekati-

514 108 2
                                    

Sejak pertemuannya dengan sang Appa, Rose menjadi pendiam. Dia hanya akan menjawab pertanyaan dari Jane dengan singkat.

"Mau makan diluar?" Tanya Jane.

"Pulang saja" sahut Rose.

Jane menghela nafasnya dengan kasar "Kamu kefikiran sama omongan Appa?"

"Apa kamu punya cara untuk membuktikan kalau Jeffri itu jahat?" Kali ini Rose yang memberikan pertanyaan.

"Biar aku saja yang menguruskannya. Kamu jangan khawatir ya" sahut Jane.

"Gimana aku tidak khawatir, Jeffri itu kejam. Aku takut kamu kenapa napa Jane"

"Everything is gonna be fine" sahut Jane mengusap punggung tangan Rose menggunakan jempolnya.


Mobil yang dikendarai oleh Jane akhirnya tiba diperkarangan mansion. Para pelayan bergegas menghampiri mereka dan mengambil barang perbelanjaan mereka untuk dibawa masuk kedalam mansion.

"Ahjumma, itu mobil siapa?" Tanya Jane ketika menyadari ada sebuah mobil yang terparkir didepan mansionnya.

"Itu mobil Tuan Jeffri yang berkunjung kesini" sahut Ahjumma Hana.

"Untuk apa dia kesini!?!" Gumam Jane kesal. Dia bergegas memasuki mansion membuatkan Rose berlari menyusulnya.

"Ngapain lo disini!?!" Teriak Jane dengan nafas yang memburu.

Jeffri bangkit dan menghampiri Rose tanpa mempedulikan Jane. Secara tiba tiba dia memeluk Rose membuatkan wanita itu terbeku "Ayo ikut aku pulang. Aku akan membawa kamu kabur dari Jane. Aku yakin kamu tidak bahagia bersama dia bukan?"

"Lepasin aku Jef!" Rose berusaha mendorong Jeffri namun cowok itu memeluknya dengan semakin erat.

Jane yang sudah terlanjut emosi langsung menarik Jeffri menjauh dari Rose.

Brughhh

Pukulan akhirnya dilayangkan membuatkan Jeffri tersungkur jatuh dilantai.

"Jangan pernah lo menyentuh calon istri gue!" Marah Jane.

Jeffri bangkit dengan mengusap sudut bibirnya yang terluka "Gue akan membayar semua hutang gue. Sekarang, lepaskan Rose"

"Untuk apa gue melepaskan dia? Ingat ya, lo sama dia sudah bercerai!"

"Gue sama dia bisa menikah kembali bukan?"

"Lo jangan berhalu. Rose memang akan menikah tapi dengan gue, bukan dengan lo!"

"Andai saja lo mati seperti orang tua lo" sinis Jeffri.

Tangan Jane terkepal dengan emosi "Jadi benar lo yang membunuh orang tua gue hah?!?!"

"Kalau iya juga kenapa? Lo tidak punya bukti untuk menangkap gue" smirk Jeffri.

"Sialan!" Dengan nafas yang memburu Jane terus memukul Jeffri. Kali ini, Jeffri tidak tinggal diam. Dia ikut membalas pukulan Jeffri.

"Jane sudah!" Rose berusaha menghalang namun sepertinya tidak ada yang peduli dengannya.

Datanglah Jisoo yang langsung menarik Jane menjauh dari Jeffri "Tenang Bos. Dia memang sengaja memancing keributan" ujar Jisoo mengusap punggung Jane.

Tatapan tajam terus dilontarkan oleh Jane kepada Jeffri "Nyawa harus dibalas dengan nyawa! Lo harus menerima hukuman atas kematian orang tua gue!" Teriaknya marah.

"Gue tidak takut sama ancaman lo" balas Jeffri dengan santai.

Dia menghampiri Rose dan ingin memegang tangan wanita itu namun langsung ditepis "Mendingan kamu pergi sekarang!" Usir Rose.

"Fine!" Sahut Jeffri berganjak pergi dengan santai.

"Arghh brengsek!" Teriak Jane yang masih tersulut emosi.

"Jane, tenang dulu" Rose mengusap punggung Jane bagi menangkan cowok itu.

Jane terduduk lemes dilantai. Tidak butuh waktu yang lama, isakannya mula kedengaran "Hiks Rosie. Dia yang bunuh orang tua aku" adunya.

Rose ikut berjongkok disamping Jane "Kita akan mencari buktinya bersama sama agar dia menerima hukumannya. Jangan sedih ya" bujuk Rose membawa Jane kedalam dakapannya.

"Sepertinya ini rencana Jeffri" sambar Jisoo.

"Maksud Oppa?" Tanya Rose yang masih setia mengusap kepala Jane yang disembunyikan diceruk lehernya.

"Seperti yang pernah kita bahas, Jeffri ingin kembali mendekati kamu agar dia bisa menghancurkan hidup Jane. Mendingan kamu jaga jaga saja. Jangan dekatin dia lagi" ujar Jisoo serius.

Rose menghela nafasnya dengan kasar "Apa Oppa tidak punya cara untuk mencari bukti tentang pembunuh orang tua Jane?"

"Untuk saat ini kita mendapatkan sebarang bukti" sahut Jisoo.

Rose melepaskan pelukannya itu. Dia menangkup kedua pipi Jane dan mengusap air mata Jane menggunakan jempolnya "Bisa aku tahu gimana cara orang tua kamu meninggal?"

Dengan masih terisak kecil, Jane mengangguk "Waktu itu pesawat peribadi yang dinaiki oleh orang tua aku jatuh kedalam lautan. Semuanya terjadi secara tiba tiba. Dan yang membuatkan aku yakin kalau orang tua aku dibunuh adalah karena waktu itu orang tua aku punya musuh. Ternyata musuh mereka adalah orang tua Jeffri. Sebelum menaiki pesawat itu, mereka sempat berdebat sama orang tua Jeffri. Sejak kecelakaan itu, orang tua Jeffri seakan menghilang. Mereka kabur karena tidak ingin ketahuan. Tapi beberapa bulan setelah itu, aku mendapatkan kabar kalau mereka berdua meninggal dalam kecelakaan mobil. Mungkin itu karma untuk mereka"

Rose mengangguk faham. Dari apa yang diceritakan oleh Jane itu, dia membuat kesimpulan kalau orang tua Jeffri memang terlibat dalam kasus kematian orang tua Jane.














  Tekan
   👇

Dark✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang