-Kehilangan?-

624 109 19
                                    

Noah sudah berjaya melacak keberadaan mobil yang membawa Rose itu dan sekarang dia bersama Jisoo dan bodyguard yang lain langsung menuju ke lokasi penculikan.

Jisoo juga sudah mengirimkan lokasi penculikan kepada Jane membuatkan Jane langsung menyusulnya.

"Dasar Jeffri sialan! Kalau Rosie kenapa napa, gue tidak akan melepaskan lo!" Gumam Jane.

"Rosie, tunggu aku. Aku akan datang untuk menyelamatkan kamu"

Mobil yang dikendarai oleh Jane akhirnya meluncur laju menuju ke lokasi penculikan.

*

Malam sudah hampir tiba dan Rose mula merasa ketakutan ketika ruangannya itu menjadi gelap.

"Hiks Eomma" isaknya ketakutan.

Clikk

Secara tiba tiba lampu ruangan dibuka. Masuklah sosok Jeffri yang menghampirinya.

"Sepertinya Jane sudah on the way kesini. Gimana kalau gue membunuh dia didepan lo?" Smirk Jeffri.

"Sialan! Jangan pernah kamu menyentuh Jane!" Teriak Rose melawan rasa takutnya.

Jeffri malah terkekeh "Apa segitu cintanya kamu sama dia hurm? Dia bahkan tidak mencintai kamu"

"Kata siapa!? Jane juga mencintai aku"

"Jangan terlalu berhalu Roseanne. Apa lo fikir Jane ingin bersama orang yang sudah menghancurkan hatinya itu? Dia baik sama lo juga karena mau balas dendam si. Lagian kalau dia mencintai lo, anak didalam kandungan lo tidak mungkin mati gara gara ulah dia"

"Itu semua tidak sengaja! Jane bahkan tidak tahu kalau aku hamil" Rose terus saja berusaha membela Jane walaupun hampir terpancing sama omongan Jeffri.

"Malang sekali nasib kamu" ujar Jeffri terkekeh sinis.

"Lepasin aku Jef!"

"Tidak akan! Lo harus mati agar Jane menderita!"

"Kenapa Jane harus menderita!? Bukan dia yang membunuh orang tua kamu!"

"Diam! Lo tidak tahu apa apa!"

"Kata siapa!? Aku tahu semuanya! Aku tahu kalau orang tua kamu yang sudah membunuh orang tua Jane yang tidak bersalah!"

Plakkk

Wajah Rose sontak berpaling kesamping setelah Jeffri menamparnya. Pipinya sudah berdenyut nyeri bahkan dia bisa merasakan darah yang keluar dari sudut bibirnya.

"Orang tua kamu pembunuh!" Teriak Rose yang kembali memancing emosi Jeffri. Dia ingin Jeffri langsung saja membunuhnya agar cowok itu tidak menyakiti Jane.

Plakkkk

Rose kembali menerima tamparan membuatkan kepalanya mula merasa pusing. Pipinya juga pasti sudah membiru dan bengkak.

Secara tiba tiba, terdengarlah keributan yang terjadi diluar ruangan. Jeffri sontak berseringai "Sepertinya Jane sudah tiba"

Brakkk

Pintu ruangan itu dibuka dengan kasar menampilkan sosok Jane dengan nafas yang memburu "Jeffri!"

"Ah, selamat datang" sahut Jeffri tersenyum santai.

"Jane, tolong aku!" Lirih Rose

Jane mengepalkan tangannya dengan emosi ketika melihat kondisi Rose "Lepaskan dia brengsek!" Teriaknya marah.

"Kalian saling melindungi ya" seringai Jeffri. Dia menatap Rose "Gimana kalau gue membunuh Jane saja?"

Rose menggeleng. Mendingan dia saja yang dibunuh daripada dia harus kehilangan Jane.

Dark✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang