Sudah 2 hari Jane pergi dan ianya membuatkan Rose merasa kesepian walaupun Jane menghubunginya setiap malam.
"Rose, apa hari ini kamu mau kemana mana?" Tanya Jisoo.
"Aku hanya mau dimansion. Kenapa Oppa?" Sahut Rose.
"Apa bisa Oppa keluar? Oppa harus ketemu sama orang tua Lisa"
"Eoh, Oppa pergi saja. Aku tidak akan kemana mana kok" sahut Rose.
"Baiklah, kalau kamu mau kemana mana, hubungi Oppa"
"Baiklah Oppa"
Jisoo mengangguk dan berganjak pergi dari sana.
Baru saja mobil Jisoo berganjak pergi dari sana, sebuah mobil memasuki perkarangan mansion.
"Biar Ahjumma saja" Ahjumma Hana langsung berganjak keluar menghampiri sosok itu.
Tidak butuh waktu yang lama, Ahjumma kembali dengan membawa sesuatu.
"Apa itu?" Tanya Rose.
"Ahjumma tidak tahu. Katanya ini untuk kamu"
"Untuk aku?" Bingung Rose "Baiklah Ahjumma, aku keatas duluan" dia mengambil paket itu dan berganjak kekamarnya.
Dengan penasarannya dia membuka paket itu. Anehnya, paket itu tidak ada alamat dari orang yang mengirimnya. Apa itu dari Jane? Ah, mungkin juga si.
"Mwo?!"
Nafas Rose memburu. Didalam paket itu terdapat beberapa photo dirinya bersama Jeffri. Photo itu adalah photo yang diambil diacara pernikahannya dulu. Sial! Ini pasti dari Jeffri! Tapi untuk apa Jeffri mengirim photo itu?
Rose membalikkan photo itu dan akhirnya dia sadar kalau ada tulisan yang tertulis dibelakang photo itu.
-Gimana kalau Jane melihat photo itu? Ah, rasanya pasti seru bukan?-
Rose menggigit bibir bawahnya. Gimana kalau Jeffri benar benar mengirimkan photo itu kepada Jane? Walaupun dia sama Jeffri sudah bercerai, tetap saja Jane akan emosi ketika melihat photo itu.
"Tidak! Jane tidak bisa melihat photo ini!" Gumam Rose. Dengan buru buru dia berganjak kehalaman belakang mansion dan membakar photo itu.
"Ada apa ini?" Ahjumma Hana menghampiri Rose dengan khawatir.
"Ah, tidak ada apa apa Ahjumma. Ini hanya sampah" sahut Rose "Ngomong ngomong, Ahjumma jangan ngomong sama siapa siapa ya kalau saya mendapat paket tadi" lanjutnya.
"Memangnya kenapa? Ahjumma sudah ditugaskan oleh Tuan Muda untuk memantau kamu" sahut Ahjumma Hana.
"Itu hanya barang kepentingan aku kok. Barang wanita" bohong Rose.
"Ah, Ahjumma mengerti" sahut Ahjumma Hana yang terkekeh kecil "Baiklah, ini hanya akan menjadi rahsia diantara kita"
Rose akhirnya bisa bernafas lega "Baiklah Ahjumma, Rose kembali kekamar ya" pamitnya berganjak menuju kekamar.
*
Malam harinya, seperti biasa Jane akan menghubungi Rose.
"Kamu sudah makan?"
"Sudah. Tadi aku masak bareng Ahjumma"
"Hari ini kamu tidak kemana mana bukan? Jisoo Hyung bilang kalau kamu hanya dimansion"
"Aku tidak kemana mana kok. Aku bosen tanpa kamu Jane" jujur Rose.
Jane terkekeh kecil "Maaf ya Sayang. Sepertinya masih lama aku disini. Pekerjaan aku banyak sekali"
"Andai bisa aku mau langsung menyusul kamu tapi aku tidak bisa meninggalkan Appa" ujar Rose mempoutkan bibirnya.
Jane merasa gemes "Itu bibirnya minta dicium huh"
"Ayo cium!" Tantang Rose.
"Kamu memang sengaja memancing aku ya. Lihat saja, nanti pas pulang aku tidak akan melepaskan kamu"
Rose tersenyum nakal "Aku tunggu" smirknya.
Jane ikut bersmrik "Nakal, tapi aku suka"
Rose terkekeh kecil "Ngomong ngomong, kamu lagi dimana?"
"Aku lagi diluar. Ada kerja yang harus aku pantau"
"Sekarang sudah jam 9 malam jadi disana pasti jam 10 bukan? Apa tidak bisa kamu melakukan pekerjaan kamu itu besok pagi saja? Kamu harus istirahat"
"Sebentar saja kok Sayang. Nanti aku sama Mark akan kembali ke hotel"
"Arreosso"
"Apa selama aku pergi Jeffri ada mengganggu kamu?"
Rose menelan ludahnya dengan kasar. Dia tidak bisa jujur saat ini. Kalau dia jujur, bisa bisanya Jane langsung kembali dan mengabaikan pekerjaannya.
"Eoh, dia tidak mengganggu aku kok" akhirnya Rose terpaksa berbohong.
"Ah, syukurlah. Aku tidak akan tinggal diam ya kalau dia mengganggu kamu"
"Kamu tidak perlu fikirin soal aku. Kamu fokus saja sama pekerjaan kamu disana. Jeffri tidak akan mengganggu aku kok jadi jangan khawatir"
"Baiklah. Ya sudah, aku harus pergi duluan ya. Jaga diri kamu. Goodnight Rosie"
"Goodnight too Jane"
Tut
Panggilan akhirnya berakhir. Rose bernafas lega karena Jane tidak curiga kepadanya. Dia hanya takut kalau Jane tahu soal ancaman Jeffri. Lagian Rose sudah bertekad kalau dia akan membantu Jane mencari bukti kalau Jeffri yang membunuh orang tua Jane walaupun Jane tidak ingin dirinya untuk ikut campur.
Ting!
Unknown number
-Permainan akan segera dimulakan-
-Siapa kamu?-
-Mendingan kamu kembali bersama aku sebelum kamu dibuang oleh Jane-
-Jeffri!?! Jangan mengganggu aku lagi Jef!-
-Ahahah kamu takut Rose dan aku suka melihatnya-
-Dasar gila! Kamu yang membunuh orang tua Jane bukan!?-
-Kalau kamu menginginkan bukti, datanglah kemansion. Semua bukti ada disana-
-Kamu tidak berbohong?-
-Aku menunggu kedatangan kamu-
Rose menatap ponselnya dengan ragu. Apa benar semua bukti ada di mansion? Hah~ sepertinya dia harus kemansion Jeffri untuk mengambil bukti bukti itu.
Tekan
👇

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark✅
Fanfiction"Sekali lo masuk kesini, lo tidak akan pernah bisa untuk keluar! You are mine, forever mine!" Chaennie📌 Jensé📌 Jentop📌 BxG📌 Fanfiction📌