-Diusir-

458 98 21
                                    

Plakkk

Bukannya pelukan hangat yang didapatkan namun Rose malah menerima tamparan dari Jane membuatkan dia tersungkur jatuh.

"Dasar pengkhianat!"

Rose membeku. Dia memegang pipinya yang terasa sakit itu namun tidak tahu kenapa hatinya malah lebih terasa sakit.

"M-maksud kamu apa Jane?" Tanya Rose menatap Jane dengan mata berkaca kaca.

"Lo fikir gue tidak tahu kalau lo ke mansion Jeffri!?!" Sentak Jane.

Badan Rose sontak menegang "Jane, aku bisa jelaskan. Aku kesana-"

"Cukup!" Potong Jane "Gue sudah melihat semuanya! Lo ke mansion Jeffri terus pulangnya dalam kondisi acak acakan. Lo pasti sudah bersama cowok itu bukan!?! Ck, ternyata selama ini lo hanya mengkhianati gue! Kalau lo masih mencintai Jeffri, pergi saja dari sini! Gue tidak butuh pengkhianat!" Marahnya.

Rose memeluk kaki Jane namun Jane langsung menjauh "Jangan pegang gue sialan!" Bentak Jane.

"Hiks Jane. Tolong dengarin penjelasan aku" isak Rose.

"Gue tidak butuh penjelasan dari lo!" Sahut Jane. Dengan kasarnya dia menyeret Rose turun kelantai bawah.

"Hiks sakit Jane" isak Rose.

Jane tidak peduli. Dia membuka pintu mansion dan mendorong Rose "Pergi dari sini dan jangan pernah kembali!" Usirnya.

"Hiks Jane. Maafkan aku" isak Rose "Jane, aku mencintai kamu. Aku mohon, tolong percaya sama aku" lanjutnya

Jane masih setia memasang wajah datarnya "Maaf, gue tidak pantas untuk mendapatkan cinta lo"

"Hiks Jane" isak Rose

"Pergi!" Usir Jane.

"Jane, mendingan lo dengarin penjelasan dari Rose" timpal Jisoo yang sedari tadi menyaksikan segalanya.

"Cukup Hyung! Hati gue sudah benar benar terluka! Selama ini dia mempermainkan hati gue!" Sentak Jane.

"Hiks aku tidak mempermainkan hati kamu Jane. Aku mencintai kamu" sambar Rose yang masih terisak.

"Pergi!!" Teriak Jane emosi.

"Jane, jangan kejam! Ini tuh lagi hujan! Lo tega membiarkan Rose kehujanan hah!?!" Marah Jisoo.

"Gue tidak peduli! Dia harus pergi dari sini sekarang! Kalau lo sama yang lain membantu dia, gue akan pastikan dia tidak bernyawa lagi!" Dingin Jane berganjak pergi memasuki kamarnya.

"Hiks Oppa. Tolong percaya sama aku" isak Rose.

"Bisa kamu jelaskan alasan kamu ke mansion Jeffri?" Tanya Jisoo.

Dengan sesenggukan, Rose menceritakan semuanya.

"Baiklah, aku mengerti. Aku akan mencari bukti kalau kamu tidak bersalah" ujar Jisoo.

"Sekarang aku harus kemana Oppa?"

"Kamu tunggu saja ditaman. Aku akan meminta Lisa menjemput kamu disana"

"Gomawo Oppa"

Dengan hujan yang sudah mengguyurnya, Rose berjalan keluar dari kawasan mansion Jane. Apa yang harus dia lakukan saat ini? Dia sudah tidak punya siapa siapa. Appa nya sendiri sudah membuangnya dan sekarang orang yang dia cintai sudah membencinya.

"Eomma, aku mau ikut sama Eomma saja. Aku tidak kuat Eomma" lirih Rose memeluk dirinya yang kedinginan.

Brummm

Sebuah superbike melaju dengan kencang dan mungkin gara gara hujan, pengendara superbike itu tidak menyadari sosok Rose yang berdiri disamping jalan.

"Aaaa!" Rose yang menyadari superbike itu langsung berusaha menjauh namun kakinya malah terpeleset membuatkan dirinya jatuh diatas aspal jalan. Pengendara superbike itu pula sudah berlalu pergi seakan tidak ada apa apa yang terjadi.

"Akhhh" secara tiba tiba Rose meringis dengan memegang perutnya yang kesakitan itu. Matanya melotot ketika melihat sesuatu di selangkangannya "D-Darah"

Ingatannya sontak tertuju kearah kejadian dihari dirinya dan juga Jane yang mabuk "G-Gue hamil?" Gumamnya meringis kesakitan.

"Astaga Rose!" Lisa berlari kearah Rose dengan terburu buru.

"Hiks sakit Lisa-ya" isak Rose.

Lisa juga tidak kalah kagetnya ketika melihat darah di selangkangan Rose. Tanpa aba aba, dia langsung membantu Rose bangkit dan membawanya masuk kedalam mobilnya.


*

Brakkkk

Prankkk!

"Arghhh sialan!!"

Prangggg!

Sedari tadi Jane terus melampiaskan emosinya dengan membanting barang barang yang ada dikamarnya.

Hatinya benar benar sakit karena dia beranggapan kalau Rose mengkhianati cintanya yang tulus itu.

"Kenapa!?! Kenapa lo harus kembali menyakiti hati gue!?!" Teriak Jane menatap figura photo Rose yang terpampang dikamarnya.

*

Dirumah sakit, Lisa hanya menunggu didepan ruangan UGD. Dia sudah menghubungi Jisoo dan pacarnya itu sudah didalam perjalanan untuk menuju kesana.

Hampir 1 jam menunggu, pintu ruangan UGD dibuka dan keluarlah Dokter Song yang merawat Rose "Dengan keluarga pasien?"

"Saya Dok" sahut Lisa dengan cepat.

"Apa suaminya ada disini?"

Dahi Lisa mengernyit. Suami? Kenapa tiba tiba sang Dokter menanyakan keberadaan suami?

"Suaminya lagi diluar kota Dok" bohong Lisa.

Dokter Song mengangguk faham "Kondisi pasien sangat lemah. Sepertinya dia mempunyai banyak beban fikiran. Dia mengalami pendarahan"

"Pendarah?" Beo Lisa.

"Apa kamu tidak tahu kalau dia hamil?"

"Mwo!? Hamil!?" Ulang Lisa tidak percaya.

"Iya dia hamil tapi maaf, dia sudah keguguran"

Deg










  Tekan
    👇

Dark✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang